Sukses

Lifestyle

Editor Says: Resign dari Generasi Pecinta Mie Instan

Fimela.com, Jakarta Bagaikan teman baik, kehadiran mie instan hampir selalu disambut baik oleh banyak orang di dunia ini. Termasuk saya dan mungkin kamu. Bagaimana tidak disambut baik, dibanderol dengan harga yang super ekonomis, cara memasak yang mudah, dan cara menyajikan yang super praktis, membuat banyak orang memilih mie instan sebagai penyelamat hidup.

Dikutip dari laman ensiklopedi terbuka Wikipedia, di Indonesia sendiri, mie instan telah eksis sejak tahun 60-an, tepatnya 1968. Adalah PT Lima Satu Sankyu (kini PT Supermi Indonesia) yang menjadi pelopor hadirnya mie instan di Indonesia. Kemudian, disusul oleh mie instan bermerek Indomie yang kini telah menjadi sebutan umum pada seluruh merek mie instan.

Bahkan, sering saya dengar cerita teman-teman yang pergi ke luar negeri tak lupa membawa mie instan sebagai santapan kalau mereka nggak doyan dengan masakan lokal di sana. Betapa mendarah dagingnya mie instan bagi orang-orang Indonesia. Bukan maeeen! Apa pengalaman dengan mie instan yang lebih gokil dari itu?

Ilustrasi Bumbu Mie Instan (iStockphoto)​

Entah Setiap rumah di Indonesia, setidaknya pasti punya stok mie instan di dapur. Buat jaga-jaga kalau lapar tengah malam tapi makanan sudah habis. Di rumah kamu pasti punya stok mie instan juga, kan? Hahaha. Sedikit cerita tentang mie instan, saya sendiri mengklaim diri saya adalah seorang pecinta mie instan. Saking cintanya, saya bisa setiap hari makan mie instan.

Bahaya Mie Instan

Bagaimana dengan orangtua saya? Tentunya kalau mereka tahu bakal marah dan melarang saya. Tapi kan saya makan mie instan di sekolah, tepatnya saat duduk di bangku SMP. Hampir setiap hari selama 3 tahun, jajanan saya adalah mie instan pakai sambal. Gokil! Selain harganya terjangkau dengan uang jajan yang orangtua saya berikan, mie instan juga sukses membuat saya kecanduan.

Bye, mie instan!

Seiring berjalannya waktu, lalu saya menyadari bahwa selama ini saya telah menzalimi tubuh saya sendiri. Bagaimana tidak, mie instan yang b(katanya) baru bisa dicerna oleh pencernaan selama berhari-hari malah saya konsumsi setiap hari dan membiarkan racun dan bahan kimia lainya bersarang di tubuh saya.

Belum lagi penyakit amandel saya yang kerap kambuh saat sudah terlalu sering mengonsumsinya. Sangat menyiksa. Untuk itu, saya memutuskan untuk say goodbye dengan mie instan sejak tiga bulan terakhir ini. Lagi pula, sejumlah penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan gizi dan efek jangka panjang dalam pengonsumsian mie instan. Hasilnya lumayan mencengangkan, di mana hasilnya menunjukkan kalau kebanyakan mengonsumsi mie bisa menimbulkan banyak penyakit berbahaya. Hmm..

Unboxing mie instan sebungkus yang dibeli dari online shop. (Via: facbeook.com/hann251)

Dari kandungan mienya, mie instan bukan sumber nutrisi yang baik. Dikutip dari Alodokter, mie instan memang kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun kandungan protein, serat, vitamin, dan mineralnya terbilang rendah. Belum lagi bumbunya yang tinggi akan kandungan garam.

Lebih lanjut, Alodokter menjelaskan, satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 2.700 mg sodium. Padahal, asupan sodium yang disarankan tidak lebih dari 2.000-2.400 mg (setara 5-6 gram garam) per hari. Hmmm gokil, nggak tuh. Kebayang kan gimana kalau yang makan penderita hipertensi? :(

Mie instan buatan warkop, lebih lengkap kan. (via: istimewa)

Keputusan saya untuk menyudahi hubungan dengan mie instan rupanya tak disambut baik oleh sejumlah orang-orang terdekat saya. Menurut beberapa orang, saya terlalu berlebihan dalam mengurangi konsumsi msg, sedangkan sebagian lagi meragukan keputusan saya ini. "Besok juga lo makan mie kalau nggak ada makanan," kata beberapa orang.

Eits, tapi spekulasi dan respon mereka tampaknya terbantahkan dengan kenyataan. Sampai saat ini, sekitar tiga bulan, saya benar-benar tidak menyentuh mie instan lagi tuh hahahaha #merasajemawa #bodoamat. Ini bukan keputusan yang besar dalam sejarah perkulineran di hidup saya, sebab, sebelumnya saya juga pernah menyudahi hubungan dengan mie intan selama setahun lamanya di tahun 2013 akibat alergi MSG mie instan yang menyebabkan gatal-gatal.

Hmmm apakah kamu salah satu orang yang ingin mengurangi konsumsi mie instan? Yuk, pelan-pelan kita coba menjauhinya! Bersama kita bisa! Bahahahak!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading