Sukses

Health

Cara Membedakan Rasa Sakit dengan Cedera Serius setelah Olahraga

Fimela.com, Jakarta Nyeri otot setelah olahraga berat adalah reaksi alami tubuh terhadap olahraga. Faktanya, peradangan adalah bagian dari bagaimana tubuh memberi sinyal bahwa itu akan membangun kembali.

Sebaliknya, rasa sakit yang tidak normal bisa menjadi tanda cedera dan isyarat untuk istirahat, membiarkan tubuh sembuh. Sangat penting untuk tidak mengabaikan tubuh saat ada rasa sakit yang kamu rasakan.

Sedikit rasa sakit saat tubuh sedang membangun otot, tidak masalah, tapi akan sangat berbeda dari rasa sakit yang tajam, yang tidak boleh dipaksakan. Dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah cara membedakan rasa sakit biasa dengan cedera serius setelah olahraga, serta apa yang harus dilakukan.

1. Waspadai pembengkakan atau kekakuan

Bengkak di sekitar sendi setelah olahraga adalah tanda yang harus diwaspadai. Kekakuan di sekitar sendi lutut, pinggul, pergelangan kaki, atau punggung bawah juga mengkhawatirkan, sedangkan kekakuan di sekitar otot yang kamu latih adalah normal.

Kamu harus memperhatikan jika kekakuan sendi atau otot pernah mengganggu kemampuan untuk berjalan. Jika itu masalahnya, segera hubungi dokter.

2. Perhatikan seberapa cepat ketidaknyamanan dimulai

Rasa sakit biasanya akan datang dalam satu atau dua hari setelah olahraga. Cedera jauh lebih cepat.

Rasa sakit akibat cedera biasanya terjadi selama olahraga atau langsung setelahnya. Otot terasa sakit setelah kamu berhenti menggunakannya, sedangkan yang harus diwaspadai adalah rasa sakit saat kamu salah langkah berlari atau terlalu memaksakan bahu saat mengangkat beban.

 

 

3. Cedera tidak membaik selama pemanasan

Tidak peduli berapa banyak pemanasan atau peregangan yang kamu lakukan, cedera tidak akan berkurang rasa sakitnya. Mungkin justru akan terasa lebih buruk saat kamu melakukan pemanasan atau jika kamu mencoba olahraga. Tapi jika itu adalah rasa sakit biasa, pemanasan berkepanjangan akan membuat oto terasa lebih baik saat kamu menggerakkannya.

4. Menggunakan es untuk mengurangi bengkak

Jika kamu merasakan cedera ringan, istirahat, gunakan es untuk mengompres, dan elevasi. Pendekatan ini paling membantu dalam dua hari setelah cedera, terutama jika ada pembengkakan.

Untuk meminimalisir pembengkakan dalam 24 hingga 48 jam, kamu perlu mengompres area yang cedera dan menaikkannya di atas ketinggian jantung. Cara ini bisa membantu untuk mengalirkan cairan.

5. Untuk mencegah cedera, lakukan pemanasan dan pendinginan

Pemanasan membuat tubuh siap untuk olahraga, sementara pendinginan mengurangi detak jantung sesudahnya. Keduanya mengurangi risiko cedera dan nyeri hebat setelah olahraga berat.

6. Dengarkan tubuhmu

Setiap orang memiliki selubung biologis atau batas aktivitas yang bisa ditangani oleh tubuh mereka masing-masing. Sebagian besar pencegahan cedera berkaitan dengan mengenal tubuh dan memahami apa yang bisa ditoleransi tubuh.

Jika tubuh tidak bisa mengakomodasi jenis olahraga tertentu, kemungkinan besar akan menyebabkan pembengkakan sendi atau nyeri otot yang lebih dalam. Rasa sakit yang terasa berbeda tidak boleh diabaikan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading