Sukses

Lifestyle

Karena 4 Alasan Ini, Sebaiknya Kamu Berhenti Bekerja

Next

Pasti ada satu alasan yang melatarbelakangi kita melakukan sesuatu, terlebih saat memutuskan untuk bekerja. Namun, sebaiknya kamu pertimbangkan lagi apa yang kamu kerjakan jika bebberapa alasan berikut menjadi alasanmu untuk terjun di dunia profesional.

berhenti kerjaTerpaksa kerja daripada tidak ada

Nah, ini yang cukup banyak dialami oleh sebagian kita. Sulitnya mencari kerja di kota-kota besar, terutama Jakarta, membuat sebagian orang rela menjalani pekerjaan apapun yang didapat sekalipun tidaak sesuai dengan minatnya. Bagus jika kamu pada akhirnya menerima dan bisa menjalankan pekerjaan dengan baik. Namun, apa jadinya jika kamu tetap tidak bisa menikmati pekerjaanmu sekarang dan malah membuat kinerjamu memburuk dari hari ke hari. “Pekerjaan hanyalah alat, jika ingin berkarir carilah sesuatu yang memang membuatmu nyaman saat mengerjakannya. Passion, faktor utama yang harus diperhatikan saat akan berkarir. Passion baru bisa kita ketahui setelah kita menjalani rutinitas kita dalam kurun waktu tertentu. Jika yang kita jalani membuat nyaman maka itulah yang disebut passion. Namun, jika berlaku sebaliknya maka pikirkan lagi apa yang kamu kerjakan saat ini. Mengapa harus takut untuk mengejar sesuatu yang memang menjadi passion kita? Yakinlah bahwa rejeki pasti akan mengikuti dengan catatan kita selalu berusaha,” ujar Rene Suhardono, di sebuah acara di bilangan Kemayoran.

Next

berhenti kerjaRintis usaha karena mood

Saat ini, wirausaha menjadi pembahasan yang cukup sering diperbincangkan di kalangan para pekerja profesional. Cukup banyak orang yang banting stir dari pekerja profesional menjadi seorang pengusaha. Apa yang salah jika mencoba untuk berwirausaha? Tentunya nggak ada yang salah karena dengan membuja satu usaha maka kamu bisa membantu untuk menyerap tenaga kerja produktif yang bertambah setiap tahun. Yang menjadi salah adalah jika kamu kemudian membuka satu usaha hanya karena mood semata. “Saat kita memutuskan untuk membuka usaha maka kita tidak lagi mengutamakan kepentingan pribadi kita. Saat menjadi pengusaha maka kita bertanggung jawab terhadap keluarga para pekerja yang membantu usaha kita. Karena itu, seorang pengusaha perlu mental baja agar tidak mudah menyerah, jangan dikira menjadi pengusaha semudah membalikkan telapak tangan. Ingat bahwa apa yang kita kerjakan memengaruhi keluarga karyawan yang bekerja dengan kita,” ujar Lucy Wiryono, perempuan pengusaha kuliner.

Next

berhenti kerjaKerja coba-coba, coba-coba kerja!

Nggak ada salahnya jika kamu mencoba berkenalan dengan dunia profesional dengan cara bekerja di satu perusahaan, terlebih buat kamu yang baru saja lulus dari dunia kampus. Dengan bekerja, pastinya kamu akan mendapatkan pengalaman langsung untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus. Tidak ada salahnya ‘coba-coba kerja’, dengan catatan kamu benar-benar mau belajar, menyerap, dan menjalankan jobdesc yang kamu dapat di kantor dengan maksimal. Yang kemudian menjadi salah adalah jika kamu ‘coba-coba kerja’ hanya untuk mengisi waktu luang dan menjalankan fungsi yang kamu dapat ala kadarnya. Perlu diingat bahwa ketika bekerja di suatu perusahaan maka kamu akan bekerja dalam satu tim. Jika “fungsi” yang kamu dapat di kantor tidak dijalankan secara maksimal, dengan sendirinya akan memengaruhi performa satu tim. Jika kamu saat ini hanya ‘coba-coba kerja’, lebih baik berhenti bekerja dan mulai mencari tahu apa yang kamu inginkan sebenarnya. “Buat list dalam hidupmu. Sebuah daftar yang memang benar-benar kamu inginkan, bukan karena perkataan ataupun hanya mengikuti orang lain. Jangan hidup seperti semut yang bergerak tanpa tahu arah dan alasan. Jangan hanya hidup mengikuti orang lain tanpa punya kemandirian individu,” kata Rene Suhardono.

Next

berhenti kerjaSetengah hati saat bekerja?

Ada masanya seseorang bisa jenuh pada pekerjaan dan rutinitas harian. Sebagai manusia, sepertinya wajar jika pada titik tertentu kita merasakan hal tersebut. Bukan hal yang sepele karena jika dibiarkan maka akan menurunkan “gairah” kita dalam bekerja. Alhasil, kita tidak maksimal dalam menjalankan fungsi di kantor, alias setengah hati saat bekerja. Jika kamu merasa sudah cukup lama ‘setengah hati saat bekerja’, mungkin ini saatnya buat kamu untuk berpikir berhenti dari pekerjaanmu. Tanya kepada diri sendiri apa yang menjadi alasanmu bertahan di kantor, jika hanya ‘uang’ yang membuatmu bertahan maka sebaiknya kamu mulai mencari pekerjaan baru dan mulai mempersiapkan surat pengunduran diri. “Untuk apa kita bekerja setengah hati demi mengejar materi? Kalau kamu memang bersedia dan rela “diperbudak” materi, silakan saja. Tapi, sampai kapan kamu akan seperti itu? Pikirkan lagi apa yang menjadi kebahagiaan hidupmu,” tutur Alexander Sriewijono.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading