Sukses

Lifestyle

Keajaiban Imlek di Cina, Bayi Ini Nangis Saat Ingin Dikremasikan

Fimela.com, Jakarta Kisah berikut ini adalah tentang sebuah keajaiban Tuhan. Seorang bayi laki-laki baru lahir di Cina dinyatakan meninggal, namun ajaibnya ia hidup kembali setelah menghabiskan waktu di kamar jenazah selama 15 jam pada suhu 12 derajat celcius. Dikabarkan oleh Telegraph.co.uk, bayi laki-laki tersebut menangis sesaat sebelum ia dijadwalkan akan dikremasi.

Channel Six dari Televisi Zhejiang melaporkan seorang pekerja di rumah duka Pan'an di Jinhua menyadari bahwa bayi yang diberi nama An An ini masih hidup ketika ia menariknya dari kulkas. Pekerja kemudian menghubungi ayah An An dan membatalkan kremasi yang telah dijadwalkan. Rupanya, An An dilahirkan prematur dalam usia tujuh bulan di kandungan ibunya pada Senin (8/1), di Rumah Sakit Rakyat Pan'an di Zhejiang, sebuah provinsi pesisir di tenggara Cina.

Ilustrasi bayi hidup. (Via: tehsun.co.uk)

Menurut Channel Six, Lu, ayah dari bayi laki-laki ajaib itu bersikeras membawanya keluar dari inkubasi seminggu lebih awal dari rekomendasi dokter untuk merayakan Tahun Baru Cina di rumah. Dua hari kemudian, wajah anak itu kehilangan warna. Keluarga bergegas membawanya kembali ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Malang, Kamis (4/2), keadaannya semakin memburuk. Dr Chen Shuanghua, selaku dokter anak menyatakan bahwa An An sudah nggak bernapas lagi dan nggak ada detak jantung.

Ilustrasi tangisan bayi. (Via: newsunited.com)

Sedangkan menurut Mail Online, setelah rumah sakit mengeluarkan sertifikat kematian, ayah An An membungkusnya dengan dua lapis pakaian dan membawanya ke kamar mayat dari Rumah Duka Pan'an sekitar pukul 06:00. An An kemudian dikirim kembali ke ruang gawat darurat, di mana ia sedang disimpan di bawah pengamatan dalam inkubator pada hari Senin (8/2). "Menjadi dokter anak selama lebih dari 20 tahun, saya benar-benar nggak bisa memahami bagaimana keajaiban ini terjadi," kata Dr Chen menurut Epoch Times.

Menurut Dr. Chen, meski An An hidup lagi saat ingin dikremasikan, sayangnya, kemungkinan kelangsungan hidupnya rendah. Sedangkan Mr Yang, direktur Rumah Sakit Rakyat, mengatakan bahwa staf membuat kesalahan dengan tidak mengonfirmasi kematian bayi itu untuk kedua kalinya sebelum mengeluarkan sertifikat kematian.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading