Sukses

Lifestyle

Ada Pengaruh Cina dalam Sejarah Kuliner Indonesia

Fimela.com, Jakarta Keragaman etnis di Indonesia tidak hanya dari pribumi semata. Bangsa lain seperti Cina atau Tionghoa juga punya peran penting dan menjadi warna dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali dalam hal kuliner. Memang rada sulit buat mengukur peran etnis Tionghoa di negeri ini, meskipun mereka sudah berada di Indonesia sejak abad kelima Masehi.

Dan walaupun berada di balik layar, mereka justru melahirkan kebudayaan dan akulturasi baru serta menjadikan Indonesia sebagai tanah air mereka, Seperti dilansir dari qraved, dari situlah episode-episode sunyi itu mereka mainkan. Dalam hal kuliner, misalnya. Di Semarang, Jawa Tengah, kedatangan masyarakat negeri Tirai Bambu ini ke kota pelabuhan sejak zaman dulu.

Lumpia Semarang adalah monumen cinta dua manusia beda bangsa dan agama. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Mereka memberi pengaruh pada kemunculan menu lumpia dengan saus cocolannya yang khas. Makanan yang digulung dengan adonan khusus kemudian diisi sayuran itupun disukai orang pribumi dan juga orang-orang Eropa. Contoh lainnya adalah Mie Jawa. Orang Jawa dulu jelas tak mengenal mie. Etnis Tionghoa-lah yang mengenalkan panganan panjang dan kenyal tersebut pada orang Jawa.

Di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, lewat sebuah refleksi panjang, orang Tionghoa berhasil mengakulturasikan makanan khas mereka dengan beberapa bumbu-bumbu tradisional. Penambahan bumbu tradisional itulah yang kemudian membuat makanan tersebut sangat mudah diterima oleh orang Jawa.

Mie Godog Jawa. foto: cookpad

Lalu makanan tersebut dikenal dengan sebutan Mie Djawa atau Mie Jawa, bukan Mie Tionghoa. Begitu pula dengan yang terjadi di Jawa Barat. Gesekan antara orang Sunda dengan etnis Tionghoa kemudian melahirkan Siomay dengan bumbu kacangnya. Di Tanah Karo, sio bak mengalami akulturasi dan kemudian berubah menjadi Babi Panggang Karo.

 Siomay ayam udang. (Foto: Kokiku Tv)

Lalu ada bakso, misalnya. Makanan yang disebut-sebut sebagai makan asli Indonesia itu sebenarnya juga merupakan hasil kebudayaan masyarakat Tionghoa. Dari sini kita sadar, sejak kedatangan etnis Tionghoa ke negeri ini mereka mencoba bertahan hidup dan beradaptasi dengan masyarakat pribumi agar mereka bisa diterima dengan baik.

Bakso Bening Elizabeth (Foto: instagram.com/visitbogor)

Kekayaan budaya dan kuliner bangsa ini lebih berwarna karena kehadiran etnis Cina atau Tionghoa. Terbukti, perpaduan tradisi itu bisa melahirkan sesuatu yang lebih berharga: warisan kuliner yang tentu sangat memanjakan para penikmat makanan.

 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading