Sukses

Lifestyle

7 Hal Jitu yang Hambat Kesuksesan

Next

“Iya, aku pernah mengalami masa-masa di mana aku selalu berkorban untuk pasanganku. Apa pun aku lakukan supaya dia senang. Lama-lama, kok, makin nggak sehat, tapi. Dia menuntut terlalu banyak, sementara aku mati-matian wujudin tanpa timbal balik. Rasanya aku nggak ada artinya buat dia.”

-Syira, 21 tahun-

Habiskan waktu dengan orang yang salah. Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dengan orang yang tak memberimu kebahagiaan. Kalau seseorang benar-benar ingin hidup bersamamu, mereka akan membuat ruang khusus di hati mereka. Kamu tak perlu berjuang mati-matian mendapatkan tempat itu. Jadi, jangan pernah memaksakan diri ada di samping orang yang bahkan tak pernah menganggapmu berharga.

Lari dari masalah. Hadapi. Ini memang tak mudah karena tak ada orang di dunia  yang mampu menghadapi semua masalah yang menimpanya. Bergumul dengan pekerjaan yang tak ada habisnya? Atau berbeda pendapat dengan rekan kerja? Wajar bila kita sedih, sakit hati, dan terkadang tersandung hingga jatuh.  Dengan cobaan itu, kita belajar banyak hal, menyesuaikan diri, hingga akhirnya perlahan bisa menyelesaikan masalah satu persatu.

Menipu diri sendiri. Kamu bisa membohongi siapa pun, tapi kamu tak akan pernah bisa melakukannya pada dirimu sendiri. Kalau kamu tak suka dengan gaya hidup teman-temanmu, tak perlu memaksakan diri atau berusaha menipu diri sendiri dengan dalih menyesuaikan diri. Lakukan dan pilih apa yang sesuai dengan hatimu, itu akan lebih membuatmu nyaman dibandingkan berpura-pura menyukai sesuatu yang nggak kamu banget.

“Aku senang ketika bisa melakukan sesuatu yang berharga buat orang lain. Nggak jarang juga aku rela menomorsekiankan kepentinganku untuk bantu tugas teman atau sekadar dengar curhatan mereka. Ya, buat aku ini lebih berharga aja. Kalau buat diri sendiri, kan, bisa dilakukan kapan saja.”

-Nila, 24 tahun-

Letakkan kepentingan pribadi di urutan terbelakang. Kamu seringkali mengorbankan dirimu untuk orang yang kamu cintai dan lupa bahwa dirimu sendiri juga spesial. Menolong orang memang baik, tapi dirimu pun butuh diperhatikan. Kalau kamu menunggu saat tepat untuk mengikuti kata hati dan keinginanmu, melakukan sesuatu yang penting untuk masa depanmu, inilah saatnya. Mulailah dari sekarang, detik pertama saat kamu sadar kamu punya obsesi pribadi.

Next

 

Takut salah. Ketakutan melakukan kesalahan hanya akan menjebakmu. Lebih baik melakukan sesuatu dan salah daripada duduk diam tanpa karya. Kena semprot bos? Atau diprotes klien? Tak masalah. Bukannya proses belajar dimulai dari kegagalan? Dan seseorang diingat karena karya-karyanya, bukan kesempurnaannya, kan?

Jadi orang lain. Salah satu tantangan adalah menjadi diri sendiri di antara lingkungan yang menggodamu ikut arus. Orang lain boleh saja lebih cantik, pintar, awet muda, stylish, tapi mereka tak akan pernah jadi dirimu. Jangan berubah supaya orang menyukaimu, tapi jadilah diri sendiri yang membuat orang lain menyukaimu yang apa adanya. Tetap boleh ikut tren? Why not, selama sesuai dengan style dan kepribadianmu.

Terjebak memori. Kamu tak akan bisa memulai babak baru dalam hidupmu kalau kamu terus dibayangi memori masa lalu. Mungkin, kamu pernah mencintai orang yang salah dan menangisi masa lalu. Tapi, dari sanalah kamu bisa menemukan orang yang tepat dan masa depanmu. Every single thing that has ever happened in your life is preparing you for a moment that is yet to come. Jadi, masa lalu, terlepas itu kesalahanmu atau orang lain, tak layak mengusik kehidupan barumu.

Jadi, sudah siap sukses? Good luck!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading