Sukses

Health

Kapasitas Baterai Tubuh Bisa Dipantau dengan Gadget, Ini Manfaatnya

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa sangat lelah meski tidak melakukan banyak aktivitas? Atau masih merasa lelah meski sudah istirahat cukup? Bisa jadi itu karena baterai tubuh yang tidak maksimal.

Baterai tubuh sendiri memiliki sistem sama seperti baterai pada ponsel. Daya bisa habis setelah digunakan dan mengisi ulang dayanya. Fungsi dari baterai tubuh atau body battery ini berkenaan dengan kekhawatiran situasi pandemi COVID-19 yang belum usai.

Faktanya, banyak masyarakat yang terkonfirmasi sebagai pasien orang tanpa gejala (OTG) dan mengidap happy hypoxia, kondisi terjadinya pengurangan jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa gejala yang kerap terjadi tanpa disadari. Bisa dikatakan, tidak sedikit masyarakat yang tidak sadar saat tubuhnya sudah lelah dan rentan terhadap serangan penyakit.

Body Battery merupakan indikator jumlah energi atau daya yang dimiliki pengguna dengan menggabungkan data aktivitas, tingkat stres, masa pemulihan dan istirahat. Body Battery mempunyai kemampuan menginterpretasikan perubahan detak jantung untuk mengetahui hubungan antara saraf simpatetik, saraf yang bertanggung jawab mempercepat kerja organ tubuh manusia, dengan saraf parasimpatik, yang bekerja sebaliknya.

 

Manfaat baterai tubuh

Sports Medicine Specialist dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO menyampaikan bahwa kondisi kesehatan manusia juga dipengaruhi oleh stres yang dialami.

“Setiap orang mempunyai jumlah energi yang berbeda setiap harinya, serta respon yang berbeda pula terhadap aktivitas yang sama. Misalnya kebiasaan baru (new normal) yang mengharuskan kita tetap berada di rumah, bagi sebagian orang hal itu menyenangkan, tetapi ada juga yang merasa stres saat tidak bisa kemana-mana," kata dr. Grace.

Untuk mengetahui body battery, seseorang bisa menggunakan gadget seperti smartwatch pada pergelangan tangan. Dengan demikian, kamu bisa memantau secara akurat berapa berapa besar body battery yang kamu miliki.

Fitur body battery pada smartwatch akan sangat berguna di masa Work From Home. Di mana situasi ini dikenal menyita waktu lebih banyak daripada bekerja di kantor membuat kamu lebih mudah mengatur waktu untuk istirahat.

 

Bukan alat medis

dr. Grace sendiri menyebut penggunaan smartwatch sehari-hari sangat membantu memantau kesehatan di tengah pandemi.

"Di tengah pandemi, adanya fitur ini sangat membantu. Sebelumnya kita harus liat satu persatu dan sering tidak akurat. Dengan adanya fitur ini minimal ada indikator monitor kesehatan sehari-hari," kata dr. Grace.

Country Manager Garmin Indonesia Rian Krisna menegaskan bahwa smartwatch, seperti Garmin bukanlah alat medis. Fitur Body Battery ini bisa menjadi indikator awal saat pengguna ingin berkonsultasi dengan dokter dan mengetahui lebih detail terkait kesehatannya.

Simak video berikut ini

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading