Sukses

Lifestyle

Kisah 3 Kakek dan Nenek yang Tak Lelah Buat Bekerja

Fimela.com, Jakarta Bekerja memang melelahkan. Apa lagi, kalau pekerjaan itu semata hanya untuk menyambung hari. Penghasilan yang masih juga kurang untuk menutupi berbagai kebutuhan kadang juga bisa mengurangi semangat untuk bekerja. Atau juga banyak mengeluh soal kesulitannya selama bekerja. 

Padahal, masih banyak orang-orang tua, bahkan usianya sudah mendekati seabad, masih mau bekerja dan bekerja keras. Rasa malas mungkin tak pernah ada dalam kamus kehidupan mereka. Meski usia sudah senja, mereka tetap berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

1. Joyowasito, seorang kakek yang berjualan pot-pot bunga berbagai ukuran. Dilansir dari berbagai sumber, kakek ini lupa umurnya berapa. "Jika ditanya umur, saya tidak tahu pasti berapa umur saya. Tetapi jika 100 tahun sudah ada," ujarnya. Meski tinggal bersama sang anak yang merupakan pengrajin gerabah, Kakek Joyowasito ini tak ingin merepotkan anggota keluarga lain. 

Kakek Joyowasito jual gerabah | Sumber Foto: Tribun Jogja/Hamim Thohari

"Selama saya masih kuat cari uang sendiri, saya akan terus bekerja. Selain itu, berjualan juga menjadi hiburan bagi saya," kata kakek yang setiap hari memikul pot bunga yang terbuat dari tanah liat, berkeliling dengan berjalan kaki. 

2. Setiap hari berjualan pukul 5 pagi. Mbah Kasinem yang tinggal di Solo ini rajin berjualan di kawasan Stasiun Balapan Solo dan di lampu merah di sekitar stasiun tersebut. Pagi-pagi sebelum matahari menyapa, mbah yang suka tersenyum ini menggendong bakul yang berisi dagangannya. 

Mbah Kasinem | Sumber Foto: instagram/@ketimbang.ngemis.soloo

Mbah Kasinem menjual apa saja. Mulai dari pisang, melon, ubi, bawang putih, hingga kacang-kacangan. Meskipun uang hasilnya berjualan tak seberapa, tapi Mbah Kasinem tetap gigih berjualan setiap hari tanpa mengeluh. 

3. Namanya Mbah Dumiyo. Di usianya yang sudah mencapai 90 tahun, kakek ini masih semangat berjualan es menggunakan sepeda. Pada kotak penyimpan barang dagangannya itu, terdapat tulisan es "jadul."

Mbah Dumiyo asal kota Bantul, Yogyakarta ini ternyata sudah berjualan sejak 1960-an. Hingga sekarang, kakek ini masih jualan es yang sama setiap pagi. Biasanya, kakek ini berjualan di sekoah-sekolah. Namun, tak jarang juga akhirnya di berkeliling demi menghabiskan es dagangannya. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading