Perpaduan Pesona Anggrek Kalimantan dan Kain Gringsing Bali untuk Bathroom Bernuansa Gothic

Jakarta Masih dari salah satu pameran interior terbesar yang diadakan Agustus 2014 lalu, kali ini yang akan kami kedepankan adalah konsep bathroom bernuansa gothic dari Ary Juwono. Tidak salah rasanya ketika kami memberi label ‘gothic’ mengingat palet hitam putih mendominasi seluruh bagian bathroom, mulai dari warna dasar dinding hingga lantai.

Pada FIMELA.com, Ary mengaku bahwa warna hitam yang ia gunakan untuk desain bathroom-nya kali ini terinspirasi dari anggrek hitam yang terkenal dari Kalimantan. “Kali ini, saya memadukan antara kain gringsing Bali dan anggrek hitam dari Kalimantan. Kain gringsing merupakan salah satu kain yang disakralkan oleh masyarakat Bali. Masyarakat Bali percaya bahwa kain ini bisa menolak bala. Karena alasan itu juga, saya rasa sangat baik untuk meletakkan motif kain gringsing pada kamar mandi, tempat di mana kita semua memulai hari dengan tujuan supaya hari yang akan dijalani berjalan dengan lancar,” jelas Ary pada FIMELA.com saat pameran berlangsung.

Dalam menghasilkan desain yang akan diaplikasikan pada ruangan yang ia tangani, lelaki yang juga menjadi leader dalam pameran The Colors of Indonesia ini bercerita bahwa ia cukup banyak terinspirasi dari kebudayaan Indonesia.

“Hampir 70% dari desain saya terinspirasi dari kebudayaan Indonesia. Kebudayaan yang saya maksud di sini tak terbatas pada kerajinan ,tapi juga gaya hidup dan juga budaya-budaya pop yang kini sedang berkembang di Indonesia,” cerita Ary.

Mengambil dasar hitam untuk dinding, keramik putih pun mengisi ruang kosong membuat pola membentuk motif kain gringsing pada dinding kamar mandi. Penambahan beberapa aksesori pendukung, seperti standing lamp berwana hitam, serta pemilihan keset bermotif senada dengan pola kain gringsing memperkuat kesan “gothic”. Dan pastinya semakin mempertegas motif kain Bali yang memang sengaja ingin dihadirkan oleh lelaki yang juga banyak berkecimpung di dunia film sebagai art director ini.