Sukses

Fashion

[Vemale's Review]: ''Menuju Baik Itu Baik'' Karya Panji Ramdana

Judul: Menuju Baik Itu Baik
Penulis: Panji Ramdana
Editor: Dedy Kustawan
Layout: PrasaStudio
Desain Sampul: PrasaStudio
Penerbit: MDP MEDIA (www.melodydalampuisi.com)
Cetakan Pertama, Mei 2016

Aku begitu memaknai sebuah proses. Sebab tanpa proses, maka hasil yang didapat bukanlah hal yang bisa didapat. Menuju mendapatkan hasil membutuhkan sebuah proses. Karenanya, hargailah setiap proses pada setiap detik yang kita punya. Ketika kita tidak menghargai sebuah proses? Maka hasil yang didapat pun akan menjadi tidak berharga.

Dalam hari-hari yang kita lewati, akan ada satu tujuan yang kita incar. Menjadi lebih bahagia. Menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Ya, semua adalah semata untuk menjadi lebih baik lagi. Kamu tahu? Menuju baik itu baik. Lakukanlah semua hal yang baik itu sekarang. Menjadi orang yang baik, adalah mereka yang mengerti kata baik, dan melakukan yang baik itu dengan baik. Jadilah yang terbaik dalam hidupmu.

Apa-apa yang telah tertuang di sini, semoga bisa menjadi penemanmu dalam setiap proses menuju baikmu. Sebaik-baiknya manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Semoga aku, kamu, dan kita menjadi bagian dalam proses kebermanfaatan itu. Aamiin.


Pernahkah kita ingin berusaha menjadi orang yang lebih baik tapi masih ragu? Atau mungkin kita pernah ingin sekali melakukan proses perubahan tapi masih merasa malu atau segan? Disadari atau tidak, di dalam hati kecil kita pasti ingin menjadi orang yang selalu berproses lebih baik dalam hidup ini. Hanya saja kadang kita masih sering mengeluarkan banyak alasan untuk berubah.

Menuju Baik Itu Baik. | Foto: copyright Vemale/nda

Menuju Baik Itu Baik, buku karya Panji Ramdana ini bisa dibilang merupakan kumpulan tulisan tentang pergolakan batin. Topiknya pun sangat beragam, mulai dari membahas soal cinta, keluarga, jodoh, hidup, dan curahan hati lainnya. Ada prosa, cerita pendek, juga puisi dalam buku ini.

Membaca tulisan demi tulisannya akan membuat kita seakan diajak untuk menyelami diri sendiri. Khususnya buat yang lagi galau soal jodoh (ehm), membaca tulisan-tulisan di buku ini bakal sangat mengaduk perasaan. Seperti dalam tulisan yang berjudul Jodoh Tidak Akan Tertukar.

"Sebab jodoh tidak akan tertukar, mungkin yang kita lakukan sekarang adalah sedang menjaga jodohnya orang lain. Karena itu, sudahilah hubungan tanpa ikatan itu. Bersabarlah dan ikhlaskanlah. Tidak ada ruginya jika saat ini kita tidak menjaga seseorang, bahkan bukankah lebih rugi jika kita menjaga seseorang yang ternyata menjadi milik orang lain? Terlebih dengan cara menjaga kita adalah salah? Semoga kita terhindari dalam hal itu." (Menuju Baik Itu Baik, halaman 43)

Setiap orang punya sudut pandang dan pemahaman pribadi soal cinta dan jodoh. Panji memaknai semua itu dengan kata-kata yang menghanyutkan. Ada pesan dan inspirasi tersendiri dalam setiap judul tulisannya.

Menuju Baik Itu Baik. | Foto: copyright Vemale/nda

Selain Menuju Baik Itu Baik, ada juga buku mungil karya Panji yang berjudul You are My Inspiration (YAMI). YAMI ini merupakan buku kumpulan puisi. Puisi-puisinya juga tak jauh dari topik cinta dan kehidupan. Memaknai cinta dalam arti luas. Menerjemahkan soal kehidupan dengan sudut pandang yang lebih jernih.

Seandainya Menuju Baik Itu Baik dilengkapi daftar isi pasti akan sangat membantu sekali. Dengan daftar isi, pembaca akan lebih mudah menemukan judul tulisan yang ingin dibacanya atau sesuai dengan mood. Daftar isi juga akan sangat membantu pembaca untuk menemukan lagi tulisan yang dulu pernah dibaca tapi lupa di halaman berapa. Karena menurut saya, Menuju Baik Itu Baik bisa dibaca secara acak atau tak harus berurutan dari halaman pertama sampai terakhir.

Menuju Baik Itu Baik. | Foto: copyright Vemale/nda

Saya rasa setiap orang menyimpan kegalauan sendiri dalam hatinya. Melalui kata-kata, sebuah kegalauan bisa jadi inspirasi. Membaca tulisan Panji membuat kita merasa tak sendiri. Ternyata apa yang kita rasakan saat ini juga pernah dirasakan oleh orang lain. Kesedihan yang kita punya pun juga pernah dirasakan oleh banyak orang di luar sana.

Saat sedang merasa sepi atau sendiri, coba buka halaman buku Menuju Baik Itu Baik secara acak. Adakalanya kita akan merasa tersindir dengan kalimat-kalimatnya. Bisa juga kita tak terima dengan apa yang ia sampaikan. Tapi pada akhirnya ada kehangatan dalam hati yang kita rasa setelah membacanya. Ternyata kita memang tak pernah sendiri menghadapi sebuah masalah di hidup ini.



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading