Sukses

Beauty

5 Efek Buruk Kebanyakan Tidur, dari Kegemukan Hingga Susah Hamil

Umumnya, orang dewasa hanya butuh tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Tapi adakalanya, ketika liburan misalnya, kita jadi "balas dendam" dan tidur lebih lama dari biasanya. Padahal nih, kebanyakan tidur itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan lho, Ladies.

Dilansir dari huffingtonpost.com, ada sejumlah dampak negatif dari kebiasaan kebanyakan tidur. Mulai dari kegemukan hingga susah hamil. Untuk lebih jelasnya, yuk langsung kita simak uraiannya di bawah ini.

1. Risiko Kegemukan
Dalam sebuah penelitian sederhana dari Quebec, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam per malam memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar terkena diabetes tipe 2 atau toleransi glukosa terganggu dalam periode 6 tahun dibandingkan orang-orang yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.

Dalam penelitian tersebut, diketahui pula bahwa orang yang tidur 9 hingga 10 jam per malam memiliki risiko 25 persen lebih besar mengalami kenaikan berat badan sebesar 5 kg selama periode penelitian 6 tahun itu. Meskipun orang-orang tersebut sudah mengontrol asupan makanan dan aktivitas fisiknya.


Orang yang kurang tidur dan kebanyakan tidur sama-sama memiliki peluang yang sama mengalami kenaikan berat badan dibandingkan orang yang tidur hanya tujuh hingga delapan jam per malam. Ladies, jika Anda ingin mengontrol berat badan Anda, pastikan Anda memulainya dengan mendapatkan tidur yang cukup ya.

2. Risiko Lebih Besar Terkena Gangguan Jantung
Dalam penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan American College of Cardiology tahun 2012, tidur lebih dari 8 jam per malam bisa meningkatkan risiko terkena gangguan jantung. Para peneliti menganalisis data dari 3.000 orang dan menemukan bahwa orang yang kebanyakan tidur memiliki risiko dua kali lebih besar terkena angina dan berisiko 1,1 kali lebih besar terkena penyakit arteri koroner.

3. Meningkatkan Risiko Depresi
Dalam sebuah penelitian tahun 2014 yang meneliti orang dewasa kembar, para peneliti menemukan bahwa durasi tidur yang lama bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala depresi. Partisipan yang tidur 7 hingga 9 jam per malam memiliki heratibilitas sebesar 27 persen terkena gejala depresif, sementara partisipan yang tidur lebih dari 9 jam memiliki heratibilitas sebesar 49 persen.

4. Merusak Otak
Sebuah penelitian tahun 2012 yang dilakukan pada wanita lanjut usia, ditemukan bahwa  kebanyakan tidur (atau kurang tidur) bisa memperburuk fungsi otak selama periode 6 tahun. Jika Anda tidur lebih dari 9 jam per malam (atau kurang dari 5 jam), maka fungsi otak Anda bisa terganggu dan malah semakin memburuk.

5. Susah Hamil
Tahun 2013, sebuah tim peneliti Korea menganalisis kebiasaan tidur dari sedikitnya 650 wanita yang sedang menjalani vitro fertilization (proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita). Tim peneliti tersebut menemukan wanita yang tidur 7 hingga 8 jam per malam memiliki peluang hamil paling tinggi. Sementara wanita yang tidur 9 hingga 11 jam per malam, tingkat kehamilannya yang paling rendah.

Penemuan tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya hubungan sebab akibat. "Kita tahu bahwa kebiasaan tidur memang bisa mengubah ritme sirkadian, sekresi hormon, dan siklus menstruasi," jelas Dr. Evan Rosenbluth, seorang reproductive endocrinologist. Dia pun menambahkan bahwa sebenarnya efek kebanyakan tidur terhadap infertilitas agak susah untuk dipastikan, karena masih ada banyak hal lain yang mempengaruhi.


Ladies, tidur memang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Tapi jangan sampai kita kurang tidur atau malah kebanyakan tidur, ya.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading