Sukses

Lifestyle

Berencana Menjalin Hubungan Jangka Panjang? Perhatikan 4 Hal ini

Fimela.com, Jakarta Tak aneh jika kita melihat seseorang yang jatuh cinta berjuang melakukan apapun yang ia bisa demi mendapatkannya. Risiko patah hati siap dihadapi. Segala cara dilakoni demi satu tujuan; bisa menjalin hubungan dengan sang pujaan hati.

Ketika cinta bersambut dan hubungan mulai terbangun, sesungguhnya pasangan tersebut bukan sekadar sedang menjajaki status baru, tapi juga ‘medan perang’ yang baru. Berjuang untuk mendapatkan dengan berjuang untuk mempertahankan jelas merupakan sesuatu yang berbeda. Tingkat kesulitannya pun berbeda. Sayangnya, perbedaan-perbedaan tersebut seringkali disepelekan, padahal bisa berujung pada kandasnya hubungan, lho!

Pertama, perubahan rencana masa depan. Seiring berjalannya waktu berbagai perubahan juga akan terjadi, termasuk visi misi kamu dan pasanganmu dalam memandang masa depan baik sendiri-sendiri, maupun masa depan hubungan kalian. Jika kamu berencana untuk menjalin hubungan dalam jangka panjang, bersiaplah untuk membuka diri terhadap segala perubahan. Selalu komunikasikan rencana-rencanamu dengan pasanganmu.

Kedua, tidak lagi mengistimewakan pasangan serta hubungan yang telah terjalin. Well, salah satu upaya untuk mempertahankan hubungan adalah dengan membuat pasanganmu merasa dirinya dan hubungan kalian tetap istimewa meski kamu sudah memilikinya. Jangan berhenti melakukan itu meski kamu sudah mendapatkannya, sebab sekali kamu menyepelekan keberadaannya dengan dalih “dia juga sudah tahu, dia istimewa di mataku” dan tak melakukan apa-apa lagi, sama saja artinya dengan menjerumuskan hubunganmu ke arah yang suram.

Membangun hubungan jangka panjang butuh usaha yang tak mudah. (Foto: giphy.com)

Ketiga, ketahuilah bahwa quality time bukan sekadar mengosongkan jadwal masing-masing untuk bisa diam berdekatan. Kamu dan pasanganmu butuh lebih dari itu, kalian butuh kebersamaan yang intens. Jangan hanya berdekatan tapi masing-masing sibuk dengan gadget atau malah melakukan dua aktivitas yang berbeda, coba untuk melakukan sesuatu bersama-sama seperti misal; memasak makan malam sambil bertukar cerita.

Keempat, kurang mau mendengarkan ketika terlibat dalam sebuah argumen dan cenderung defensif. Pola komunikasi seperti ini bisa mengurangi kepercayaan pasangan terhadapmu. Mau mendengarkan adalah kunci untuk saling mengerti. Jika selalu defensif, kamu hanya akan merusak pola komunikasi kalian. Ke depannya, mungkin pasanganmu jadi malas untuk mendiskusikan berbagai hal lagi denganmu. Tentu kamu tidak ingin hubunganmu seperti itu, kan?

Pasangan yang merencanakan hubungan jangka panjang harus siap membuka diri menerima segala perubahan. (Foto: giphy.com)

Butuh upaya lebih untuk dapat membangun hubungan yang kuat, dan semua upaya itu bisa berbeda dari waktu ke waktu. Mungkin kamu akan menghadapi ujian-ujian baru, namun selama kamu dan pasanganmu terbuka terhadap setiap perubahan serta siap mendiskusikannya untuk tetap menyelaraskan langkah, tak perlu khawatir akan hal-hal yang berubah!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading