Sukses

Health

Manfaat dan Tantangan yang Didapat dari Extended Breastfeeding

Fimela.com, Jakarta Extended breastfeeding atau pemberian ASI yang diperpanjang menjadi pembahasan di masa awal pandemi Covid-19. Para ahli mengatakan jika kita bisa memberikan ASI melebihi batas usia dua tahun untuk meningkatkan kekebalan imunitas anak.

Melansir dari medicalnewstoday.com, berikut manfaat dan tantangan yang akan didapat saat menjalani extended breastfeeding;

 

Kesehatan ibu

Seseorang yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara, kanker ovarium, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Manfaat ini terus bertambah selama mereka menyusui.

 

Kesehatan anak

ASI kaya akan antibodi yang dapat membantu anak melawan infeksi. Hal itu berubah-ubah sesuai kebutuhan bayi yang diinformasikan dar air liurnya, dan ASI berperan membuat makanan khusus yang dapat membantu mencegah infeksi dan memastikan nutrisi yang optimal. 

Bayi ASI juga memiliki tingkat asma yang lebih rendah, sindrom kematian bayi mendadak, infeksi telinga, diare, infeksi pernapasan, dan diabetes.

 

 

Kesejahteraan Emosional

Beberapa studi menyarankan bahwa orang yang menyusui memiliki tingkat kecemasan, stres, dan depresi yang lebih rendah dari orang yang menggunakan susu formula. Menyusui juga dapat membuat bayi dan ibu terkoneksi, menumbuhkan keterikatan, dan lebih mudah untuk menenangkan bayi.

 

Mudah menenangkan

Banyak bayi dan balita merasa menyusui sangat menenangkan. Sumber kenyamanan yang mudah diakses ini membantu meredakan stres saat menjalani pengasuhan anak.

 

Kenyamanan

ASI sendiri selalu tersedia kapanpun dan dimanapun. Orangtua dapat memberi anak camilan cepat dan memastikan mereka memiliki akses cairan tanpa menunda makanan atau pemberian air.

 

Suplemen nutrisi

ASI adalah sumber makanan bergizi jauh melampaui tahun pertama kehidupan. Saat anak-anak bereksperimen dengan makanan baru, orangtua mungkin merasa nyaman dengan fakta bahwa ASI dapat membantu melengkapi kekurangan dalam makanan mereka.

 

 

Kekurangan

Stigma Budaya

Di sebagian besar negara Barat, pemberian ASI yang lama bukanlah norma budaya. Seseorang mungkin akan dihakimi dan tidak menerima dukungan dari pasangan, keluarga sampai teman-teman.

 

Waktu

Menyusui membutuhkan waktu dan usaha. Waktu seseorang sangat berharga, dan mereka yang memiliki anak kecil mungkin berjuang untuk memiliki cukup waktu untuk tidur, bekerja, hobi, dan self-care.

 

 

Masalah di tempat kerja

Bekerja di luar rumah dapat membuat menyusui menjadi sulit, terutama jika menghabiskan waktu berjam-jam. Beberapa orang mungkin menghadapi tekanan di tempat kerja untuk berhenti menyusui atau mereka harus memperjuangkan hak untuk memompa.

 

Kesuburan

Menyusui bisa menekan ovulasi, namun kemungkinan ini akan menurun seiring bertambahnya usia bayi. Orang yang periode haidnya belum kembali dan ingin hamil, mungkin perlu mengurangi pemberian ASI.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading