Sukses

Fashion

Kesederhanaan Lurik Sesuai dengan Gaya Desainnya, Cerita Nina Nikicio

Jakarta Sepuluh desainer yang menampilkan kreasi mereka di malam gala “Cita Nusa Kirana” pada FIMELAFest 2016 lalu, memiliki cerita masing-masing di balik pembuatan koleksi mini tersebut. Ada yang berkendala karena belum menemukan kain yang cocok, soal pemilihan sepatu  dan aksesori sebagai pendamping utama, serta segelintir cerita lain yang menjadi bumbu pemanis cerita. Nina Nikicio, salah satunya. Dinyatakannya tidak mudah untuk menemukan kain yang pas mencitrakan desain Nikicio yang simple dan bergaya laid-back.

Awalnya kami mencarikan batik untuk Nina Nikicio. Setelah jatuh cinta dengan sebuah motif, Nina terpaksa harus mengurungkan niatnya menggunakan kain tersebut. Proses pengerjaan batik yang memakan waktu cukup lama rasanya tak memungkinkan Nina untuk bisa menyelesaikan koleksi sebelum acara dimulai. Hingga akhirnya kami memilihkan lurik yang langsung ditanggap positif olehnya. Di situlah Nina Nikicio jatuh cinta dengan lurik Yogya. Kain yang begitu serasi dengan nafas brand-nya.

Sebagai pendukung gaya lurik kreasi Nina, desainer ini juga memilih sepatu dari Superga. Sneakers bermodel simple dengan balutan warna hitam, creme, dan putih dirasanya paling pas sebagai penyelaras. Bersatu unik membentuk look yang modest, effortless, namun juga edgy. 

Seperti apa proses di baliknya dan bagaimana Nina Nikicio mengolahnya? Mari saksikan videonya berikut.