Sukses

Lifestyle

Bena, Eksotisme Kampung Megalitikum di Tanah Flores

Fimela.com, Jakarta Bukan melulu soal panorama alam, Nusa Tenggara juga goda para pemburu eksotisme dengan sederet kearifan budaya. Selain sasak, tanah sejuta senyum ini pun jadi rumah bagi suku-suku lain. Mulai dari yang mendiami tepi pantai hingga daratan tinggi berdinding pegunungan.

Tak hanya Wae Rebo. Salah satu kampung tradisional yang jadi destinasi wajib di Nusa Tenggara adalah Bena. Berbalut keramahan penduduk, Bena jadi tempat di mana waktu seakan terjebak di zaman batu. Kesan megah juga kuno bisa dirasakan dalam waktu yang sama kala meniti langkah di kampung megalitikum tersebut.

 

A photo posted by Keliling Indonesia (@kelilingid) on

Berada di Bajawa, kampung Bena bertengger di ketinggian 2.245 meter di atas permukaan laut. Berporoskan gunung Inerie, kampung ini terkenal sebagai salah satu tempat beriklim sejuk dengan angin dingin yang sesekali membelai wajah. Topografinya hampir serupa dengan Kaliurang, Yogyakarta.

Nuansa Bena tak banyak berubah sejak 1.200 tahun silam. Indonesia Travel memuat, Bena jadi rumah bagi 9 suku, yakni Dizi, Dizi Azi, Wahto, Der Lalulewa, Deru Solamae, Ngada, Khopa, dan Ago. Pembeda dari suku-suku tersebut, yakni tanah sebanyak 9 tingkat di mana masing-masing suku menghuni satu undakan.

 

A photo posted by @wiraseno on

Bertandang ke Bena, senyum yang memperlihatkan gigi merah karena sirih jadi pemandangan konstan yang bisa dinikmati. Satu lagi bukti kalau Nusa Tenggara jadi sekeping surga dunia yang jatuh di Indonesia. Berteman panorama ketinggian, Bena tawarkan eksotisme lain timur Indonesia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading