Sukses

Lifestyle

Pembunuh Wayan Mirna dan Misteri Status FB Kombes Krishna Murti

Fimela.com, Jakarta Bermula dari 6 Januari 2016, publik digegerkan oleh pembunuhan seorang wanita bernama Wayan Mirna Salihin. Bedanya dengan pembunuhan lain yang biasa dilakukan malam hari dan situasinya sepi, kasus ini justru terjadi saat matahari masih terang dan tempatnya pun terbuka, di Mal Grand Indonesia. Bak cerita detektif dalam film, pembunuhan Wayan Mirna sungguh rapi terencana. Kopinya dicampur sianida seberat 15 gram, cukup untuk membunuh 35 orang.  Hanya ada 2 orang di dekat Mirna saat itu yakni rekannya, Hani dan Jessica Kumala Wongso. Keduanya menjadi saksi kunci yang bisa mengungkap kasus ini.

Semakin hari publik dibuat penasaran dan bertanya-tanya, siapakah pembunuh Mirna sebenarnya. Para saksi kunci pun tak luput dari perhatian warga. Yang menarik, dua saksi kunci ini punya perbedaan sikap, terutama saat diperiksa polisi. Jessica terlihat lebih santai dan percaya diri, sementara Hani tegang, bahkan di pemeriksaan terakhir dikabarkan sempat menangis. Perbedaan mencolok lainnya, Jessica aktif memberikan keterangan kepada pers sementara Hani memilih diam. 

Dari pihak kepolisian, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti tampak sangat hati-hati menangani soal pembunuhan Mirna. Di akun Facebooknya Krishna juga sesekali membuat status yang diduga terkait dengan kasus ini. Misalnya unggahan foto ini dengan 'caption', "Alhamdulillah makin mantap dari analisa dg salah satu ahli; makin terjepit #kopimirna #jujursaja". Ada juga unggahan foto bercaption "Minum kopi masih aman; yg bahaya kalau minum kopi ditengah jalan.. #KMupdates #Kmquotes".

KombesPol Krishna Murti dan tim sedang menganalisa CCTV dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna | Via: facebook.com/Krishna.Murti

Namun ada satu status Pak Krishna yang cukup menggelitik dan hingga kini masih misteri. Status ini bikin banyak orang menduga-duga, siapa yang paling bertanggung jawab atas kematian Wayan Mirna. Status tersebut sempat menghiasi laman Facebook Pak Krishna, lengkap dengan nada 'sindiran keras'. Kepada siapa sindiran itu dilayangkan?

Dari keterangan berbagai media nasional yang dihimpun Bintang.com, status tersebut muncul pada 26 Januari 2016 bersamaan dengan tampilnya salah satu saksi kunci yakni Jessica di sebuah televisi swasta. Pak Krishna mengunggah sebuah foto bocah tengah bertelanjang dada dan salah satu tangannya masuk ke dalam celana, sementara tangan lain memegang ponsel. Dalam foto itu ada tulisan 'Gue mesti komen apa nih?'. Namun yang menarik adalah keterangan gambar tersebut. Pak Krishna sempat menuliskan, "Ih ada yg bohong di tv.. Hihihi; makin banyak omong makin ketauan kalau bohong. Khan kami belum keluarkan buktinya"

Status KombesPol Krishna Murti ini yang tengah menjadi misteri. Status ini persis dibuat bersamaan dengan rekan Wayan Mirna, Jessica Kumala Wongso diwawancara langsung di televisi | Via: istimewa

Jleb banget! Mungkinkah Pak Krishna hanya kebetulan saja menulis status tersebut? Bisa jadi status itu ditujukan untuk orang lain tapi kok waktunya pas banget saat Jessica sedang siaran langsung di televisi? Semakin menarik, ternyata Pak Krishna mengganti 'caption' menjadi "Ih ada yg bohong" saja. Perubahan ini tentu mengejutkan. Publik kini semakin penasaran, apa yang hendak disampaikan pria ini sebenarnya?

Setelah beberapa menit, status KombesPol Krishna Murti yang diduga 'menyindir' seseorang tengah diwawancara di televisi diganti seperti ini | Via: istimewa

Status tersebut kini sudah dihilangkan oleh KombesPol Krishna Murti. Namun potongan status tersebut sempat disalin dan diunggah oleh beberapa situs berita. Hingga kini Pak Krishna belum menjawab apa maksud status itu sebenarnya. Benarkan status Pak Krishna menyindir Jessica Kumala Wongso? Well, guys, kita lihat saja nanti, ya. Yang jelas Bintang.com berdoa semoga pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin bisa cepat diringkus, amin.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading