Sukses

Lifestyle

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu

Fimela.com, Jakarta Namanya Majyd Aziz, mantan Presiden Kamar Dagang dan Industri Karachi, di Pakistan. Melihat tragedi Mina 2015, di TV, matanya tak kuasa berkedip. Suasana Mina yang memilukan membuatnya menjadi sejajar dengan orang-orang yang berada di lokasi tragedi. Menyaksikan tragedi Mina (24/9) kemarin, yang menewaskan lebih dari 700 jiwa dan lebih dari 800 korban luka-luka, membuatnya kembali terseret dalam ingatannya 21 tahun yang lalu. 

Tahun 1994, dia menemani ibunya, istri, dan anak tertuanya menunaikan ibadah haji. Kala itu adalah haji kedua baginya. Dia menginap di sebuah hotel yang jaraknya hanya beberapa blok dari lokasi tempat melempar jamrah. Keluarga Aziz tiba di Mina lebih awal, setelah melakukan berbagai ritual di Arafah. Saat itu, tidak ada kendala bagi orang-orang yang melakukan ritual jamrah di Rami. 

Satu-satunya kendala hanya ada di dalam kamar mandi hotel tempatnya menginap. Jadi dia memutuskan untuk kembali ke Mekah setelah matahari menampakkan wajahnya. Menggunakan taksi, dia pergi ke Mekah dan tidur untuk beberapa jam. Kemudian mandi dan bersiap kembali ke Mina lagi sebelum waktu Zuhur. 

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: independent.co.uk

Setelah kembali ke Mina, pada hari ketiga, dia menyaksikan banyak orang berbondong-bondong pergi ke Mekah setelah melempar jamrah di Rami. "Tidak mungkin sampai ke hotel dengan taksi, Pak. Lebih baik menyebrang jembatan untuk dan berjalan kaki ke hotel," kata sang supir taksi. Aziz kemudian berjalan kaki di jembatan, dan perlahan-lahan matanya menangkap gerombolan orang orang yang saling berdesakkan berlari menuju jembatan. 

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: yahoo.com

Apa yang dia lihat pada waktu itu sangat mengerikan. Ketika dia bergegas melintasi batas jembatan, seluruh orang berteriak, saling dorong-mendorong, dan kondisi semakin menggila. Orang-orang  berlarian ke arahnya. Dan satu-satunya jalan yang muncul di benaknya hanya melompat dari atas jembatan dengan ketinggian sekitar  tujuh meter lebih. Pria asal Pakistan ini kemudian berhenti sejenak untuk berpikir. 

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: ibtimes.co.in

Meskipun dalam benaknya hanya ada bayang kekhawatiran keluarganya yang menunggu di hotel, tapi dia tetap harus memikirkan cara agar bisa lolos dari hiruk-pikuknya desakan orang. Ada tiga pilihan yang terlintas di benaknya. Pertama, berlari masuk ke dalam kerumunan dan cari celah. tapi rasanya terlalu sulit melakukannya. Pilihan kedua, ikut lari bersama-sama mereka. Tapi itu pun juga sulit.

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: austin.blog.statesman.com

Pilihan terakhir! Pergi ke bawah jembatan dan mengumpulkan kekuatan untuk melompat. Kemudian mendarat di sebuah truk es krim yang jauhnya sekitar enam sampai tujuh meter. Ide ini sangat berbahaya, karena Aziz bukan stunt man, dan jika jatuh kakinya bisa patah. Dia menimbang-nimbang pilihannya sambil melihat situasi di bawah. 

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: yahoo.com

Keadan di bawah sangat menyesakkan dada. Dia melihat sekitar 30-40 tubuh tergeletak di atas tanah. Petugas pemadam kebakaran, polisi, dan peziarah lainnya berberlarian di sekitar mereka. Tapi saat itu dia tidak menyangka kalau orang-orang yang bergeletakan sudah kehilangan nyawanya. Dia pikir hanya pingsan karena kepanasan. Dan akhirnya dia memutuskan untuk melompat. Untungnya, ada sebuah celah di antara desakan orang-orang yang berlalu-lalang dengan berteriak. 

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: independent.co.uk

Di tengah suasana yang sangat kacau dan di tengah teriakan dan desakan orang, dia terus menerobos mencoba mencari selamat. Keceptan langkah orang-orang dalam kerumunan sangat dahsyat! Tiba-tiba dia melihat sebuah celah antara orang-orang dan dirinya. Dia kemudian berlari secepatnya. Dalam benak hanya tergambar wajah keluarganya yang menggambarkan kecemasan dan ketakutan. 

Kisah Tragedi Mina yang Juga Terjadi 21 Tahun Lalu | via: themalaysianinsider.com

Dia akhirnya berhasil menemukan tangga dan turun ke jalan. Berlari pulang ke hotel menemui keluarga tercinta. Melihat banyak tubuh bergeletakan, dia tidak sanggup menghentikan langkahnya. Sampai di gedung tanpa menurunkan kecepatan langkah hingga masuk ke dalam kamarnya di hotel. Keluarganya bersyukur Aziz pulang dengan selamat. Dia mengaku tragedi Mina yang kembali terjadi tahun ini bukan kesalahan siapa pun, apa lagi pemerintah Saudi Arabia. 

Baca juga: Proses Evakuasi 450 Korban Luka-luka Tragedi Mina

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading