Sukses

Beauty

3 Jenis kandungan produk perawatan kulit yang tidak boleh dicampur

Fimela.com, Jakarta Sebagian besar rutinitas perawatan kulit adalah tentang mencampur beberapa kandungan. Masih banyak orang percaya bahwa semakin banyak campuran akan semakin baik bagi kulit, namun benarkah ini?

Jika kandungan sudah dicampur dalam satu botol biasanya produk tersebut akan bekerja dengan baik karena pembuatannya dilakukan secara khusus dan jumlah telah dikonsetrasikan. Namun, dilansir dari sheknows.com, Minggu (28/10/2018), berikut ini adalah beberapa jenis kandungan yang tidak boleh dicampur untuk melakukan perawatan kulit, jika produk tersebut berasal dari botol yang berbeda, penasaran?

1. Retinol dan Asam Glikolat

Jika tujuannya adalah mencerahkan kulit atau menghilangkan jerawat, maka retinol dan asam glikolat mungkin sering disebut sebut sebagai solusinya. Namun, menggunakan kedua kandungan ini secara bersamaan sebenarnya bisa sangat mengeringkan kulit.

Ketika digunakan terlalu banyak, kulit akan menjadi kering dan peka terhadap sinar matahari. Gunakan kedua kandungan ini di waktu berbeda, satu di pagi, dan satu di malam hari.

Sebaiknya gunakan asam glikolat di pagi hari dan retinol di malam hari karena sinar matahari bisa menonaktifkan retinol. Terbiasa menggunakan retinol dan asam glikolat untuk perawatan kulit?

 

Retinol dan Benzoyl Peroxide

2. Retinol dan Benzoyl Peroxide

Retinol telah lama dianggap sebagai solusi untuk banyak masalah kulit, mulai dari bintik-bintik gelap, hingga tekstur kulit. Sayangnya, retinol memang tidak akan bekerja dengan baik jika dicampur dengan kandungan perawatan kulit lainnya, seperti benzoyl peroxide.

Akibatnya, kulit justru akan mengalami jerawat, eksim, atau psoriasis yang lebih buruk. Usahakan untuk mengaplikasikan pelembap terlebih dahulu sebelum menggunakan retinol.

3. Vitamin C dan H2O

Vitamin C adalah pilihan terbaik untuk menguatkan kulit dengan manfaat lain, seperti mencerahkan kulit secara merata. Vitamin C kaya akan kandungan antioksidan, namun vitamin C juga merupakan molekul yang tidak stabil dan cepat teroksidasi.

Banyak orang akan menambahkan vitamin C dengan vitamin E untuk menstabilkan molekulnya. Namun, vitamin C juga akan menjadi tidak stabil jika terkena air.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading