Sukses

Fashion

Batik Cap: Tradisi Versi Pop

Next

 

Batik cap adalah proses pembuatan motif batik menggunakan stempel sebagai alternatif batik tulis yang memakan waktu lama dan harganya mahal. Stempel dibuat sesuai dengan desain motif yang dibuat oleh para pembatik. Awal mulanya terbentuk ide batik cap ini terpicu dari ketika pada tahun 1830-an bangsa Eropa mengimpor mesin cetak garmen batik karena permintaan pasar yang tinggi dan para pembantik lokal tidak bisa memenuhi pesanan itu. 

 

Mesin cetak otomatis membuat proses membatik jadi lebih cepat dan harganya pun lebih murah. Akibatnya para pengrajin batik tulis lokal pada masa itu akhirnya kalah saing. Mereka kemudian muncul dengan sebuah solusi untuk dapat mengimbangi kecepatan mesin cetak tersebut, yaitu batik cap

 

Setelah beberapa kali bereksperimen dengan material seperti karet dan kayu untuk stempel dan gagal. Karet kurang tahan panas dan mudah berubah bentuk. Kayu kurang keras dan tidak dapat membuat cap motif yg detail. Akhirnya digunakan copper alias tembaga karena paling awet dan tahan lama. 

 

Tahun 1845 batik cap ini mulai ramai dipakai oleh para pembantik dan dari sini juga mulai banyak pembatik lelaki karena proses batik cap lebih mudah dan cepat. Sekarang banyak juga orang yang mengoleksi stempel batik cat dan bahkan ada beberapa yang menggunakan sebagai hiasan interior di rumah mereka. Dibutuhkan waktu kurang lebih satu minggu untuk menyelesaikan 1 meter kain dengan teknik batik cap, namun itu semua kembali lagi pada desain dan seberapa banyak warna yang digunakan. Dimulai dari sebuah desain yang dibuat oleh pengrajin di kertas, motif tersebut kemudian dibuat stempelnya yang diletakkan pada bingkai berukuran 20 cm x 20 cm .  

 

Cara pembuatannya juga hampir sama dengan batik tulis, namun jika biasa batik tulis diawali dengan pembatik menggambar motif diatas mori atau kain, dengan teknik ini mereka bisa langsung menstempel motif yang diinginkan dengan cap yang ada. Cap dicelupkan sedalam 2 cm ke cairan lilin atau malam panas. Kemudian kain mori ditaruh di atas meja yag dilapisi bantalan, lalu mulailah cap ditekan di atas kain. Biasa beberapa motif cap digunakan untuk membentuk sebuah komposisi pada lembaran kain. Pada proses ini, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori. Setelah motif menempel pada mori, kita bisa memulai proses pewarnaan. Malam tadi berfungsi agar bagian-bagian yang ingin diwarnai tidak merembes ke area lain. Setelah selesai diwarnai, mori dicelupkan ke dalam pewarna untuk memulai proses pewarnaan bahan dasar kain. Setelah aplikasi warna selesai, kain mori kemudian direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain. Proses di atas bisa kembali diulang tergantung dengan model dan variasi warna yang digunakan. Setelah selesai proses pewarnaan, kain kemudian dicelupkan ke dalam larutan air soda agar bersih dan warnanya cerah.

 

Next

 

 

Agar tidak salah pilih inilah beberapa ciri khas batik cap yang perlu kamu ketahui:

 

1. Motif pada batik cap biasanya lebih besar ketimbang batik tulis. 

2. Pengulangan gambar atau motif terlihat jelas dan rapi. 

3. Batik cap hanya digambar pada satu sisi kain, sisi baliknya biasanya polos.

4. Warna batik biasanya terlihat lebih mengkilap

5. Memiliki warna dasar kain yang lebih tua dari warna motifnya karena batik cap tidak mengalami proses penutupan pada bagian dasar motif. 

6. Harga batik cap memang lebih murah dibanding batik tulis dan biasa mereka tersedia dalam jumlah yang besar. Ibarat lukisan tangan, batik tulis hanya ada satu untuk setiap lembarnya.

 

Next

 

 

Dengan adanya teknik batik cap ini, membuat banyak orang dari berbagai kalangan bisa menikmati batik. Bahkan di tahun ini demand untuk batik cap semakin meningkat, tutur Lina Handianto komisaris utama Batik Keris. Batik cap juga lebih fleksibel jadi terkadang dalam satu kain mereka bisa menggabungkan beberapa motif dan tidak harus menggunakan warna-warna pakem seperti pada beberapa motif batik tulis. Ibarat musik, batik cap adalah versi pop dari batik tulis yang eksklusif.

 

Seiring dengan naiknya minat masyarakat akan batik untuk pakaian sehari-hari, dan dilihat dari permintaan publik, batik cap akan menjadi primadona tahun 2011 mengalahkan batik cetak (print). Inilah beberapa motif batik kuno yang akan kembali dicetak dan diprediksi akan menjadi tren 2011 dari Batik Keris.

 

1. Magersari (Menempati tapi tidak punya hak).

Selain merupakan nama sebuah daerah di Surakarta, pada jaman dulu Magersari merupakan julukan yang digunakan pada para abdi dalam yang memiliki hak pinjam tanah. Biasanya mereka dipinjami tanah oleh majikan mereka dari keluarga ningrat sebagai imbalan atas pengabdian mereka.

 

2.Kembang Padi

Bunga padi ini diharapkan untuk selalu mekar bersinar sehingga hasil panen pun terus berlimpah ruah.

 

3. Kipas Kemesraan

Menggambarkan sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.

 

4. Mawar Lingkar 

Menggambarkan kecantikan bunga mawar.

 

5. Serkari Rinonce

Sambung menyambung menjadi satu agar tidak mudah terpisahkan.

 

6. Pitaloka

Selain bunga mawar, bunga pitaloka ini juga menjadi salah satu motif favorit untuk batik cap.



Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading