Sukses

Lifestyle

Aliya Shagieva dan Masalah Menyusui di Kyrgyzstan

Fimela.com, Jakarta Beberapa hari belakangan ini, nama Aliya Shagieva menjadi trending di berbagai media sosial. Palsanya, putri termuda Presiden Kyrgyzstan Almazbek Atambayev ini mengunggah sebuah foto kontroversial di akun Instagramnya. Pada foto tersebut, Aliya sedang menyusui buah hatinya yang masuh berusia 1 bulan. 

Foto tersebut tentu saja menjadi kontroversial, lantaran Aliya menampakkan sedikit bagian dadanya dan tentu saja karena pada waktu itu Aliya sedang menyusui. Dilansir dari Huffington Post, Kyrgyzstan merupakan negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam.

Pada tahun 2008, UNICEF melakukan kampanye menyusui di negara yang dulu tergabung dalam Uni Soviet ini. Kampanye tersebut dilakukan usai sebuah data mengejutkan muncul. Pada saat itu, tak sampai setengah bayi di bawah 3 bulan yang mengonsumsi ASI. 

Foto Aliya Shagieva yang sedang menyusui memicu banyak respon. Rupanya, silang publik pendapat soal menyusui di ruang publik masih berjalan. | Sumber Foto: Instagram/@chestnayaaa

Sementara itu cuma ada 35 persen bayi di bawah 5 bulan yang mengonsumsi ASI. Padahal, ASI sangat penting untuk pertumbuhan anak. Menurut Huffington Post, masalahnya ada pada banyaknya pengganti ASI yang populer dan juga hampir tak ada dukungan dari keluarga kepada ibu muda untuk menyusui. 

Satu tahun kemudian, UNICEF mengatakan ada peraturan baru di negara yang memiliki patung Stallin besar tersebut. Peraturan tersebut, menurut Huffington Post, mendorong para ibu untuk menyusui. Selain itu, menyusui di ruang publik di negara ini legal. Meskipun, hingga kini, para ibu yang sedang menyusui akan menutup bagian dadanya ang terbuka dengan kain atau bahan lainnya. 

Inilah jawaban Aliya Shagieva soal foto menyusui yang kini menuai berbagai komentar. (BBC)

Meskipun begitu, UNICEF dan WHO masih saja menemukan angka rendah pada The Global Breastfeeding Scorcard. Di Kyrgyzstan, cuama 41 persen anak-anak di bawah 6 bulan yang benar-benar mendapatkan ASI eksklusif. Dilansir dari media Kyrgyzstan, Kabar, negara ini sebenarnya sudah menerapkan sebuah hukum yang mengatur perlindungan kepada para ibu menyusui serta pemasaran susu pengganti ASI. 

Sayangnya, masih ada pelanggaran yang terjadi, seperti promosi susu formula di berbagai fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit bersalin dan lainnya. Bahkan susu formula juga dijual di berbagai apotek di rumah sakit. Sementara itu, masalah menyusui di ruang publik pun masih juga menjadi masalah di berbagai negara. Seperti yang dikatakan Aliya Shagieva kepada BBC dan Huffington Post, orang melihat ibu yang menyusui sebagai sesuatu yang vulgar. 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading