Sukses

Lifestyle

Alasan Cokelat dan Valentine Tak Bisa Dipisahkan

Fimela.com, Jakarta Hari kasih sayang sebentar lagi tiba. Bila banyak dari kamu yang beranggapan kasih sayang bisa ditunjukkan setiap saat, tak ada salahnya jika cinta yang setiap harinya kamu rayakan memiliki momen puncaknya. Bukannya kasih sayang adalah hal yang membuat manusia menjadi manusia?

Beberapa benda seperti bunga dan makan malam spesial bisa menjadi hal yang identik di hari Valentine. Namun, nampaknya semua tak lengkap tanpa kehadiran cokelat. Bahkan dari akhir bulan Januari, sudah banyak sekali toko-toko yang menyajikan dan menawarkan pembuatan cokelat untuk momen spesial di tanggal 14 Februari.

Tapi, tahukah kamu kenapa Valentine identik dengan cokelat? Sebenarnya, cokelat sudah menjadi simbol rayuan sedari dulu. Namun, penampilan Jean Harlow pada film Dinner at Eight yang tayang pada tahun 1933 membuat cokelat mendapatkan tempat yang eksklusif di hati masyarakat.

Tak hanya itu, cokelat pun ternyata miliki sejarah sebagai makanan yang menandakan cinta. Dilansir dari smithsonianmag, pada masa Mesoamerican, cokelat merupakan barang yang mahal, mewah dan diperuntukkan bagi kaum berjouis. Pada tahun 1600-an, nikmatnya makanan ini sudah tersebar di daratan Eropa.

Di London, tempat makan cokelat sudah mulai bersaing dengan kafe sebagai tempat berkumpul. Bahkan toko yang buka di jalan Gracechurch pada tahun 1657 membuat iklan cokelat sbagai minuman orang Indian Barat yang sanggup menyembuhkan dan melindungi tubuh dari segala macam penyakit.

Pada tahun 1671, Madame de Sevigne menuliskan banyaknya konsumsi cokelat di seluruh pengadilan Versailles. Louis IV sendiri meminum cokelat setiap hari dan Madame du Barry mengaku menggunakan makanan tersebut untuk merangsang kekasihnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading