Sukses

Beauty

BEAUTY INSIDER: Anthony Handoko & Edukasi Kosmetika Dermatologi

Next

Tony Handoko

Ayah saya adalah dokter kulit yang juga handal dalam bidang formulasi obat. Saya sebagai anak sulungnya ingin mengikuti jejaknya dengan menjadi dokter spesialis kulit yang bagus, dengan dikemas ide bisnis dari adik saya untuk membuat sebuah klinik spesialis kulit yang juga berfokus pada bidang dermatologi kosmetik yang merupakan salah satu cabang dari dermatologi. Ada dua masalah besar yang ditangani oleh dermatologi kosmetik, yaitu jerawat dan penuaaan dini, cosmetic surgery termasuk di dalamnya. Hal ini sangat berbeda dengan kosmetik yang sifatnya mempercantik, bukan mengobati. Dan pada tahun 1999 saat klinik mulai berdiri, dokter spesialis kulit yang ahli di bidang ini terbatas jumlahnya. Padahal, permintaan pasar terhadap dermatologi kosmetik sedang meningkat, yang tidak didukung dengan jumlah tenaga ahli.

Next

 

Tony Handoko

Kesalahpahaman persepsi tentang pengobatan kulit 

Tantangan terbesar dalam berkecimpung di bidang  kosmetika dermatologi adalah meluruskan kesalahpahaman banyak orang dan membenarkan cara pandang yang salah bahwa jerawat dan penuaan sebenarnya adalah penyakit, bukan gejala kulit biasa yang tidak perlu diobati. Padahal, dengan semakin berkembangnya dunia kedokteran, dua hal tersebut dianggap penyakit yang bisa diobati dan ditanggulangi dengan pengobatan dan perawatan yang benar dari dokter spesialis. Nah, kesalahpahaman yang sampai sekarang terjadi adalah dua hal tersebut ditangani oleh kosmetik yang bersifat covering, lalu perawatan. Konsep yang salah inilah yang harus dikoreksi. Makanya, bila ada pasien yang datang ke saya dan meminta perawatan kulit layaknya meminta ke staf salon kecantikan, saya bertanya balik, dia punya masalah kulit apa yang bisa saya sembuhkan?

Next

Kosmetika dermatologi, lebih dari sekadar mempercantik 

Perjalanan saya sebagai dokter spesialis kulit, juga mengamati bahwa masih ada keengganan seseorang untuk berobat ke dokter karena dirasa rumit dan merepotkan. Pemakaian krim kulit yang harus diaplikasikan ulang setiap beberapa jam sekali, sebenarnya sama saja dengan minum obat sakit kepala, masing-masing obat memiliki waktu paruhnya masing-masing. Memang ada beberapa kosmetika OTC (Over The Counter) yang dijual bebas di pasaran, namun dikemas seperti obat medis dengan desain kemasan yang “bersih” dan simple seperti desain obat medis, serta di-bundling dengan endorser seorang dokter. Tapi, itu tetaplah produk OTC yang efektivitas dan hasilnya terbatas. Cara pengobatan yang diberikan oleh  dokter spesialis kulit tetap lebih efektif. Bisa dibilang, kalau ingin merawat kulit, apalagi kalau ternyata punya masalah kulit, harus pergi ke klinik dokter spesialis kulit, bukan ke salon atau pakai produk bebas. Setelah diberikan krim kulit sesuai resep, obat itu pun nggak bisa dibeli dan dipakai berulang-ulang seperti kosmetika biasa tanpa ditinjau ulang dosisnya. Layaknya obat, krim muka itu perlu dikontrol oleh dokter.  

Next

Tony Handoko

Memiliki Kulit sehat itu kebutuhan 

Menjadi dokter spesialis kulit adalah profesi yang harus didasari atas azas kepercayaan. Seorang ibu memercayakan anaknya ke dokter anak saja sudah sangat teliti, apalagi untuk memilih dokter yang menangani kulit? Makanya, saya cuma bisa bilang kalau saya diberkati bisa dipercaya banyak orang untuk mengobati kulit mereka. Yang saya perhatikan dari makin tingginya kepedulian perempuan pada khususnya, antara dulu dan sekarang untuk datang ke klinik perawatan kulit, juga didasari oleh perkembangan tren. Menjamurnya social media, serta berkembangnya publikasi dan bisnis media, melahirkan satu tren baru yaitu self imaging atau pencitraan diri. Dulu, sebelum internet menjadi kebutuhan nomor satu dan Facebook belum ada, orang nggak terlalu mempermasalahkan penampilannya seperti apa. Namun, setelah media membludak banyaknya, internet berperan penting, dan rasa ingin “terlihat” semakin terasah, penampilan terbaik adalah hal mutlak. Karena diakui atau tidak, seseorang dengan penampilan yang baik dan menarik memiliki kesempatan yang lebih besar lebih maju. Kulit sebagai organ luar inilah yang menjadi sampul depan untuk menilai penampilan, dan itu semakin menempatkan kosmetika dermatologi berperan banyak dalam membentuk penampilan. Kulit yang bagus mendatangkan first impression yang baik ketika menilai orang pertama kali

Next

 

Tony Handoko

Hampir semua orang butuh perawatan kulit 

Memang ada beberapa orang yang dikarunia kulit bebas masalah dan bisa menggunakan produk perawatan kulit yang dijual bebas. Namun, menghadapi kenyataan bahwa kita tinggal di negara tropis dengan tingkat kelembapan dan polusi yang tinggi, menjadikan kulit berminyak dan mendatangkan masalah sendiri-sendiri. Menurut saya, setiap orang di Indonesia ini memiliki masalah kulitnya masing-masing, karena kita bukan dari ras Kaukasia dan masuk dalam golongan klasifikasi kulit Fitzpatrick IV, V, VI, sehingga cenderung masalahnya adalah jerawat dan penuaan. Bedanya adalah permintaan akan perawatan kulit yang benar kini semakin meningkat, sementara dulu hal ini tidak dianggap masalah. Makanya, kini semua orang sebenarnya membutuhkan perawatan kulit yang benar dari tenaga ahli, bukan sekadar coba-coba berbagai macam produk bebas atau sudah datang ke klinik tapi tidak menjalankan sistem pengobatan dan perawatan kulit dengan semestinya. Inilah pekerjaan rumah saya yang belum, yaitu mengedukasi publik bahwa perawatan kulit itu mutlak.

Kosmetika dermatologi, lebih dari sekadar mempercantik 

Perjalanan saya sebagai dokter spesialis kulit, juga mengamati bahwa masih ada keengganan seseorang untuk berobat ke dokter karena dirasa rumit dan merepotkan. Pemakaian krim kulit yang harus diaplikasikan ulang setiap beberapa jam sekali, sebenarnya sama saja dengan minum obat sakit kepala, masing-masing obat memiliki waktu paruhnya masing-masing. Memang ada beberapa kosmetika OTC (Over The Counter) yang dijual bebas di pasaran, namun dikemas seperti obat medis dengan desain kemasan yang “bersih” dan simple seperti desain obat medis, serta di-bundling dengan endorser seorang dokter. Tapi, itu tetaplah produk OTC yang efektivitas dan hasilnya terbatas. Cara pengobatan yang diberikan oleh  dokter spesialis kulit tetap lebih efektif. Bisa dibilang, kalau ingin merawat kulit, apalagi kalau ternyata punya masalah kulit, harus pergi ke klinik dokter spesialis kulit, bukan ke salon atau pakai produk bebas. Setelah diberikan krim kulit sesuai resep, obat itu pun nggak bisa dibeli dan dipakai berulang-ulang seperti kosmetika biasa tanpa ditinjau ulang dosisnya. Layaknya obat, krim muka itu perlu dikontrol oleh dokter.  

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading