Sukses

Health

Mengenal Arti Bipolar dan 7 Tandanya, Serta Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Bipolar merupakan gangguan mental yang sebabkan perubahan mood, energi, hingga konsentrasi, sehingga mempengaruhi aktivtas sehari-hari. Biasanya pengidap bipolar bisa merasakan mood yang naik dan turun secara drastis. 

Pada saat merasa bahagia, penderita bipolar bisa merasa sangat happy, namin dalam hitungan cepat, mood tersebut bisa berubah drastis, seperti ketika ia merasakan sedih dan merubah suasana hatinya jadi sangat buruk. 

Bipolar tidak bisa dibiarkan begitu saja, namun para penderita bipolar bisa merasa tidurnya terganggu, aktivitasnya, konsentrasi, bahkan menyebabkan kualitas hidupnya jadi kurang baik. Sayangnya, gangguan mental ini tidak bisa disembuhkan, namun penderita bipolar bisa menjalani pengobatan dan terapi, yang bisa membuat mood-nya lebih stabil. 

Lalu, apa saja gejala bipolar yang bisa kita waspadai? 

Fase mania

Pengidap gangguan bipolar yang sedang berada dalam fase mania bisa menunjukkan gejala, seperti:

  • Sangat bersemangat, senang, dan mudah tersinggung atau sensitif.
  • Sangat gelisah.
  • Mengalami penurunan kebutuhan untuk tidur.
  • Kehilangan nafsu makan.Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.
  • Merasa seperti pikirannya berpacu. 
  • Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus atau satu waktu.
  • Melakukan hal-hal berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghamburkan uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.
  • Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.

Fase depresi

Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:

  • Sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.
  • Sangat gelisah.Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
  • Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
  • Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
  • Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.
  • Tidak berminat untuk melakukan semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (“anhedonia”).
  • Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

Mengalami perputaran episode suasana hati

Berdasarkan perputaran episode suasana hati, ada sebagian pengidap gangguan bipolar yang mengalami keadaan normal di antara mania dan depresi. Namun, ada pula yang mengalami perputaran cepat dari mania ke depresi atau sebaliknya tanpa adanya periode normal (rapid cycling).

Selain itu, ada juga pengidap yang mengalami mania dan depresi secara bersamaan. Contohnya, ketika pengidap merasa sangat berenerjik, tetapi di saat bersamaan juga merasa sangat sedih dan putus asa. Gejala ini dinamakan dengan periode campuran (mixed state). 

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading