Sukses

Fashion

Iris Apfel, Style Icon Berusia 93 Tahun yang Anti Bergaya Minimalis

jakarta Iris Apfel adalah style icon legendaris, yang kini berusia 93 tahun, dan masih jadi sumber kekaguman fashion people sedunia. Iris yang sudah tinggal di New York selama puluhan tahun itu juga subjek film dokumenter fashion terbaru berjudul “Iris.”

Dalam dunia fashion, Iris Apfel merupakan sosok legendaris yang masih mempertahankan gaya berbusananya yang eksentrik dan ekstravagan. Dengan signature style kacamata bundar berukuran besar dan tebal, total look yang nampak begitu eklektik, tumpukan aksesori, Iris Apfel tidak pernah tampil minimalis. Di usianya yang sudah sangat lanjut, perempuan yang berprofesi sebagai pebisnis, desainer interior, dosen tamu, dan style icon ini tetap menyibukkan diri untuk hadir di berbagai acara fashion.

Selain mengajar tentang fashion di University of Texas sebagai seorang dosen, baru-baru ini Iris disibukkan oleh beberapa project, antara lain Iris Apfel makeup collection with MAC, kacamata Eye-Bobs, Home Shopping, dan YOOX. Tidak lama lagi, ia juga akan mengeluarkan merk tas tangannya yang bernama Extinctions. Ia jugbaru muncul bersama supermodel Karlie Kloss dalam campaign terbaru Kate Spade. Siapa sangka, bukan?

Berbicara mengenai Extinctions, Iris mengungkapkan, “I’m a color person. Aku tidak pernah bermain aman. Plus, aku suka tas berukuran besar. Kacamataku sangat besar sehingga tidak muat disimpan dalam tas kecil.”

Iris Apfel mengawali karirnya dengan bekerja untuk Women’s Wear Daily dan seorang interior designer Elinor Johnson. Setelah sukses mendirikan perusahaan tekstil Old World Weavers dan tergabung dalam proyek desain, di tahun 2005 Iris mengadakan pameran bertajuk Rara Avis (Rare Bird): The Irreverent Iris Apfel. Semenjak itu namanya mulai sering masuk dalam majalah majalah terkenal seperti Paper Magazine, Vogue, dan New York Times.

Sebagai perempuan berusia lanjut yang masih aktif dan dinamis, Iris tidak segan-segan berbagi rahasia seputar fashion, kecantikan, dan kehidupannya. Tidak seperti kebanyakan perempuan pada umumnya, Iris tidak suka mengikuti perkembangan tren fashion karena ia selalu menyukai hal yang sama. Meski begitu, ia berkembang dan mengubah cara berbusananya sesuai dengan usia. Bagi penyuka celana jeans ini, sense of humor diperlukan dalam berbusana. Terlebih di usia lanjut sepertinya, ia lebih memilih berpenampilan buruk daripada harus kehilangan rasa bahagianya.

It’s better to be happy than well-dressed,” ujarnya. “Personal style is attitude, attitude, attitude. Personal style datangnya harus dari dalam hati.” Ditambah lagi, sewaktu ia masih muda, ada yang mengatakan padanya bahwa wajahnya tak menarik, tapi ia memiliki gaya yang keren sehingga ia harus fokus dengan itu.

Ketika ditanya tentang rahasia kecantikannya, perempuan kelahiran 29 Agustus 1921 ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak suka ber-makeup tebal dan memakai terlalu banyak bedak karena itu akan membuat kulitnya terlihat semakin keriput. Perawatan wajahnya juga hanya ia lakukan seadanya, yaitu rutin facial serta memakai pembersih wajah dan pelembab Cetaphil.

Saat masih muda, ia suka memakai makeup tebal dan lipstik berwarna terang menyala. Meski sudah tidak lagi memakai banyak makeup, Iris tetap memperlihatkan kesukaannya pada warna-warna terang dan intens pada koleksi lipstik dari koleksi makeup-nya bersama MAC. Ia menciptakan formula lipstik yang heavy dengan hasil matte. Begitu pula pada cat kuku dan eyeshadow, semua warna yang dihasilkan dari tangan dinginnya terlihat seksi.

Masih sehat dan aktif di usia senja tentulah mengundang banyak tanya mengenai rahasia di balik umur panjangnya. Iris mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyukai caviar dan mengonsumsi wine dalam porsi yang wajar. Ia tidak suka makanan mahal, junk food, kue, dan minuman bersoda. Menurutnya, kenapa kebanyakan orang sakit-sakitan di usia tua adalah karena mereka terlalu banyak makan. Iris lebih sedikit makan dan hal tersebut menjadi bukti rahasia di balik usianya yang dapat mencapai 90-an.

Banyak orang yang menganggap “the world’s oldest living teenager” ini sebagai sumber inspirasinya. Akhir bulan April ini, sebuah film fashion dengan genre dokumenter segera dirilis. Film dengan judul “Iris” ini sudah jelas akan mengupas sosoknya yang eksentrik dan gemar menumpuk barang-barang itu. “Menumpuk barang-barang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang kamu sayangi, ada kisah yang kamu jalani,” ceritanya di sebuah wawancara. Alasan yang sama mengapa ia tidak pernah tampil ‘seadanya.’

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading