Sukses

Health

Vaksin Kanker Serviks Gratis di Jakarta akan Dimulai pada Agustus 2022

Fimela.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mulai melakukan vaksin kanker serviks atau vaksinasi human papilloma virus (HPV) secara gratis pada Agustus 2022.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku telah menyediakan vaksinasi HPV secara gratis sebenarnya pernah dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Agustus nanti menjadi kelanjutan dari program vaksin kanker serviks gratis.

"DKI kan pernah melaksanakan. InsyaAllah bulan Agustus dijalankan lagi," kata Riza mengutip dari Liputan6.com.

Riza mengaku belum tahu persis berapa jumlah dosis vaksin kanker serviks yang disediakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun cakupan penerima vaksin kanker serviks gratis ini nantinya akan ditambah.

 

Vaksin kanker serviks gratis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sendiri memastikan vaksinasi HPV akan digratiskan bagi seluruh perempuan Indonesia mulai tahun ini. Ini menjadi cara pemerintah untuk mengurangi risiko perempuan Indonesia akan bahaya dari kanker serviks.

"Gratis, dibiayai oleh negara tahun ini," katanya di Jakarta, Selasa 19 April 2022.

Vaksin HPV tidak hanya sekadar mengurangi potensi kanker serviks melainkan juga sebagai upaya preventif angka pasien kanker serviks serta mengurangi beban negara.

 

Langkah preventif penderita kanker serviks

"Seperti Covid-19 kalau kita sakit biayanya puluhan juta masuk rumah sakit. Tapi kalau kita cegah preventif pakai masker, minum vitamin, itu kan jauh lebih murah," ucap Menkes Budi.

Kanker serviks di Indonesia sendiri menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi bagi perempuan Indonesia. Padahal penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi.

 

Vaksin wajib lainnya bagi anak

Selain vaksinasi HPV, pemerintah juga mewajibkan vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccines) dan Rotavirus kepada bayi di bawah dua tahun. Vaksin PCV untuk mencegah pneumonia, sedangkan Rotavirus untuk mencegah diare pada anak.

Menurut Budi, dua penyakit ini paling banyak menginfeksi anak di bawah dua tahun.

"Kalau bayi di bawah dua tahun terkena infeksi, semua energinya, asupan gizinya akan beralih digunakan oleh tubuh untuk menangkal infeksi ini sehingga menyebabkan bayi ini bisa terkena stunting," paparnya.

Vaksinasi PCV dan Rotavirus menjadi upaya pemerintah untuk mencegah stunting pada anak. Berdasarkan hasil penelitian, kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient) anak yang terkena stunting mengalami penurunan hingga 20 persen.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading