Sukses

Lifestyle

Kejutan, Teman Kencan Online-mu Ternyata Teman Satu Sekolah

Jakarta Setelah mendengar banyak sekali cerita dari para online daters, saya akhirnya menyimpulkan bahwa kejutan memang sedang menunggu untuk bertemu kita. Banyak kisah perkenalan yang berujung pernikahan, persahabatan, permusuhan atau hilang begitu saja karena keadaan. Kali ini, Faris akan menceritakan kisah pertemuannya dengan Marissa, lewat online dating site.

Di sebuah coffee shop yang sepi, Faris sedang iseng membuka online dating site sambil melihat-lihat. Profil Marissa menarik perhatiannya karena dia terlihat manis, dan Faris senang dengan cara Marissa menggambarkan dirinya di bio profilnya. Faris pun menyapa dan mengajak berkenalan. Ternyata, respon Marissa cukup positif, jadi mereka pun melanjutkan obrolan.

Setelah memperhatikan beberapa foto Marissa, Faris mulai merasa bahwa wajahnya begitu familiar. Dia yakin pernah bertemu Marissa sebelumnya, tetapi lupa di mana. Otaknya menolak bekerja sama. Marissa tidak berasal dari sekolah dan universitas yang sama, tempat kerjanya pun tidak familiar untuknya. Jadi akhirnya Faris berasumsi bahwa semua itu hanya perasaannya saja.

Mereka lanjut mengobrol lewat telepon, dan menemukan kecocokan. Marissa ternyata memiliki selera film yang sama dengannya.Mereka pun mengobrol berjam-jam nonstop tentang film, musik dan diri mereka sendiri. Untuk Faris, yang sebenarnya pendiam dan tertutup, keterbukaannya dengan Marissa itu sungguh menyenangkan.

Akhirnya, Faris mengajak Marissa bertemu, dan iseng menawarkan untuk menjemput karena rumah mereka searah. Tidak disangka, Marissa bersedia untuk dijemput. Hebat juga dia, kan bisa saja gue itu penjahat? Begitu pikiran Faris ketika Marissa mengiyakan ajakannya.

Hari itu pun tiba. Faris mengenakan kemeja biru tua terbaiknya dan tidak lupa untuk memastikan mobilnya sudah bersih luar dalam. Faris pun sampai di depan rumah Marissa, yang mengajaknya untuk masuk terlebih dahulu. Ternyata yang membukakan pintu adalah ibunya Marissa, yang langsung heboh ketika melihat Faris. Kehebohan seorang ibu-ibulah yang membuat Faris sadar kalau Marissa adalah anak dari sahabat ibunya. Mereka pernah bertemu sekali ketika masih SMP. Faris ingat, ibunya sering sekali membicarakan anak perempuannya Tante Esti, yang menurutnya sangat cocok untuk Faris. Tetapi, Faris tidak pernah mempedulikan cerita ibunya itu.

Kisah ini sebenarnya bisa berakhir biasa-biasa saja. Maksudnya, ya, Marissa memang familiar namun tidak ada yang spektakuler dengan fakta itu. Kalau kalian ingin tahu, kencan Faris dan Marissa berjalan lancar dan menyenangkan. Mereka pun janjian untuk bertemu lagi minggu depannya. Ketika Faris pamit kepada ibunya, ibunya berkata, “Jangan lupa ingetin Tante Esti, kalau bulan Maret (saat itu bulan Agustus) itu bulan baik buat kamu dan Marissa, lho.” Lalu mengedipkan mata.

Tentu Faris tidak menyampaikan hal itu kepada Tante Esti.

 

 

Ditulis oleh Marsha Habib. Bio Marsha Habib menuangkan isi pikiran dan hati (karena dua hal itu sangat bertabrakan) mengenai bagaimana menghadapi lika-liku kehidupan urusan cinta. Marsha Habib spesial menulis untuk SETIPE.COM karena mereka berdua (ya, SETIPE.COM bukan hanya sebuah mesin tetapi juga makhluk yang memiliki perasaan) memiliki misi hidup yang berporos pada satu hal, yaitu menciptakan ‘hubungan sehat’ untuk semua manusia.
 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading