Sukses

Lifestyle

5 Fakta Soal Sindrom Putri Tidur yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini, kamu pasti mendengar kabar soal remaja perempuan yang tertidur lama, bahkan sampai belasan hari. Namanya, Echa, gadis manis yang namanya tiba-tiba mencuat di Internet karena kondisi kesehatannya yang terbilang sangat langka. 

Echa, seperti yang kisahnya ditulis pemilik akun Facebook bernama Moel Ya Lo Ve, memiliki kondisi fisik yang baik-baik saja. Namun, dia hanya tertidur dalam jangka waktu yang terlalu lama. Pada hari ke-16, Echa akhirnya bangun. 

Namun, kondisinya masih belum seperti semula. Meskipun teman-teman sekolahnya menjenguk, Echa justru terlihat tak mengenal mereka. Tatapan mata Echa kosong seperti tak melihat ke arah teman-temannya. 

Dilansir dari berbagai sumber, Echa ternyata mengalami sebuah sindrom langka, yang disebut sebagai Sindrom Putri Tidur. Saking langkanya, nggak banyak orang yang tahu. Tapi, sindrom ini memiliki beberapa fakta penting yang mungkin kamu ingin tahu. 

Kleine-Levin

Dilansir dari Global Genes, sindrom putri tidur ini juga memiliki sebutan lain, yaitu Kleine-Levin Syndrome. Biasanya, sindrom ini menyerang laki-laki. Meskipun langka, tapi ada sekitar 1 juta orang yang mengalami sindrom ini dari seluruh dunia. 

Kelainan Neurologis

Banyak orang yang terkejut saat mendengar kondisi Echa. Wajar, soalnya sindrom ini terbilang jarang. Jadi, sindrom ini disebabkan karena adanya kelainan neurologis. Tanda-tandanya, ya jelas, pasien akan mengalami durasi tidur yang sangat lama. Dan, pada saat pasien terjaga, dia akan mengalami masalah kognitif dan perilaku. 

Durasi Tidur

Setiap pasien memiliki durasi tidur yang berbeda-beda. Seperti Echa, dia telah tertidur selama 15 hari tanpa bangun. Dan di hari ke-16, dia pun akhirnya terjaga. Biasanya, pasien sindrom Putri Tidur ini bisa tidur selama 12-24 jam sehari. Mereka bisa saja bangun untuk makan atau buang air. 

Apa Gejalanya?

Dilansir darisumber yang sama, gejala setiap pasien berbeda. Namun pada umumnya, pasien mengalami disorientasi, kebingungan, halusinasi, lesu, dan juga ketidakpedulian. Mereka bahkan nggak bisa mengurus diri mereka sendiri seperti orang lainnya. Bahkan nggak bisa pergi ke sekolah. 

Bisa Sembuh, Nggak?

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang terbkti ampuh bisa menghilangkan sindrom ini. Meskipun begitu, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk meringankan berbagai gejala yang mereka alami. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading