Sukses

Lifestyle

Sudahi Sedihmu, Ini 5 Hikmah dari Batal Menikah

Fimela.com, Jakarta Hidup ini penuh mister. Manusia hanya bisa berencana, namun, Tuhanlah yang punya kendali dan kuasa atas setiap perkara. Pun termasuk kegagalan-kegagalan dalam hidupmu. Gagal menikah, misalnya. Mungkin itu menyakitkan dan membuat hatimu lebam tak karuan. 

Namun, jika kamu membuka mata lebih lebar, sesungguhnya kamu sedang dalam perjalanan menuju kebahagiaan dengan level yang lebih dari ketika kamu bersamanya. Untuk menuju kebahagiaan itu, kamu pun tak perlu meratapi masa-masa sakit yang sudah lewat. Alih-alih mengurung diri di kamar, menangis berhari-hari, makan sehari sekali, dan menutup diri, cobalah untuk mengangkat dagu dan angkuh pada sedihmu. Untuk kemudian petiklah hikmah di balik kegagalan pernikahan yang kamu alami. 

Belajar Memaafkan dan Ikhlas

Ilustrasi relationship. (Sumber Foto: breakup-spells.com)

Bagaimana bisa menghadapi dan memaafkan sebuah kegagalan rencana besar dan sakral dalam hidup hanya karena suatu hal yang mungkin menurut kamu bisa ditolerir? Harus bisa, dong. Memaafkan bukan hal mudah, apalagi untuk case ini, tapi bukan hal yang nggak bisa dilakukan, bukan? Percayalah, kebahagiaan bisa kamu dapatkan jika hatimu bebas dari dendam.

Berpikir Terbuka

Jangan memaksakan untuk bahagia, ini 5 alasan untuk putus meski sudah pacaran bertahun-tahun. (Via: The Odyssey Online)

Batalnya pernikahan mungkin menyakitkan buatmu, terlebih keluargamu. Namun, jangan tenggelam larut dalam kesedihan, kekecewaan, dan kesakitan. Lihatlah berbagai aspek vertikal dan horizontal dalam hidupmu dan si dia. Bisa jadi, memang ada hal-hal yang jika dijalani berdua nantinya akan membuat hubunganmu runyam kemudian. Bagian terpenting, jangan pernah menutup matamu atas semua tawaran yang ada di depan sana.

Jadi Lebih Kuat

Karena pada dasarnya, semua orang bisa move on. (Via: SundiataPost)

Hatimu mungkin kini lebam membiru. Pun pikiranmu kalut tak menentu. Namun, percayalah bahwa jiwa yang kuat tak terbentuk dari hal-hal yang remeh dan nyaman. Dengan adanya luka dan sakit di masa kini, kamu pasti akan lebih berhati-hati dan kuat untuk sedih-sedih berikutnya.

Waktu untuk Memperbaiki Diri

Kala aku menyadari bahwa kamu mencintaiku seperlunya saat aku memberimu cinta seutuhnya. (Via: The Odyssey Online)

Sederhananya, kamu dan si dia mungkin belum atau bahkan tidak berjodoh. Mungkin kamu dan si dia tidak saling pantas bersama. Satu hal yang bisa kamu yakini adalah bahwa ada orang yang lebih baik darinya di depan sana. Untuk mendapatkannya, kamu juga harus memantaskan diri dengan memperbaiki diri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading