Sukses

Lifestyle

Tak Mudah, Ini 10 Perjuangan Orang Ambisius untuk Wujudkan Impian

Fimela.com, Jakarta Berbeda dengan orang lain yang hanya ingin kehidupan sederhana, kamu yang sangat berambisi hidupnya terlihat sangat serius di mata orang lain. Kamu berpikir segala hal harus begini dan begitu. Bukannya tak bisa bercanda dan bersenang-senang, tapi kalau berbicara soal mimpi, raut wajahmu mulai berubah jadi serius. 

Menjadi orang yang penuh ambisi bukan berarti serakah. Kamu cuma punya satu mimpi besar yang harus kamu kejar, meski harus mengorbankan banyak hal. Meski berdarah-darah, dalam perjuanganmu tak ada kata lelah. 

Kehidupan sosial terenggut. Saking inginnya mewujudkan mimpimu, kamu kerap bekerja sangat keras. Kamu bahkan rela waktu untuk dirimu sendiri terpakai buat bekerja. Buatmu, keseimbangan dunia kerja dan kehidupan sosial tak ada dalam kamus. Kamu lebih memilih istirahat di rumah dan memikirkan rencananya buat besok, dari pada harus nongkrong sama teman-teman. 

 

A photo posted by Olivia Nilsson (@oliviaemy) on

Pekerjaan dan dirimu sendiri tak bisa terpisahkan. Pekerjaan dan mimpimu tak lagi dipisahkan dengan siapa sebenarnya kamu. Ketika mimpimu runtuh, kamu pun juga ikut runtuh. Ketika pekerjaanmu kandas, rasanya kamu juga ingin menghilang dari dunia ini untuk sejenak. 

 

A photo posted by Xeni (@oh_xeni) on

Sulit melebarkan 'sayap' pertemanan. Ketika kamu bertemu dengan orang baru, kamu bukan hanya berniat untuk berteman. Tapi juga ingin memperluas jaringan buat bisnismu.Tapi sayang, tak semua orang ingin membicarakan hal-hal yang serius. Berteman rasanya jadi lebih sulit dari pada belajar berenang untuk pertama kali. 

 

A photo posted by Ales Nesetril (@alesnesetril) on

Ingin menceritakan mimpimu. Ketika kamu punya mimpi yang besar, kamu merasa harus mewujudkannya. Meskipun harus menunggu 10 atau bahkan 20 tahun lagi, kamu ingin mimpimu terwujud. Karena ini, kamu jadi sangat excited kalau membicarakan soal target dan mimpi. Bahkan, rasanya bibirmu 'gatal' ingin menceritakannya kepada semua orang. 

 

A photo posted by Mayu Nakahara (@cocochan0227) on

Jarang berikan pujian untuk diri sendiri. Karena kamu sudah banyak melalui kegagalan dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan, kamu jadi kurang peka dengan pencapaianmu. Kamu tak sadar kalau kamu sebenarnya sudah berhasil, dibandingkan dengan orang lain. Tapi, karena kamu belum sampai pada tujuan besar, kamu belum mau memberikan pujian buat dirimu sendiri. Bahkan, pujian dari orang lain kerap kamu 'buang' mentah-mentah. 

 

A photo posted by Davide Trubini (@davidetrubini) on

Kerap memaksa dirimu. Kamu tak ingin dirimu dicap sebagai orang yang tidak mampu bekerja dengan baik. Karena itu, kamu kerap memaksa dirimu untuk melakukan berbagai hal di luar kemampuan. Karena pada akhirnya, kerja keras dan kegigihanmu membuatmu berhasil. 

Semuanya harus sempurna. Karena kamu cenderung perfeksionis, kamu ingin segalanya sempurna, termasuk soal pekerjaan. Jadi, kamu sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan. Dan ketika kamu melihat sedikit kesalahan pada dirimu, kamu akan merasa sangat kesal menganggapnya sebagai kegagalan. 

 

A photo posted by Sekehla✨ (@sekehla) on

Tak ada yang sulit. Orang dapat dengan mudah meninggalkan mimpinya begitu saja. Tapi kamu berbeda. Meskipun kamu tahu mewujudkan mimpimu sangat sulit, kamu tak pernah membiarkan impianmu 'padam.' Segala kesulitan tak pernah membuatmu takut. Kamu dengan sabar dan tekun menghadapi setiap rintangan. 

Mimpimu kerap dinilai terlalu tinggi. Orang-orang yang ambisius bukannya mengada-ada. Tapi mereka punya mimpi yang sangat besar, yang tidak pernah terpikirkan orang lain. Karena hal inilah, banyak orang menganggap impiannya itu mustahil untuk terwujud. Tapi dengan segenap kepercayaan dan keyakinan, kamu tetap teguh ingin mewujudkan impianmu. 

 

A photo posted by Nikolaj (@nikolaj_hoeltzer) on

Lebih suka bekerja sendirian. Meskipun sulit, kamu lebih suka bekerja sendirian. Orang yang berambisi punya standarnya sendiri saat bekerja. Nah, standar ini belum tentu bisa dipenuhi orang lain. Jadi, meskipun sulit dan membutuhkan lebih banyak waktu, mereka lebih suka bekerja sendirian. Tapi, tak menutup kemungkinan juga untuk bekerja sama dengan orang lain, lho. 

 

A photo posted by Erton S. Zenuni (@ertonzenuni) on

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading