Sukses

Lifestyle

Semarah-marahnya Kamu, Hindari Lakukan 5 Hal Ini Saat Putus Sama Dia

Fimela.com, Jakarta Fase putus cinta adalah fase yang melibatkan berbagai macam emosi. Kecewa, marah dan sedih akan mendominasi hingga membuat kamu nggak bisa berpikir jernih.

Bercampur aduknya berbagai emosi saat kamu putus cinta serta pikiran yang nggak clear, bakalan berujung pada sikap yang nggak terkontrol pula. Segala yang dilakukan kemungkinan hasil dari pemikiran jangka pendek, bukan jangka panjang. 

Hal-hal yang dilakukan dan dipikirkan dengan tergesa-gesa itu pada akhirnya akan menimbulkan penyesalan atau menjadi awal bagi hal-hal negatif lain. So, kalau kamu ingin memulai hidup baru yang lebih positif setelah putus, seharusnya kamu benar-benar melakukannya sejak kata putus itu sendiri terucap.

Jika putus dengan dia bagimu adalah sebuah solusi, sudah sepantasnya putus itu nggak menimbulkan masalah baru. Pikirkan matang-matang setiap keputusan, stay positive.

Bagaimanapun keadaannya, semarah-marahnya kamu atau semuak-muaknya kamu sama dia, hindari melakukan lima hal ini, ya!

1. Putusin lewat telepon, chat, atau sms

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Tony Lam Hoang)

Banyak alasan kenapa kamu sebaiknya nggak putus sama pacar via telepon, sms atau chat. Pertama, karena itu terkesan nggak menghargai dia dan hubungan kalian. Kedua, putus nggak secara langsung juga terlihat nggak serius ngomong putus. Ketiga, bisa menimbulkan kesalahpahaman yang memperburuk hubungan kalian. Banyak lagi deh alasan lainnya. Kalau memang mau putus, persiapkan diri dan kontrol emosi yang baik, lalu aturlah pertemuan dengannya.

2. Melibatkan orang lain

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Minta orang lain bilang ke dia kalau kamu minta putus, itu childish banget! Atau langsung bilang ke keluargamu, keluarga dia, atau teman-teman kalian kalau kamu dan dia sudah putus? Sama saja childishnya. Kalau mau putus, baik-buruknya, bagaimanapun caranya, biar tetap jadi urusan kalian berdua saja.

3. Berkata yang nggak pantas

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Kinga Cichewicz)

Mungkin kamu butuh meluapkan emosimu, tapi biar bagaimanapun kamu harus tetap menjaga kata-kata yang kamu lontarkan kepadanya. Ingat bahwa semarah-marahnya kamu kepada dia saat ini, dulu kalian memutuskan untuk bersama karena sebuah perasaan yang indah; bukan dengan marah. Ini juga penting kamu lakukan untuk menghindari penyesalan di kemudian hari.

4. Langsung umbar-umbar cerita putusnya

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/

Percayalah, segala sesuatu yang dilakukan tergesa-gesa akan berbuah penyesalan. Nggak usah lah langsung mempublikasikan bahwa kamu dan dia sudah putus, siapa tahu seminggu ke depan kalian sudah balikan lagi. Nggak perlu juga kamu cerita sebegitu detailnya tentang kenapa kalian putus, karena saat kamu ngomongin kesalahan dia kamu juga secara nggak langsung mengumbar kejelekan sendiri.

5. Ngomongin kejelekkan si mantan

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Ben White)

Untuk apa sih ngumbar-ngumbar kejelekan mantan? Toh jelek-jelek begitu, dia pernah kamu sayang. Kamu juga pernah memandang dia sebagai yang terbaik di antara yang lainnya, sehingga dia kamu pilih jadi pasanganmu. Ngejelek-jelekkin dia setelah putus sama saja dengan ngejelekkin seleramu sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading