Sukses

Lifestyle

Eksklusif Valentina Meiliyana, Sukses Jadi Pengusaha Sepatu

Fimela.com, Jakarta “Capek belajar nih, main yuk!” Bisa jadi adalah satu kalimat ajakan yang paling banyak didengar usai pulang sekolah buat mereka-mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ya, nggak bisa dimungkiri bahwa pulang sekolah, setelah capek belajar seharian, memang paling enak main sama teman-teman. Tapi, ternyata nggak semua anak SMA berpikiran seperti itu lho, Valentina Meiliyana salah satunya.

Buat kamu yang kini tengah menyenangi dunia bisnis atau lagi pengin mencari tahu soal dunia bisnis. Maka coba deh mengetik nama Valentina Meiliyana di kolom mesin pencarian Google. Hasil pencarian akan memperlihatkan beberapa artikel yang mengulas tentang kesuksesan seorang remaja dengan bisnis sepatunya dan orang tersebut adalah Valentina Meiliyana.

Nama entrepreneur muda kelahiran 13 Maret 1995 ini memang sudah tidak asing lagi dikalangan para pebisnis, apalagi para pecinta dunia fashion, khusunya sepatu. Valentina pernah menjadi salah satu perancang sepatu koleksi Eunika Joso di Jakarta Fashion Week 2011. Dia juga mendapatkan pesanan sepatu khusus dari girl band, Cherry Belle.

Pada kesempatan kali ini beruntung sekali beberapa waktu lalu Bintang.com memiliki kesempatan untuk ngobrol-ngobrol santai bareng Valentina di kantornya yang terletak di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Wanita cantik berambut panjang ini pun dengan semangatnya menceritakan bagaimana perjalanan kariernya di dunia bisnis hingga dikenal seperti sekarang ini.

Valentina Meiliyana. (Foto: Daniel Kampua/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Siapa yang tahu ternyata sebelum bisnis sepatu yang diberi label Selkius Maxwell, dengan produk andalan, yaitu Valentina Meiliyana Shoes ini dikenal seperti sekarang ini, Valentina sempat berpikiran untuk pensiun dari dunia bisnis. Ya, ternyata memang tak mudah untuk memulai sebuah bisnis, apalagi di usia yang masih muda.

Valentina Meiliyana. (Foto: Daniel Kampua/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Namun ternyata Valentina bisa melalui semua hal itu, dan kini pemilik akun Instagram @valentinameiliyana itu pun semakin percaya diri dengan bisnis sepatunya yang kini bisa menghasilkan omset hingga ratusan juta perbulannya. Tak hanya itu, bahkan dia kini telah memiliki usaha lain, selain sepatu lho. Usaha apakah itu? Simak perbincangan Bintang.com dengan Valentina Meiliyana di bawah ini yuk

Bisnis yang Sesuai dengan Passion

Awalnya Valentina Meiliyana memang suka menggambar, menggambar berbagai macam sepatu. Dari situlah ia mulai berpikir untuk menciptakan sepatu yang dibuat dengan desainnya sendiri. Ternyata kecintaannya terhadap dunia desain, khususnya sepatu membawanya pada kesuksesan yang ia raih saat ini. Brand sepatunya Valentina Meiliyana Shoes yang dijual secara online sukses menarik perhatian banyak orang.

Bagaimana awal ceritanya kamu bisa terjun ke dunia bisnis?

Jadi aku mulai bisnis dari umur 14 tahun. Awal bisnisnya itu ya apapun yang mau aku bisnisin ya aku jualin. Contohnya, waktu itu tuh lagi ng-trend banget Kaskus, dari Kaskus itu aku jualan extension rambut yang warna-warni, jualan sandal gabus, jualan tas. Pokoknya apapun itu. Jadi, itu ceritanya waktu masih SMP. Dan itu tuh hasilnya lumayan, bisa dapat satu sampai dua juta rupiah. Waktu itu tuh uang satu juta rupiah untuk anak SMP di zaman itu kan lumayan banget. jadinya aku pikir memang sepertinya aku ada bakat berbisnis.

Katanya dari SD juga sudah sempat jualan?

Iya, waktu SD itu aku juga sempet bisnis, kecil-kecilan, jualan kalung, gelang di sekolah itu banyak yang mau. Tapi, nggak lama karena dilarang sama kepala sekolah. Jadi, ya memang passion aku di bisnis akhirnya aku mantepin passion aku di dunia bisnis dan ternyata selain di bisnis juga di dunia seni. Yaitu tadi, karena fashion masuk ke dalam dunia seni juga. Jadi awalnya aku memang suka banget ngegambar. Guru lagi ngomong, aku malah menggambar desain otodidak sepatu. Jadi aku merasa passion aku memang bisnis di dunia fashion. Akhirnya aku berpikir untuk lanjutin.

Valentina Meiliyana. (Foto: Daniel Kampua/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Terus kapan mulai bisnis yang serius?

Tahun 2010 aku jadi reseller sepatu dan baju. Jadi aku langsung supplier baju. Pada waktu itu aku langsung ke Tanah Abang. Aku bikin baju awalnya. Jadi dari umur 15 tahun itu aku sudah mulai akrab sama para penjahit baju. Dan dari umur 15 tahun itu aku sudah bolak-balik ke Tanah Abang. Semuanya memang sudah aku lakukan sendirian.

Orangtua sudah mengijinkan kamu untuk usaha diusia yang masih sangat muda?

Orangtua aku justru awalnya nggak ngijinin. Tapi, nggak tahu kenapa aku tuh suka banget sama jualan, menurut aku jualan itu adalah hal yang menyenangkan buat aku. Apalagi hasilnya lumayan banget. Aku memang bersyukur banget karena berasal dari keluarga yang bercukupan. Jadi, aku berusaha untuk meyakinkan ke orangtua kalau bisnis yang aku lakuin ini nggak mengganggu sekolah aku. Jadi aku harus pintar-pintar ngatur waktu sekolah, ujian, pekerjaan rumah. Terus pintar ngatur waktu untuk ke Tanah Abang dalam artian menjalani bisnis aku. Aku juga mengatur jam main, supaya nggak jadi anak yang tiba-tiba selalu menyendiri.

Ada cerita yang nggak akan pernah bisa kamu lupain ketika proses membangun bisnis kamu?

Ada, jadi kalau tahun baru biasanya orang menghabiskan waktu bersama keluarga, aku malah harus ke pelosok-pelosok. Itu pas banget Januari 2011, pas tanggal 1. Aku dari rumah ke Depok untuk mencari-cari tukang sepatu. Itu waktu umur aku 15 tahun, jalan ke 16 tahun. Udah capek-capek nyari penjahit, pas ketemu sama satu penjahit aku malah diginiin,”Maaf ya mba, saya itu terima orderan dari perusahaan besar, sekali mesan ribuan.” Itu aku sedih sih pas dia bilang begitu. Aku kasih nomor aku aja ke dia, dan nggak lama dia malah nelpon. Katanya dia mau mengerjakan desain sepatu saya, tapi dengan harga yang tiga kali lipat. Yaudah aku terima, dan ternyata memang hasilnya memuskan. Disitu jadinya langsung semangat.

Valentina Meiliyana. (Foto: Daniel Kampua/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bagaimana kamu bisa membedakan sepatu yang bagus dan yang tidak?

Aku learning by doing aja. Makanya semua aku kerjakan sendiri dulu, sekalian aku belajar juga membedakan mana jahitan sepatu yang bagus dan yang nggak, bahan yang bagus dan yang tidak. Cara memilih bahan baku. Aku juga belajar mencari tahu, sebenarnya bagaimana sih sepatu yang nyaman buat para cewek, supaya kakinya jadi nggak lecet. Aku belajar bagaimana caranya supaya sepatu itu enak dipakai, nyaman. Aku beli bahan yang paling mahal, karena kualitasnya itu yang paling bagus.

Kegagalan Adalah Teman Dekat Kesuksesan

Nggak ada bisnis yang dibangun langsung memperoleh kesuksesan, itu pulalah yang diyakini oleh Valentina Meiliyana. Demi mencapai kesuksesan ia harus melewati berbagai macam hal, termasuk kebangkrutan. Tapi, semua masalah haruslah dilewati, dan jika sudah terlewati, maka hasilnya pun akan diperoleh.

Pernah dapat komplain dari customer?

Omset aku waktu umur 16 tahun itu bisa mencapai 60 juta dalam setahun. Sampai akhirnya aku saat itu mendapatkan masalah. Tukang sepatu yang aku percaya ternyata nggak bisa mengatur pemasukannya sendiri, sampai akhirnya sepatu rancangan aku delay sampai dua bulan. Itu aku sampai masuk UGD gara-gara mikirin itu. Dan itu ratusan orang yang sudah pesan sepatu aku itu teror aku terus-terusan. Gara-gara itu aku langsung mencari sumber daya manusia (SDM) lain yang memang langsung berada di bawah aku. Dan ternyata nggak mudah membangun perusahaan sendiri.

Jadi, gara-gara SDM itu juga kamu sempat mengalami kebangkrutan?

Ya, disatu sisi aku punya tukang yang memang sulit diatur, disisi lainnya para pembeli sudah menunggu sepatu-sepatu mereka. Dalam keadaan kayak gitu ya, perusahaan seperti apapun ya nggak akan berhasil. Gara-gara SDM, klien banyak yang kecewa. Di umur 18 tahun aku mengalami kerugian bisa mencapai 100 juta. Jadi, perusahaan yang aku bangun benar-benar tutup. Aku sampai stres banget. Itu aku lagi kuliah lho, jadi saat itu tuh kalau dosen ngomong apa aku cuma bengong. My feeling so blue, sampai aku mikir untuk menyudahi semua impian aku. Yaudahlah aku jadi orang biasa, yaudahlah aku ikut air mengalir aja.

Valentina Meiliyana. (Foto: Daniel Kampua/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bagaimana kamu bisa bangkit lagi?

Untuk umur 18 tahun itu memang hal yang sulit untuk diterima. Orangtua juga nggak support untuk bisnis, mereka lebih suka aku fokus pendidikan dulu. Sampai akhirnya aku mencoba untuk nenangin diri aku. Ngumpulin tenaga lagi untuk memberanikan diri sampai akhirnya aku nggak mendapatkan vendor yang bagus selama dua tahun. Uang aku kan sempet menghilang ya karena bangkrut itu, aku juga sempat minjem uang juga. Kayak aku tuh mulai bisnis tapi, bingung mulai darimana lagi.

Aku mulai dari awal lagi, mencari tukang sepatu. Sampai kemanapun nggak ketemu-ketemu. Aku tetap berdoa, dan aku memang orangnya nggak suka yang cuma diem-diem aja. Aku mulai untuk jualan online, Ovomaltine, dan ternyata puji Tuhan menghasilkan omset yang lumayan banget. Akhirnya disitu aku berpikir untuk terus maju, apapun yang terjadi menurut aku kesuksesan temen deketnya adalah kegagalan.

Kok dari sepatu ke usaha manajemen artis?

Temen aku memang banyak yang artis. Ceritanya dulu banget kan memang sempet pengin jadi artis. Jadi, 2016 aku buat manajemen artis namanya Valen Relation. Pas buka ternyata jalan banget. Dan disaat itu pula bisnis sepatu aku mulai jalan lagi. Disitu sih sebenarnya yang sempat bingung. Berarti aku harus komitmen, menjalankan dua-duanya. Awalnya aku cari kantor untuk manajemen artis ini, udah dapat karyawan juga. Jadi, sekarang fokus aku dua, manajemen artis dan sepatu.

Valentina Meiliyana. (Foto: Daniel Kampua/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apa yang kamu tanamkan ke diri kamu sendiri untuk mengembalikan semangat berbisnis lagi?

Rata-rata kita tuh terlalu banyak takut, dan terlalu banyak mikir. Buat aku lebih baik kita merasakan gagal daripada kita takut terus akhirnya nggak tahu apa-apa. Aku tuh inget sama kata-kata Bong Chandra, katanya, "Jangan percaya sama apa kata orang sampai Anda berdiri di tempat tertinggi dan melihatnya dengan mata kepala sendiri. Segalanya terlihat berbeda jika dilihat dari sini." Ya, dari kegagalan itu aku juga belajar, ternyata salahnya di sini, atau mungkin ternyata ada kesalahan aku juga. Aku juga harus belajar marketing.

Tips untuk mereka yang ingin memulai bisnis atau usaha?

Mikir itu memang penting sih, tapi jangan terlalu banyak mikir. Seketika kita dapat planning, kita sudah tahu mau kemana ya langsung jalanin aja, jangan takut terus, jangan kebanyakan mikir terus, karena kalau kayak gitu ya kita nggak akan tahu apa-apa. Setiap rasa takut itu harus dirobek, tapi memang nggak menutup kemungkinan kalau aku juga memiliki rasa takut. Manusia itu wajar takut. Tapi, aku selalu mikir, robek ajalah rasa takut itu, kalau kita nggak robek-robek rasa takut itu ya kita nggak akan tahu apa-apa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading