Mengetahui Efek Samping Vaksin Sinovac Pada Anak Usia 6-11 Tahun

Fimela.com, Jakarta Setelah mendapatkan suntik vaksin Covid-19 pada usia di ata 18 tahun, mungkin akan terjadi efek samping seperti nyeri di titik suntik, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, hingga demam. Namun kondisi ini berbeda pada setiap orangnya, bahkan ada yang merasa baik-baik setelah mendapat vaksin Covid-19 ini.

Lalu bagaimana dengan anak-anak yang sudah diperbolehkan untuk vaksin Covid-19 menggunakan Sinovac? Menyusul Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memberikan persetujuan izin penggunaan vaksin CoronaVac produksi Sinovac dan COVID-19 Bio Farma (hasil olahan bahan baku Sinovac) kepada anak usia 6-11 tahun.

Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari, efek sampingnya tidak berbeda jauh dengan dewasa. Gejala yang dimaksud berupa reaksi nyeri di lokasi suntikan atau demam.

"Gejalanya samalah dengan dewasa. mungkin ada beberapa proposi ya. Kalaupun berbeda, tapi enggak berbeda begitu jauh," tutur Hindra melansir Health Liputan6.com.

Ia mengetakan saat divaksin ada reaksi lokal di tempat suntukan seperti nyeri. Lalu reaksi tubuh seperti demam.

Perihal efek samping vaksin Sinovac anak pun Hindra melihat berdasarkan bukti penggunaan Sinovac untuk vaksinasi anak usia di sejumlah negara. Tiongkok, misalnya, sudah menyuntikkan Sinovac bahkan kepada anak mulai usia 3 tahun.

"Kalau kita lihat juga yang anak-anak usia 12 tahun kan sudah pada divaksin. Ada sih laporan KIPI atau efek samping, tapi enggak lebih banyak dibanding dewasa," lanjut Hindra.

Hindra Irawan berharap pelaksanaan vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun yang akan dilaksanakan nanti dapat berjalan lancar. Apalagi vaksinasi COVID-19 anak pun sudah dilakukan di Indonesia.

"Kita kan sudah lakukan (vaksinasi COVID-19) pada dewasa, lansia, tenaga kesehatan, remaja, ya mudah-mudahan vaksinasi anak 6-11 tahun ini lebih mulus."