Sukses

Beauty

Terungkap: Perempuan Lebih Takut Gemuk Daripada Tua!

Next

beauty

Kenapa pilihannya hanya di antara tubuh gemuk dan tua? Karena, dua faktor itu yang seringkali menjadi subjek propaganda iklan kecantikan. Obat pelangsing, produk melawan penuaan, serta klinik kecantikan yang bisa memoles tubuh kurang sempurna serta kulit kurang kencang, adalah tandanya kalau kegemukan dan penuaan memang benar ditakuti. Penasaran ketakutan apa yang menjadi dominasi, kami menggelar polling di awal bulan lalu. Secara jujur, Fimelova yang berpartisipasi pun mengungkapkan their worst nightmare dalam kaitannya dengan kecantikannya. Dan, dari 200 voter, hasilnya adalah ketakutan bertubuh gemuk menjadi peringkat pertama.

“Kalau takut gemuk itu pasti, karena saya pernah mengalami kegemukan. Untungnya, saya berhasil menurunkan berat badan cukup banyak dengan usaha keras, di antaranya saya melakukan diet berpola vegetarian, olahraga lari, dan masih banyak lagi hingga mendapatkan bentuk tubuh sekarang yang cukup buat saya sambil masih menjaga pola makan. Jujur saja, untuk kembali menjadi gemuk itu merupakan hal yang sangat saya tidak inginkan. Disamping susahnya mendapatkan ukuran baju dan bergaya, gemuk juga membuat saya mudah lelah ketika beraktivitas,” ujar Vamia, 21 tahun.

Nyaris serupa, ketakutan bertubuh gemuk juga menghantui Larasati, 30 tahun, yang menjadikannya sangat paranoid dengan kenaikan berat badan.

“Entah saya yang tidak berpikiran terbuka atau karena memang benar paranoid, menjadi gemuk adalah ketakutan terbesar saya, mimpi buruk yang nggak akan pernah mau terjadi pada saya. Terlepas dari cantik dengan segala ukuran, saya tak akan terlihat menarik bila gemuk. Saya akan melakukan apa saja demi terjauh dari tubuh gemuk. Makan roti gandum setiap hari selama seminggu karena berat badan naik 2 kilogram pun, saya jalani dengan senang hati,” urainya.

Next

 

beauty

Beralih pada ketakutan lain, terungkap juga mengapa penuaan menjadi hal terakhir yang diinginkan oleh perempuan pada khususnya.

“Saya takut wajah saya banyak kerutan dan mengendur. Saya ingin selalu tetap cantik dengan kulit kencang. Ketakutan itu nggak sebanding dengan keresahan saya akan tubuh gemuk. Karena, gemuk dapat dihilangkan dengan olahraga dan diet teratur dan benar. Coba kalau wajah kendur, bagaimana memperbaikinya?,” aku Ryani, 29 tahun.

Terlepas dari beragamnya pendapat, semua itu memiliki satu persamaan. Ketakutan tersebut bermuara pada kekhawatiran tak lagi tampil menarik. Ya, penilaian secara fisik memang masih berlaku. Tubuh ideal, muka cerah selalu awet muda, dan berpenampilan tanpa cela secara keseluruhan, adalah modal pasti untuk dinilai atraktif dan diterima oleh orang lain. Naluri perempuan sebagai makhluk yang senang dikagumi, memiliki efek domino yang berlanjut pada ketakutan kehilangan aset yang dianggap menarik. Sebelumnya langsing atau dulunya muda, apa yang terjadi ketika semua itu hilang?

Menengahi ketakutan itu, Joey Mead King, model yang kini makin populer setelah menjadi model mentor di acara "Asia’s Next Top Model", mengatakan bahwa ketakutan itu memang wajar, namun jangan sampai menyetir akal sehat. Ia yang tumbuh besar di dunia modeling dengan parameter berdasarkan penampilan fisik, mengatakan bahwa perempuan seharusnya takut ketika ia selalu berusaha untuk sempurna.

“Ketika kamu dengan rela meminum bermacam-macam pil agar langsing atau menjalani berbagai prosedur untuk mengenyahkan kerutan, sebenarnya itu adalah mimpi buruk. Cantik itu bukan sempurna, tapi ketika kamu menerima diri sendiri dan merawatnya dengan baik dan semestinya,” kata Joey.

Kamu patut setuju dengan pendapat Joey. Jangan sampai, demi tubuh langisng atau takut tua, kamu melupakan kecantikan yang sebenarnya, yaitu: tersenyum dengan tulus. Betul?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading