Sukses

Lifestyle

Kisah Miris di Balik Kepopuleran Skip Challenge

Fimela.com, Jakarta Remaja di Indonesia kini tengah menggandrungi sebuah tantangan bernama "Skip Challenge”. Tak ada hal positif dari tantangan tersebut, pelakunya bahkan bisa mati karena kehabisan napas. Jika di Indonesia tantangan menekan bagian dada seseorang ini dikenal dengan nama “Skip Challenge” maka di luar negeri tantangan tersebut populer dengan sebutan “Pass Out Challenge”.

Dilansir dari Nobullying.com, tantangan "Pass Out Challenge" sudah ada sejak tahun 1995. Inilah sebuah bentuk “permainan” baru yang digemari oleh para remaja. Di mana para remaja katanya akan merasakan sesuatu yang lebih menantang daripada mengonsumsi obat-obatan, suasana hati mereka akan berubah seketika. Namun di balik itu semua, anak-anak tersebut tengah menantang maut.

Ya, beberapa remaja yang telah mengunggah video tantangan tersebut ke media sosial memperlihatkan bagaimana tantangan “Skip Challenge” bekerja. Awalnya mereka tertawa, tapi setelah itu tawa akan berganti dengan ketakutan, pasalnya orang yang melakukan tantangan tersebut biasanya akan mengalami kejang-kejang dan pingsan.

llustrasi skip challenge. (wildanihdiamin/Instagram)

Dilansir dari Irishexaminer.com, "Skip Challenge" dapat menyebabkan pingsan, hipoksia atau kondisi di mana seseorang kekurangan oksigen, kejang, kerusakan otak, hingga menyebabkan kematian. “Saat melakukan pass out challenge (skip challenge) orang tersebut sebenarnya tengah menirukan kondisi kekurangan napas. Mereka menghentikan otot dada bergerak, sehingga tidak ada oksigen yang mengalir ke otak,” jelas Dr.Nick Flynn, dokter dari Union Quay, Medical Center, Cork.

Lalu bagaimana jika otak kekurangan oksigen? Tak perlu menunggu waktu lama, kurang dari lima menit otak akan mengalami kerusakan. Di Amerika Serikat, pada tahun 2008 Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS telah mengeluarkan laporan tentang tren permainan "Skip Challenge" dan menjelaskan tentang berbagai bahaya yang bisa ditimbulkan oleh permainan tersebut.

Nobullying.com mencatat bahwa banyak sekali alasan di balik anak-anak melakukan tantangan "Skip Challenge", salah satunya adalah karena permainan ini tidak menimbulkan efek samping seperti setelah mengonsumsi obat-obatan terlarang. Para remaja percaya bahwa cara tersebut aman karena tidak akan ada kerusakan yang terjadi pada tubuh mereka setelah melakukannya. Padahal justru sebaliknya, "Skip Challenge" bisa saja langsung berakibat kematian pada seseorang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading