Sukses

Health

Kenali Penyakit Aritmia, Kondisi Ketika Denyut Nadi Berdetak Tidak Normal

Fimela.com, Jakarta Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang mematikan. Bahkan penyakit jantung disebut sebagai penyakit silent killerSilent killer  sendiri adalah sebutan untuk penyakit yang dapat membunuh secara perlahan-lahan, bahkan tanpa disadari tiba-tiba ia menyerang dan langsung mematikan. Bahkan seringkali banyak orang tak menyadari kalau punya riwayat penyakit jantung kemudian tiba-tiba mengalami serangan jantung dan kehilangan nyawa.

Penyakit jantung tak hanya ada satu macam saja, namun ada beragam. Karena sebutan silent killer inilah, kamu harus waspada dan berusaha memahami berbagai macam penyakit jantung. Penyakit jantung yang paling berbahaya adalah jantung koroner dan aritmia.

Salah satu tanda atau gejala penyakit aritmia bisa dilihat dari denyut nadi. Apa hubungannya denyut nadi dengan penyakit aritmia? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Aritmia?

Denyut nadi adalah salah satu cara yang kerap dilakukan untuk memastikan jantung bekerja dengan baik. Jumlah denyut yang dihasilkan oleh nadi dapat menjadi respons terhadap detak jantung.

Denyut nadi bukan sekadar menggambarkan frekuensi arteri yang mengembang dan berkontraksi, melainkan bisa menggambarkan kondisi kesehatan seseorang. Normal denyut nadi pada orang dewasa umumnya berkisar antara 60-100 kali per menit.  

Aritmia adalah kondisi saat irama jantung berdetak terlalu cepat ataupun terlalu lambat daripada kondisi normalnya. Kondisi ini terjadi akibat impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. 

Jenis Aritmia

1. Bradikardia

Kondisi ini terjadi ketika jantung pengidapnya berdetak lebih lambat dari kondisi normal, yaitu di bawah 60 kali per menit.

2. Blok jantung (AV block)

Kondisi ini terjadi ketika sinyal listrik tidak berjalan normal di jantung. Jantung masih bisa memompa darah, namun detaknya lebih lambat dan kurang efisien dibanding jantung yang normal.

3. Takikardia supraventrikular

Kondisi ini disebabkan ketidaknormalan rangkaian hantaran elektrik pada jantung (umumnya sudah terjadi ketika lahir).

4. Fibrilasi atrium

Kondisi ini terjadi ketika detak jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang beristirahat. Kondisi ini terjadi akibat kacaunya impuls elektrik pada atrium (serambi) jantung.

5. Fibrasi ventrikel

Ini adalah jenis aritmia yang menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang tidak teratur dan terlalu cepat.

Gejala Aritmia

Aritmia bisa terjadi tanpa disertai tanda dan gejala. Namun secara umum, tanda dan gejala aritmia berupa:

  • Jantung berdetak lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat dari biasanya (bradikardia)
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Kehilangan kesadaran (pingsan).

Cara Mencegah Aritmia

Secara umum, aritmia dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung, yaitu dengan:  

  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Menjaga berat badan ideal
  • Berolahraga secara teratur
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
  • Menghindari konsumsi obat tanpa petunjuk dokter

Penderita penyakit jantung perlu melakukan kontrol rutin ke dokter agar kondisi penyakitnya tidak makin memburuk dan menimbulkan aritmia. Penderita juga perlu mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter dan segera ke dokter begitu gejala memburuk.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading