Sukses

Fashion

LOVE+FLAIR: Online Fashion Website dengan Prinsip Bisnis yang Inspiratif

 

Jakarta Keterbatasan waktu, jarak dan kesibukan membuat kita terkadang sulit memiliki waktu untuk berbelanja. Padahal berbelanja bisa jadi me time yang menyenangkan untuk mengusir rasa lelah dan kepenatan. Tapi bukan berarti tidak ada solusinya, Fimelova. Kamu bisa menemukan berbagai outfit keren bergaya urban di website belanja online ini.

LOVE+FLAIR adalah multi-brand fashion e-commerce untuk perempuan modern yang mencarieasy statement clothing. Didirikan pada September 2014 oleh dua sahabat, yaitu Emily Jaury dan Dewi Purwati, LOVE+FLAIR memiliki tiga filosofi effortless style, versatility dan easy going living. Ketiga filosofi itu dicerminkan dengan kurasi outfit style yang muda dan konten pemasaran yang menarik. Kamu penasaran dengan LOVE+FLAIR? Yuk simak wawancara saya dengan dua sahabat ini.

Dita Soedarjo: 

Bagaimana awalnya kalian memulai bisnis ini?

LOVE+FLAIR: 

Ide ini muncul saat kita berdua masih kuliah di Los Angeles, Amerika Serikat. Kami bukan mahasiswa jurusan fashion. Hanya saja, kami sangat sudah berbelanja online di sana. Timbul pertanyaan, “Kalau kita sudah lulus dan balik ke Indonesia, di mana kita bisa shopping baju online?” 

Dita Soedarjo:

Setelah itu, langkah kalian yang berikutnya apa?

Dita Soedarjo:

Walaupun gampang untuk mendapatkan ide membuat online store, mendapatkan barang inventory untuk dijual adalah tantangan kita yang terbesar. Setelah lulus kuliah, kita berdua langsung travel ke empat negara berbeda untuk mencari tempat produksi, bahan textile dan wholesale retailers. Banyak teman-teman kita yang salah mengira dan bilang kami enak sekali jalan-jalan terus dan foto-foto. Padahal sebenarnya, kita banyak mengalami kejadian aneh di perjalanan kami. Contohnya, seorang kakek di Cina berpura-pura menjadi porter dan mencoba untuk mencuri koper-koperinventory kami! Selain itu, karena kami tidak lancar berbahasa asing, kita bertemu dengan banyak penjual jahat yang mau menipu kami dengan memberikan barang-barang rusak.

Dita Soedarjo:

Wah luar biasa sekali pengalamannya. Bagaimana cara kalian bertahan di tengah kejadian-kejadian tadi?

LOVE+FLAIR: 

Terus terang, sangat susah untuk stay motivated di situasi-situasi seperti itu. Tetapi dalam sebulan kita launch website, kita mulai melihat perkembangan followers dan online sales yang melebihi harapan kami. Koleksi pertama sold-out dalam hitungan hari dan juga banyak customers yang rajin mengirim email  dan line meminta model-model gaya baru. Respon positif dari mereka memberikan motivasi yang paling besar untuk kita do even better. Sekarang, www.loveandflair.com sudah memulai memproduksi local self-manufacturing di Jakarta untuk koleksi label sendiri: LOVE+FLAIR LABEL dan juga membawa consignment brand-brand lokal lain ke dalam website. 

Dita Soedarjo

Boleh dong berbagi tips untuk para pemula yang ingin memulai usaha seperti kalian?

LOVE+FLAIR: 

Pertama-tama kamu harus memahami kalau tidak semuanya adalah kompetisi. Di emerging market seperti Indonesia, kompetisi akan meningkat setiap saat. Fashion adalah industri yang sangat fast-paced dengan banyak brand baru yang muncul setiap saat. Dari instagram shops ke Jakarta Fashion Week designers, semakin banyak pilihan local yang muncul. Di LOVE+FLAIR, kami percaya kalau tidak semuanya adalah kompetisi. Di emerging market seperti Indonesia, banyak yang bisa kita lakukan untuk saling membantu dan belajar dari satu sama lain. Untuk menjadi bagian dari komunitas yang saling support dengan apa yang kamu lakukan adalahsomething beautiful to be a part of. Oleh karena itu, LOVE+FLAIR bermula dari label sendiri yang menjual barang impor dan berkembang menjadi multi-brand store yang bekerjasama dengan popular local brands yang lain. Kami banyak belajar dari vendor kami dan juga sering share pengalaman untuk saling berkembang.Why compete when you can support each other? 

Selain itu, berusahalah untuk berada di tengah-tengah orang yang percaya padamu. Saat-saat membangun bisnis baru adalah waktu yang paling sulit, emotionally dan physically. Di saat itu, kamu mungkin akan mendengar kritik keras dan negatif dari orang-orang yang kamu kenal. Ini kedengarannya klise, tapi jangan kehilangan harapan dan surround yourself with those who believe in you. 

Kejadian ini juga terjadi kepada kita di permulaan. Banyak yang bilang, “Udah jauh-jauh sekolah di Amerika masa jualan baju?” dan mengkritisi dengan pedas bisnis kami. But it’s a funny thing. Di saat kamu sangat butuh encouragement, sangat sedikit yang memberikannya. Tapi di saat kamu tidak membutuhkannya, banyak yang mencari dan memberikannya. Di saat-saat seperti itu, kamu akan benar-benar lihat siapa yang tulus dan siapa yang harus dihindari. 

Kamu juga jangan merasa cepat puas dan besar kepala. Sangat gampang untuk merasa comfortable dan hebat pada waktu bisnis mulai berkembang. Itu adalah salah satu jebakan yang paling besar, gampang untuk naik, tapi gampang juga untuk jatuh. Selalu ingat untuk melihat sekitarmu dan mencari peluang-peluang baru. Banyak hal baru yang bisa lebih dipelajari untuk membuat diri dan bisnismu lebih baik. Push yourself because no one else is going to do it for you. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading