Sukses

Lifestyle

Eksklusif Ranty Maria: Good Bye Jakarta

Fimela.com, Jakarta Ranty Maria, artis muda yang tengah naik daun mengambil keputusan penting dalam hidup dan kariernya. Gadis berusia 19 tahun itu memutuskan mundur dari sinetron Anak Langit. Pekan lalu, adalah penampilan terakhirnya sebagai Vika, salah satu tokoh sentral di sinetron yang juga dibintang sang kekasih, Ammar Zoni. Dalam episode terakhirnya, Vika diceritakan kembali ke Yogyakarta dan tak kembali ke Jakarta.

Bukan lantaran jenuh mundur dari sinetron yang rating dan share-nya saat ini masih masuk lima besar jajaran program pilihan pemirsa televisi, namun Ranty punya tujuan lain. Ranty berencana melanjutkan pendidikannya ke Korea Selatan. Minggu (29/4/2018), Ranty berangkat ke Korea Selatan untuk melakukan survei dan belajar bahasa.

 

Punya ayah orang Korea, memang membuat Ranty punya keinginan untuk menguasai bahasa dan berkuliah di negeri ginseng itu. Selama tiga bulan, Ranty akan mendalami bahasa sang ayah dan melakukan survei serta tes di universitas yang diincarnya. Menurut Ranty, ia ingin sekali berkuliah di Ewha University atau Korea University mengambil jurusan Hubungan Internasional. Namun, ia fokus dahulu untuk mendalami Bahasa Korea agar nanti saat mengikuti kuliah dan hidup di Korea, tidak mengalami kendala bahasa.

Sebenarnya, untuk beberapa percakapan, Ranty sudah menguasainya. Apalagi ia beberapa kali bolak balik Korea untuk bertemu keluarga dari pihak ayah. Hanya saja, ia perlu mendalami Bahasa Korea lebih mendalam lagi.

 

"Oh my god. Susah banget Bahasa Korea. Ini kenapa aku harus ke Korea, karena sebenarnya aku nggak bisa Bahasa Korea," ujar Ranty Maria kepada Bintang.com, beberapa jam sebelum bertolak ke Korea, Minggu (29/4/2018).

Lalu, bagaimana nasib hubungannya dengan Ammar Zoni jika Ranty Maria jadi melanjutkan studinya ke Korea Selatan? Bagaimana pula nasib kariernya di Tanah Air. Apa yang akan dilakukan Ranty Maria, jika ada yang menawarinya bermain di drama Korea? Simak jawaban lengkapnya berikut ini.

 

Ranty Maria, pergi untuk kembali

Pergi dalam jangka waktu yang lama, pertama kali dilakukan Ranty Maria. Keputusan itu sebenarnya sudah diungkapkan Ranty kepada sang bunda, empat bulan lalu. Namun baru kali ini bisa terwujud. Setelah tak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini, Ranty menyadari, pentingnya pendidikan bagi kehidupannya. Apalagi, ia punya cita-cita di bidang komunikasi internasional.

Kapan sebenarnya kamu memutuskan mundur dari Sinetron Anak Langit? Apa alasannya?

Ya jadi singkat ceritanya aku resign dari judul Anak Langit. Sebenarnya prepare untuk pendidikan aku di Korea karena memang seharusnya tahun ini aku UN (Ujian Nasional) tapi tertunda UN-nya. Jadi aku di situ nyadar kalau pendidikan nggak bisa dianggap enteng juga nih. Karena memang mimpi aku dari dulu mau kuliah. Dulu mau kuliah di UI (Universitas Indonesia), tapi makin ke sini punya cita-cita yang gede, pengin kuliah di luar negeri. Sedangkan untuk kuliah di luar negeri butuh persiapan, aku harus tahu bisa bahasanya, aku harus tahu tes-tesnya bagaimana, cara belajaranya di sana seperti apa, aku kan harus cari tahu. Jadi, aku resign untuk tiga bulan ini ke Korea untuk persiapan.

Jadi belum mulai kuliah di Korea?

Sebenarnya bukan untuk kuliahnya, orang-orang mikirnya untuk kuliahnya. Kalau ada kuliahnya 3 bulan aku mau, cuma nggak ada ya. Jadi sebenarnya untuk prepare, lebih ke belajar bahasanya.

 

Persiapannya dari kapan?

Kalau persiapannya, mulai omongan ke mami, empat bulan lalu. Jadi di Korea itu ada family, nggak seperti di negara orang sendirian. Tapi awalnya itu cuma wacana dulu. Makin ke sini apalagi semenjak kemarin yang seharusnya UN, aku merasa wah kayaknya harus mulai sekarang deh, mau kapanlagi? Aku nggak mau nunda lagi. Apalagi SinemArt sangat membantu, mendukung jadi ya, langsung memutuskan untuk berangkat.

 

 

Berarti mencari informasi universitas juga di Korea. Kamu mau lanjutin kuliah dimana?

Aku sih memang sudah targetin Ewha University dan Korea University. Cuma untuk kuliahnya sendiri tahun depan, karena kalau tahun ini belum yakin dan terburu-buru banget. jadi aku prepare dulu, pengin belajar yang benar dulu bahasanya. Jadi pas kuliah gampang, karena bahasanya sudah tahu. Tinggal di sana juga mau apa-apa gampang, tahu bahasanya. Matengin itu dulu. Balik ke sini tinggal nonton drama Korea terus, jadi bahasanya keputer terus kan, hahaha.

Berarti mulai kuliah tahun depan?

Tahun depannya kalau keterima, semua mendukung, situasinya, kondisinya dari segi apapun, dari finansial dari keluarga aku, atau kesiapan aku sendiri untuk tinggal sendiri sudah memenuhi semuanya, ya tinggal berangkat.

 

Memang untuk informasi kuliah di Korea, harus berangkat ke sana?

Itu dia kenapa aku harus ke Korea. Sebenarnya zaman sekarang sudah canggih ya, ada situsnya cari tahu, cuma kurang puas. Aku pengin lihat langsung. Selama bolak balik Korea, enam kali nggak pernah mengunjungi universitas karena memang tidak ada tujuannya. Tapi sekarang pengin ke sana mau lihat langsung, pengin lihat tempat kuliahnya, orang-orangnya kayak apa kalau kuliah, tesnya bagaimana, ajaran barunya dimulai kapan, sistemnya bagaimana. Pengin lihat langsung sekalian rasakan kira-kira bisa nggak ya di sana (Korea Selatan).

 

 

Dari banyaknya universitas terbaik di seluruh dunia, kenapa pilih Korea?

Karena papaku orang Korea, jadi menurut aku lebih memudahkan aku. Di sana juga banyak om aku, tante aku, jadi lebih merasa nyaman di sana (Korea), karena seperti tempat tinggal aku, keluarga dari Papa kan orang Korea. Ke Australia (lanjutin sekolah) sih pengin banget, cuma merasanya jadi orang asing di negara orang. Kalau Korea sudah sering banget dan kalau ke Korea ketemu keluarga, berasa hometown juga jadi nyaman.

Nggak sayang ninggalin Sinteron Anak Langit?

Sebenarnya nggak gitu tahu. Aku bersyukur banget sampai sekarang, apa yang sudah Tuhan kasih buat aku. Anak Langit kan ratingnya bagus, dari pertama tayang di SCTV, kita yang bertahan sampai saat ini. Banyak peristiwa suka dan duka. Aku di lokasi syuting sudah kayak rumah, dari pagi ketemu malam. Sebenarnya aku bersyukur banget bisa di Anak Langit, sepanjang ini bisa di rating satu. Orang sampai ngomong kenapa sih sinetron lagi bagus-bagusnya kok keluar. Aku berpikir, kalau aku nggak ambil langkahnya sekarang, kapan? Untuk mengambil langkah ini, semuanya sudah mendukung, aku kayak sudahlah, aku tinggalin syuting, siapa tahu tahun depan aku bisa kuliah lagi. Aku kan cuma tiga bulan doang, aku balik lagi aku mau syuting lagi. Passion aku kan akting. Aku pengin banget syuting lagi dengan judul yang baru, ketemu orang-orang baru lagi di SinemArt. Jadi tetap, 3 bulan balik aku main sinetron lagi. Aku suka main sinetron karena hobi.

Ini kan juga berhubungan dengan karier kamu. Kalau tahun depan kuliah bagaimana?

Sebenarnya berat juga, aku jadi bimbang, hahaha. Aku balik lagi ke sini setelah tiga bulan, kita nggak tahu situasinya seperti apa. Kalau aku dapat sinetron yang mudah-mudahan kayak Anak Langit, bisa panjang banget bisa rating satu terus, tahun depan tahunya aku masih syuting, mungkin kuliahnya tunda lagi, gimana-gimananya, masih abu-abu sebenarnya. Cuma untuk menguasai Bahasa Korea, ada tamu papi ke Jakarta dan aku bisa menyambut mereka dengan Bahasa Korea itu kebanggan buat aku. Papiku kan orang Korea, tapi papi nggak mau ngomong Bahasa Korea sama kita, papi malah maunya belajar Bahasa Indonesia terus.

 

Ranty Maria, kejar cita-cita di tanah Korea

Berangkat ke Korea memang keputusan terbesar Ranty Maria. Ia begitu ingin melanjutkan kuliah di negeri gingseng itu lantaran beberapa alasan. Salah satunya, ia merasa tak asing dengan Korea, karena sang ayah berasal dari Korea. Lalu, bagaimana nasib hubungannya dengan Ammar Zoni? Bagaimana pula Ranty Maria menanggapi banyak pihak yang menyayangkan ia mundur dari sinetron Anak Langit?

Memang kamu punya pengalaman dengan keterbatasan kamu berbahasa Korea?

Sedih sih kadang-kadang kalau kita ke Korea anak- anaknya pada diem, kayak nggak tahu mau ngomong apa, nggak bisa ngobrol, sama oma dan opa di Korea nggak bisa ngobrol, itu sedih banget sih. Cuma mami doang yang bisa, itu sedih banget. Dengan aku nanti belajar Bahasa Korea dan kuliah di Korea, siapa tahu ke depannya bisa kerja di Hubungan Internasional Korea-Indonesia, bisa lanjutin di perusahaan papi karena teman-temannya semua orang Korea kan harus bisa Bahasa Korea. Itu kan mimpi aku, cita-cita, Jadi cita-cita saja dulu.

 

Nah, kalau di Korea ditawarin main drama Korea bagaimana?

Aduh siapa sih yang nggak mau main drama Korea, cuma aku PW (nyaman) banget sama negara ibu, Indonesia. Orang rumah aku, ini saja nggak tahu 3 bulan bisa betah atau baru dua minggu pengin pulang, hahaha.

 

Kamu berangkat ke Korea sendirian?

Untuk berangkatnya aku, mami sama papiku sekalian papiku kerja juga. Nanti 3 mingguan mami pulang, aku bisa sendiri atau tukeran sama omku yang datang.

Jadi, kamu LDR-an sama Ammar Zoni dong?

Sekarang kan modern, nggak zaman batu. Kita bisa video call aku bisa dengar suara dia, mau tidur bisa sambil teleponan, bisa chat terus. Toh juga di sana penuh wifi lho tempatnya, tetap bisa kok, gampang. Dia juga pernah ninggalin aku sekitar 5 bulan dan itu rasanya lama-lama cepat juga, nggak terasa tiba-tiba sudah di Jakarta lagi. Ammar mendukung banget kok.

 

Sebelum berangkat, kamu sudah komunikasikan ke Ammar?

Sudah lama juga sebenarnya, cuma dia pikir wacana doang nih. Tiba-tiba kejadian, dia tanya serius? Ya sudah, dia mau bagaimana lagi, kan yang terbaik juga. Dia juga sibuk, bikin film pendek, kadang mau ketemu jalan nonton saja susah. Dia benar-benar serius banget sama itu. Aku juga kadang ajak jalan, eh dia sudah di kota tua jam 6 pagi, sibuk.

Jurusan ya disasar apa?

Aku sih, namanya anak muda labil. Pertama banget cita-cita kuliah, masuk UI Hubungan Internasional, habis itu berubah UI tapi sastra Korea. Makin ke sini, aku pengin ambil jurusan Hubungan Internasional tapi belajarnya di Korea.

Punya ayah orang Korea, kamu bisa Bahasa Korea?

Oh my god. Susah banget Bahasa Korea, ini kenapa aku harus ke Korea karena sebenarnya aku nggak bisa. Aku bikin vlog saja orang-orang komen, kok kamu nggak bisa bahasa Korea. Aku bisa apa ya ngomongnya. Yang aku tahu, belajar percakapan yang ada di restoran. Karena aku sering ke Korea, kalau misalnya mami papi nggak pengin makan tapi aku dan adiku mau makan, kita pergi sendiri. Jadi kayak minta air, minta nasi ngomongnya apa itu aku bisa. Sebenarnya gampang-gampang susah sih. Tapi nggak bisa yang panjang-panjang. Kan jadi semangat banget ya nanti ngobrol sama papi bisa panjang-panjang.

Buat acara perpisahan dengan teman-teman di Sinetron Anak Langit?

Nggak ada perpisahan. Nggak ada farewell cuma aku kasih tahu ke teman-teman, aku bentar lagi keluar dari sini aku mau ke Korea, terus ya rumpi-rumpi cewek. Ceritanya aku pulang ke Yogyakarta, terus nggak syuting lagi. Jadi nggak ada farewell party-nya. Lagipula ini bukan perpisahan juga menurut aku. Ini bukan selamanya aku keluar dari dunia entertainment juga.

 

Banyak yang menyayangkan kamu pamit dari Anak Langit, komentar kamu?

Aku sih sebenarnya sedih, cuma banyak fans aku yang mendukung aku mau ke Korea. Mereka bilang semangat ya kejar cita-cita. Itu sebenarnya buat semangat saja, tapi kalau yang sedih-sedih ya aku juga kadang kangen. Seminggu ini kan nggak syuting, pagi-pagi cek callingan, eh ternyata sudah nggak ada. Ammar juga kalau kasih tahu sudah di lokasi syuting, wah sedih sih. Tapi, ini kan sudah keputusan aku.

 

 

Sebelum berangkat, nggak samperin lokasi syuting Anak Langit?

Nggak sih, sedih takutnya. Aku kan yang memutuskan untuk pergi, kalau ke sana lagi lihat teman-teman syuting yang ada nanti malah makin sedih.

Di Korea tetap bikin vlog?

Iya dong, aku bikin vlog habis ini aku mau beli kamera baru yang gampang bikin vlog. Pengin perbaikin vlog aku, banyak-banyak. Nggak selamanya di sana aku kegiatan ke universitas, jadi mau bikin vlog. Tunggu saja.

 

Apa sih yang bakalan dikangenin selama di Korea?

Makanan sih, aku pasti bakal nangis-nangis minta tempe dan sambel terasi. Ini mau beli sambel sachet untuk dibawa. Aku lagi minta tanteku bikin tempe kering yang bisa dimasukin ke bagasi. Kalau kata om aku, lidahku lidah kampung, aku tuh suka makanan yang gitu-gitu, dan itu bisa bikin aku sedikit tersiksa, tapi ya sudahlah.

 

Apa yang ingin kamu sampaikan?

Untuk semuanya minta doanya selama di Korea bisa lancar tesnya bisa banyak cari tahu tentang universitasnya, kalau sudah takdirnya kuliah di sana aku akan kuliah di sana. Yang sekarang cuma 3 bulan bukan 3 tahun, tunggu saja aku balik lagi masih mau main sinetron jadi tungguin terus, aku akan terus update di Instagram kegiatan aku.

Setiap orang berhak memiliki cinta-cita, termasuk Ranty Maria. Namun, manusia bisa berencana tapi Tuhan pula yang nanti akan menentukan. Keputusan Ranty untuk melanjutkan pendidikan di Korea memang masih abu-abu. Namun, niat yang kuat pasti akan memberikan jalan baginya, untuk mewujudkan cita-citanya menjadi sarjana di bidang hubungan internasional. Semoga, tercapai ya cita-citanya Ranty.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading