Sukses

Lifestyle

Tewas Diperkosa 14 ABG, Meja Belajar Yuyun Kini Jadi Sorotan

Fimela.com, Jakarta Kasus meninggalnya Yuyun, bocah berusia 14 tahun yang diperkosa oleh 14 orang pemuda secara bergantian kini masih menjadi perbincangan para netizen di media sosial. Bukan hanya soal kasusnya, netizen pun kini dibuat merinding oleh berita mengenai bangku belajar siswi SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu itu yang kabarnya selalu basah.

Paranormal Mbah Mijan pun berkomentar soal bangku belajar Yuyun yang kabarnya selalu basah tersebut. “Jangan paksa saya untuk cerita, apa hasil komunikasi semalam, tapi saya membenarkan soal kabar meja dan kursi Yuyun basah misterius,” tulisnya di akun @mbah_mijan, Jumat (6/5). Menurutnya, meja basah itu merupakan air mata kesedihan Yuyun.

“Seharusnya meja itu jangan buru-buru dibuang ke gudang, sebab khorin itu akan bingung mencari titik yang biasa ia duduki,” lanjut Mbah Mijan. Ia pun menyarankan agar bangku bekas tempat duduk Yuyun dikembalikan seperti semula sebelum 41 hari. Tak hanya itu, Mbah Mijan juga berharap para guru dan teman sekelas Yuyun mengirimkan doa di dalam kelas. “Lakukan itu sebelum lewat 41 hari, sebab jika tidak, ini bisa fatal. Ingat, kasus ini pembunuhan dan pemerkosaan tersadis yang pernah ada,” tambahnya lagi.

Tewas setelah diperkosa 14 pemuda, kisah Yuyun (14) bangkitkan para netizen untuk membuat tagar #NyalaUntukYuyun. (Twitter)

Mbah Mijan menambahkan, situasi seperti sekarang bisa saja dimanfaatkan oleh jin-jin nakal. “Mereka bisa berkamuflase apa saja. Tapi kalau memang keresahan berlanjut, saya siap (membatu),” tegas Mbah Mijan. Para netizen pun ikut berkomentar perihal misteri bangku belajar Yuyun yang selalu basah. Namun para netizen meminta agar masyarakat Indonesia lebih fokus ke kasus kematian Yuyun yang tragis, dan meminta pihak kepolisian menghukum para pelaku seberat-beratnya.

“Saya sangat setuju sekali bagi para pelaku tindak, Kriminal, Korupsi, begal, tindak kejahatan yang menimbulkan hilangnya nyawa harus diberi hukuman sosial dengan mempublikasikan wajah pelaku agar pelaku dapat dikenali oleh orang lain sehingga masyarakat bisa mewaspadai perangai pelaku, itulah hukuman sosial,” komentar pemilik akun Facebook Indra Buana.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading