5 Pertanyaan yang Harus Diajukan Sebelum Nikah

Jakarta Bagi kalian yang sudah lama berpacaran, memutuskan untuk menikah mungkin merupakan suatu hal yang tidak terlalu sulit, karena kamu sudah lama menghabiskan waktu bersama pasanganmu dan merasa sudah mengenalnya dengan sangat baik. Saat seseorang sedang jatuh cinta, ia akan selalu melihat seseorang dengan kemungkinan yang paling baik, namun ternyata hal ini juga akan menjadi kejutan yang tidak menyenangkan selama perjalanan kehidupan.
Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk menikah, ada baiknya kamu ajukan pertanyaan-pertanyaan ini tetap kepada pasanganmu, walaupun saat ini kamu sudah sangat yakin dan jatuh cinta kepadanya.

1. “Apakah kamu ingin memiliki anak?”
Jika ya, berapa jumlah anak yang ingin dimiliki? Apakah ia ingin mengadopsi anak? Siapa yang akan menjaga anak nanti jika kalian berdua bekerja? Pertanyaan tersebut perlu ditanyakan agar kalian dapat merencanakan dengan baik. Karena memiliki anak bukanlah tanggung jawab yang ringan, banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan, atau bahkan dilepaskan. Akan lebih baik jika kamu dan pasangan dapat mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.

2. “Apa yang membuat seseorang menjadi orangtua yang baik?”
Bagaimana kamu akan memberikan konsekuensi pada anak jika ia melakukan kesalahan? Jika anak berlaku baik, hadiah seperti apa yang akan kamu berikan? Saat menanyakan pertanyaan ini, kamu dan pasangan juga dapat langsung mendiskusikan parenting style seperti apa yang kalian ingin lakukan nanti. Apakah laissez-faire, assertive, atau aggressive? Laissez-faire adalah parenting style yang memberikan sedikit peraturan dibandingkan parenting style yang lainnya, berbeda dengan aggressive yang memiliki peraturan yang sangat ketat dan tidak fleksibel, sedangkan assertive berada di tengah-tengah antara laissez-faire dan aggressive.

3. “Bagaimana pengaturan keuanganmu?”
Berapa jumlah tabunganmu? Apakah kamu memiliki hutang (kredit)? Keuangan merupakan masalah yang penting saat memasuki kehidupan pernikahan. Saat menikah, laki-laki harus bertanggung jawab dengan kehidupan keluarganya. Oleh karena itu, pertanyaan ini menjadi cukup penting. Apakah kamu orang yang ingin menikah setelah keadaan perekonomian stabil atau justru ingin membangun kestabilan tersebut bersama? Kamu yang menentukan.

4. “Bagaimana pembagian pekerjaan rumah tangga?”
Pertanyaan ini memperlihatkan seberapa kaku pasanganmu dalam melihat gender role. Pasanganmu dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai “hal ini yang perempuan lakukan” dan “hal ini yang laki-laki lakukan.” Jika kamu terbiasa untuk itu dan hal ini dapat kamu lakukan maka ini tidak akan menjadi masalah. Namun, jika kamu bermasalah dengan hal ini maka ini adalah waktu bagi kalian untuk berbicara. Bicarakan juga mengenai pekerjaan rumah tangga yang tidak ingin kamu lakukan.

5. “Menurutmu, bagaimana kehidupan kita setelah 5 tahun menikah?”
Pertanyaan ini akan menjadi pertanyaan yang akan sulit dijawab oleh pasanganmu, namun ini akan memberikan gambaran mengenai hubungan kalian selanjutnya. Kalian berdua mungkin saja memiliki keinginan yang berbeda-beda. Salah satu di antara kalian mungkin menginginkan satu anak pada lima tahun pertama pernikahan kalian, sedangkan yang lainnya tidak ingin memiliki anak pada lima tahun pertama. Salah satu di antara kalian mungkin menginginkan rumah yang besar pada lima tahun pertama pernikahan kalian, sedangkan yang lainnya lebih memilih untuk menabung tersebih dahulu. Jika perbedaan-perbedaan tersebut muncul, ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya.
 
Orang yang sedang jatuh cinta memang terkadang buta. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan yang besar untuk menikah, cobalah kamu tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini pada pasanganmu terlebih dahulu, daripada nanti kamu akan mendapat kejutan yang tak terduga. Kamu takut justru menimbulkan masalah? Tenang, segala masalah pasti akan ada jalan keluarnya. Justru ini adalah kesampatanmu untuk membicarakan ini semua.