Sukses

Health

Deretan Mitos Soal Jenis Kelamin dan Kecerdasan Anak Selama Kehamilan yang Tidak Perlu Dipercaya

Fimela.com, Jakarta Angka kehamilan di Indonesia cenderung meningkat di masa pandemi. Tercatat ada 400ribu kehamilan yang terjadi sejak 2020. Hal ini menandakan semakin banyak ibu di Indonesia yang membutuhkan edukasi lebih seputar kehamilan.

Saat seseorang sedang hamil ada beberapa hal yang menjadi kepercayaan masyarakat agar kehamilan berjalan lancar hingga waktu melahirkan tiba. Salah satu hal yang paling sering didengar seputar kebiasaan ibu yang memengaruhi kecerdasan anak dan jenis kelamin.

Pernyataan yang paling klasik seputar jenis kelamin bayi adalah bentuk baby bump ibu hamil. Banyak orang percaya bahwa perut ibu hamil yang berbentuk lonjong itu artinya akan memiliki anak dengan jenis kelamin perempuan. Sementara jika perut ibu hamil memiliki bentuk bulat seperti bola itu artinya bayinya berjenis kelamin laki-laki.

Menjelaskan dalam Instagram Live bersama Fimela, dr. Probo Mangastomo, Sp. OG dari RS. EMC Pekayon menegaskan bahwa tidak ada hubungannya antara bentuk baby bump dengan jenis kelamin.

"Baby bump itu dipengaruhi dengan ibu dan anaknya. Baby bump terbentuk bisa dari kondisi rahim si ibu, lapisan lemak di kulit, serta posisi bayi saat itu. Posisi bayi juga berubah-ubah, kan?," jelas dr. Probo.

 

Jenis kelamin bayi

Selain itu, tidak sedikit masyarakat yang percaya jika jenis kelamin bayi yang dikandung bisa dilihat dari penampilan sang ibu. Di mana ibu yang kulitnya lebih kusam cenderung akan memiliki anak berjenis kelamin laki-laki. Sementara jika ibu memiliki penampilan yang lebih cerah.

Dr. Probo pun menampik kepercayaan tersebut sebagai sebuah mitos. Menurut penjelasannya, ibu hamil akan mengalami perubahan hormon yang signifikan. Perubahan hormon inilah yang memicu produksi sel melanosit lebih banyak sehingga terjadi hiperpigmentasi kulit.

"Selama hamil hormon memicu sel melanosit tersebut untuk keluar. Masalah kulit ibunya jadi lebih kusam itu bukan salah bayinya," jelas dr. Probo.

 

Mitos tentang kecerdasaan anak

Tidak hanya seputar jenis kelamin, banyak juga anggapan yang berkaitan dengan kecerdasan anak. Salah satunya yang paling terkenal adalah mendengarkan musik klasik bisa membantu membuat sang anak memiliki tingkat intelektual lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendengarkan musik klasik.

Dr. Probo sendiri menyebut hal tersebut kini masih bahan pembicaraan. Belum ada penelitian secara langsung yang menghubungkan musik klasik dan kecerdasan anak. Ada banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan anak dan tidak hanya selama kehamilan, melainkan setelah anak lahir pun juga memberikan banyak pengaruh terhadap intelektualitas anak.

"Jenis mysik klasik punya alur yang menenangkan. Komunikasi yang baik dari ibu dan ayah juga akan berpengaruh banyak pada kecerdasan anak. Banyak cara untuk meningkatakan kecerdasan anak, tidak hanya musik klasik tapi juga komunikasi sejak dalam perut," jelar dr. Probo.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading