Sukses

Beauty

Eksklusif, Mengenal Syifa Fatimah, Puteri Muslimah Indonesia 2017

Fimela.com, Jakarta Syifa Fatimah tidak menyangka, namanya akan diumumkan di malam puncak Puteri Muslimah Indonesia 2017 sebagai finalis yang berhak mengenakan mahkota Puteri Muslimah Indonesia. Padahal, banyak kejadian yang juga tidak ia duga selama ikut dalam ajang bergensi bagi perempuan berhijab tersebut. Gadis berusia 19 tahun itu nyaris gagal menjadi finalis dan maju ke malam puncak Puteri Muslimah Indonesia 2017. Lalu, bagaimana cerita akhirnya Syifa Fatimah bisa meraih mahkota tertinggi di ajang Puteri Muslimah Indonesia?

***

Berdiri di panggung malam puncak Puteri Muslimah Indonesia 2017 dan dinobatkan sebagai yang terbaik, merupakan hal yang tidak bisa dilupakan Syifa Fatimah. Melihat perjalanannya mengikuti ajang Puteri Muslimah Indonesia itu, tentu rasa syukur yang kini hanya bisa diungkapkan. Syifa asal Jepara, mengikuti audisi Puteri Muslimah Indonesia 2017 di Yogyakarta. Dengan harapan bisa lolos audisi dan berangkat ke Jakarta, Syifa berangkat sendiri dari Semarang, tempat kuliahnya menuju Yogyakarta.

Menggapai asa, dalam perjalanan tersebut, tak henti-hentinya ia berdzikir, mengucap asma Allah agar diberikan kelancaran dalam mengikuti audisi. Mengikuti audisi Puteri Muslimah Indonesia di Yogyakarta, Syifa kemudian lolos 11 besar. Namun saat ia mengetahui proses babak selanjutnya, yakni karantina sudah dimulai namanya tidak dipanggil, ia pun pasrah. Mungkin saat itu belum rezekinya berada di panggung Puteri Muslimah Indonesia 2017.

Namun, Tuhan rupanya punya rencana yang tak disangkanya. Masuk hari keenam proses karantina, Syifa mendadak dihubungi pihak Indosiar untuk ikut dalam program karantina. Rupanya ada salah satu finalis yang mengundurkan diri.

"Kalau Syifa, jadi datangnya sudah mulai crowded (berlangsung karantina) dengan penjurian, latihan lain Jadi kurang banyak. Tapi kita kompak dalam hal apapun, saling support meski di sini berkompetisi," ujar Syifa Fatimah saat berbincang dengan Bintang.com, Selasa (9/5/2017).

Lantas, bagaimana cerita selengkapnya, Syifa Fatimah bisa meraih mahkota Puteri Muslimah Indonesia 2017? Bagaimana juga rencana ke depan Syifa usai meraih predikat acara bergengsi bagi perempuan berhijab tersebut? Simak wawancara selengkapnya di sini.

Syifa Fatimah, si cantik yang sarat prestasi

Dunia modelling memang sudah ditekuni Syifa Fatimah sejak kecil. Meski mengenakan hijab, Syifa merasa tidak terhalang untuk dapat menunjukkan bakatnya di dunia catwalk tersebut. Ini terbukti dari beragam prestasi yang diraihnya. Keiutsertaannya di ajang Puteri Muslimah Indonesia 2017, semakin membuka pintu gerbang ia untuk terjun ke industri hiburan dan pertelevisian

Apa yang membuat kamu mendaftar ikut audisi Puteri Muslimah Indonesia 2017?
Saya itu memang dari background modelling, suka hal-hal yang berbau entertaintment. Saya ikut Puteri Muslimah karena dari bidang saya di entertaintment. Saya kuliah di Semarang, saya ikut audisi Puteri Muslimah di Yogyakarta, berangkat sendiri tuh naik bis. Di Yogyakarta, Syifa masuk 11 finalis, tapi panggilan dari Indosiar nggak kunjung datang.

Lho, tapi akhirnya kamu bisa jadi finalis, bagaimana ceritanya?
Saya baru menjadi finalis pas mulai karantina, dipanggil dan saya mencoba mengeluarkan kemampuan Syifa semaksimal mungkin sampai akhirnya mendapat gelar Puteri Muslimah ini.

Apa motivasi kamu ikut ajang Puteri Muslimah Indonesia 2017?
Masuk ke Puteri Muslimah awalnya yang penting adalah pengalaman, kemudian untuk mengasah kemampuan atau potensi yang saya miliki dalam diri. Karena dengan ikut ajang ini, saya terus belajar apa yang kurang dalam diri saya dan harus saya perbaiki.

Suka duka ikut program karantina di Puteri Muslimah Indonesia 2017?
Dukanya, aku kan finalis yang telat dihubunginnya, jadi pas karantina udah berlangsung beberapa hari, saya baru gabung sama finalis lainnya. Mereka sudah menjalani karantina 6 hari, Saya baru empat hari jadi kurang berbaur sama teman-teman. Tapi saya mencoba bisa berbaur dengan teman-teman lainnya.

Sukanya?
Banyak dapat teman baru, pelajaran baru yang Syifa dapatkan juga. Banyak pemateri di pembekalan yang memberikan ilmu baru juga untuk Syifa dan teman-teman finalis lainnya.

Apa tantangan berbaur dengan teman-teman sesama finalis dari daerah lain?
Dari budaya, bahasa kemudian perilaku. Ada Medan dengan bahasa yang keras, tapi ada Jawa yang lembut jadi kelihatan. Tantangannya kita harus bisa beradaptasi dengan teman-teman yang berbeda budaya, seperti itu.

Keseharian kamu seperti apa di karantina?
Kalau saya, jadi datangnya sudah mulai crowded dengan penjurian, latihan lain Jadi kurang banyak. Tapi kita kompak dalam hal apapun, saling support meski di sini berkompetisi.

Passion kamu di broadcasting, latar belakangnya seperti apa?
Dulunya sekali, saya mau jadi dokter. Karena itu keinginan orangtua saya. Daftar di beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, ya karena kurang bersungguh-sungguh jadinya tidak bisa mengambil jurusan kedokteran itu. Tapi orangtua Syfia sadar bahwa passion, minat dan bakat Syifa bukan di kedokteran melainkan di broadcasting. Jadi selalu didukung mereka, ibu saya mendoakan setiap hari, agar mendapat yang lebih baik. Mereka support datang jauh-jauh dari Jepara ke Jakarta.

Kapan mulai berhijab dan apa alasannya?
Saya berhijab sejak usia 11 tahun, sekarang usia saya 19 tahun. Dulu SMP saya tinggal di pesantren, jadi berhijab sudah menjadi kebiasaan saya sejak kecil dan sejak itu berhijab menjadi kewajiban saya.

Apa model hijab yang disuka?
Yang simple aja sih. Tanpa manik yang berlebihan, yang penting nyaman, sesuai dengan syariah agama, tidak menerawang juga dan tidak membentuk lekuk tubuh.

Syifa Fatimah, perpaduan akhlak, bakat dan cantik

Sesuai dengan semangat program Puteri Muslimah Indonesia, yakni memadukan akhlak, bakat dan cantik, menjadi satu paket yang ada dalam diri Syifa Fatimah. Semangat itu pula yang selalu ingin dipertahankan saat ia benar-benar berada di industri hiburan dan pertelevisian.

Ada kekhawatiran terseret arus negatif di dunia hiburan?
Justru karena pendidikan saya di pesantren itu lah, saya mampu meneguhkan niat saya. Pembekalan ilmu agama di Pesantren dan moral-moral yang sesuai syariah, saya akan tetap jaga itu dan tidak ada kekhawatiran itu.

Di rumah, kamu seperti apa?
Di rumah, saya bantu ibu di warung. Jaga warung sembako.

Mahkota juara diraih, perasaannya seperti apa jadi Puteri Muslimah?
Ya awalnya tidak terlalu berharap bisa dapat gelar ini. Mengingat saya belum banyak mendapat materi seperti teman-teman finalis lainnya. Tapi dalam keteguhan jiwa, saya harus melakukan yang terbaik. Nggak menyangka masuk 11 besar, lalu 6 besar, kemudian 3 besar dan hingga akhirnya dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2017.

Dengar informasi, ibu sampai nggak putus-putus berdoa ya?
Ibu saya yang selalu mendoakan saya. Sesaat sebelum malam puncak, ibu saya bilang lakukan yang terbaik, semua sudah digariskan, terima apapun keputusan. Allah yang telah memberikan tujuan buat saya sampai saat ini dan jangan lupa salat.

Setelah menjadi Puteri Muslimah, apa yang bakal kamu lakukan?
Saya sudah bicarakan dengan teman-teman, kita akan memanfaatkan media teknologi informasi. Kita akan buat Vlog dengan konten yang berbau positif dan religius, kegiatan sehari-hari yang positif jadi kita mampu mensyiarkan dakwah melalui media sosial.

Kamu tertarik juga dengan dunia pendidikan?
Iya. Karena di tahun 2020 kita akan menghadapi mayoritas angka produktif. Generasi muda harus dipersiapkan, agar nantinya generasi muda bisa mencapai hal tersebut dan tentunya berkualitas.

Program yang akan Syifa lakukan selama menjadi Puteri Muslimah 2017 setahun ke depan apa aja?
saya akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan membuat konten YouTube/IG/vidio.com yang positif dan mrngandung syiar agama karena mengingat sekarang hampir semua masyarakat mengakses internet. Kemudian Syifa ingin melakukan kegiatan sosial yang fokus terhadap pendidikan anak untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas. Dan mengadakan kajian-kajian bersama ustaz ustazah karena ilmu harus selalu di upgrade.

Masalah kecantikan, seperti apa Make up yang kamu pilih?
Alhamdulillah Syifa memiliki wajah yang normal, untuk kosmetik Syifa mencari kosmetik yang enteng untuk keperluan sehari-hari, aku pakai Wardah. Karena cocok dipakai sehari-hari.

Memelihara kecantikan seperti apa?
Memelihara kecantikan itu dari pikiran, karena dari pikiran akan mensugesti diri kita. Ketika kita mempunyai pikiran yang sehat, maka kecantikan itu akan terpancar dengan sendirinya dari dalam diri kemudian jaga pola makan, Syifa suka sayuran. Olahraga juga, membersikan wajah, dan tubuh juga.

Produk wardah yang disuka?
Aku suka produk Wardah Eyelinernya soalnya tahan lama. Lipstik juga, lalu make up removal-nya juga suka karena membersihkan wajah bisa maksimal.

Cantik memang dambaan setiap perempuan, termasuk Syifa Fatimah, Puteri Muslimah Indonesia 2017 yang mempercayakan riasan wajahnya menggunakan produk Wardah Cosmetic. Sebagai wanita muslimah, ia pun harus mencari make up yang aman dan halal. Selalu cantik lahir dan bathin ya Syifa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading