Sukses

Health

Dugaan Depresi Jadi Alasan Ibu di Brebes Lukai Anak Kandung, Ini Kata Psikolog

Fimela.com, Jakarta Muncul kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah pada Minggu (20/3/2022) kini tengah diusut oleh pihak kepolisian Polres Brebes. Ibu berinisial KT tersebut tega menganiaya tiga anak kandungnya.

Akibatnya, satu anak dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus dengan barang bukti berupa cutter.

Namun, polisi menduga bahwa sang ibu menderita depresi berat. Berkaca dari pengalaman ini kondisi ibu yang mengalami depresi tersebut tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba.

Menurut Psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung Efnie Indriani, ibu yang mengalami depresi akan memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang anak itu sendiri.

 

Dampak depresi terhadap anak

"Kondisi ibu yang seperti ini rentan akan membuat anak-anaknya pun akan rentan mengalami mental disorder. Anak akan melihat dan mengimitasi hal-hal yang dilakukan ibu. Hal ini bisa juga membuat anak-anak menjadi trauma. Padahal idealnya figur ibu harusnya diidentikkan dengam simbol kasih sayang," jelas Efnie Indriani kepada Fimela.

Dengan kondisi ibu yang mengalami depresi, anak-anak cenderung tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang seharusnya.

Lebih lanjut Efnie menyebut depresi yang dialami oleh seseorang terjadi melalui sebuah proses dalam jangka waktu tertentu.

"Jika dilihat dari kasus yang terjadi, sepertinya sudah ada masalah yang terjadi namun masalah tersebut belum diselesaikan," jelas Efnie Indriani kepada Fimela.

 

Berawal dari stres berat

Diawali dengan stres berat dalam jangka waktu yang lama memungkinkan seseorang akhirnya jatuh ke dalam lubang depresi. Menurut Efnie, hal ini disebabkan adanya begitu banyak emosi negatif yang tidak dilepaskan. Sehingga pada kondisi mental tertentu sudah tidak mampu lagi ditahan.

Ibu yang mengalami depresi sendiri bisa diidentifikasi dari beberapa tanda. Mulai dari kehilangan minat beraktivitas, merasa sedih terus menerus, pesimis, mudah sakit-sakitan, dan adanya dorongan bunuh diri atau melukai orang yang ada di sekitarnya.

Ketika sudah menunjukkan perilaku yang ekstrem artinya orang tersebut tidak lagi mampu menggunakan logika secara sehat dan berpikir jernih sehingga kehilangan kendali. Dibutuhkan penanganan yang tepat melalui farmakoterapi oleh psikiater dan psikoterapi oleh psikolog.

Simak video berikut ini

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading