Sukses

Lifestyle

Punya Kebiasaan yang Tak Suami Tahu, Kenapa Begitu?

     

Enda (31 tahun, direct marketing sales) terkenal orang yang blakblakan, cablak, dan ramai di kantor, tapi akan berubah 180° ketika berhadapan dengan sang suami, dia bisa jadi sangat kalem dan manis, apalagi kalau sudah di depan sang mertua. “Tidak tahu kenapa, saya tidak mau suami tahu kalau saya cablak. Dia orangnya sangat kalem dan halus, nah kalau saya cablak di depannya jadi aneh. Mungkin dia bisa shock juga melihat kelakuan saya terus jadi tidak respect lagi,” aku Enda.

Apa itu artinya Enda tak tampil apa adanya di depan sang suami? “Orang bisa saja menilai begitu, teman-teman saya juga heran kenapa saya bisa berkepribadian ganda. Saya sebenarnya lebih ingin menyesuaikan diri. Kalau dengan suami saya berusaha menghormatinya, sementara dengan teman-teman saya bisa lebih total berekspresi. Itu gunanya teman-teman, memberikan ruang yang  tidak saya dapatkan di rumah tangga saya.”

Sementara Anna (29 tahun, frontliner) mengaku kebiasaan merokoknya-lah yang tak suami tahu. Karena suaminya juga perokok aktif, selama ini sang suami tak curiga, apalagi ketika di rumah Anna bebas dari rokok. “Selain memang tidak ingin ribut, kasian juga anakku kalau kena asap rokok. Selama menyusui kemarin aku sempat berhenti merokok. Sekarang aktif lagi untuk buang penat di kantor. Merokok juga bagian dari sosialisasi karena sambil merokok kita bisa ngobrol bareng teman kerja. Kalau terus-terusan di meja kerja kapan bersosialisasinya?” Anna beralasan.

Satu lagi kebiasaan yang sangat umum terjadi: belanja diam-diam. Sebenarnya sah mempergunakan uang hasil kerja sendiri, tapi terkadang kita lupa suami perlu dimintai pertimbangan berhubungan dengan pengeluaran bulanan kita yang seringkali lepas kontrol. “Saya sering bilang ke istri untuk mengatur pengeluaran pribadinya. Bukannya tidak memperbolehkan dia memakai uang yang sepenuhnya hak dia, tapi akan lebih bermanfaat kalau disisihkan untuk tabungan darurat, daripada jadi barang-barang yang cuma penuh-penuhin gudang,” keluh Okan (33 tahun, manajer operasional).

Keluhan itu dijawab oleh sang istri, Mia (30 tahun, sekretaris), “Itu yang bikin kadang males bilang beli ini-itu. Okan suka ngomel, padahal wajar perempuan suka lengkapin koleksi sepatu, tas, pernak-pernik. Walau kadang akhirnya aku juga mikir, sayang hasil keringatku kebanyakan jadi barang yang tidak bisa diinvestasikan jangka panjang. Lapar mata ngalahin logika! Sekarang, walau kadang masih suka tidak lapor aku beli apa saja, untuk barang yang cukup merogoh kocek mulai aku konsultasikan ke Okan.”

Banyak hal dalam rumah tangga yang, walaupun  selalu dianjurkan untuk berkata jujur, perempuan lebih memilih menyimpan kepribadiannya yang lain, keputusan, juga tindakannya ke pasangan mereka dengan alasan tertentu. Mungkin ini pun dilakukan oleh para laki-laki. Masing-masing, walaupun sudah menikah dan bertahun-tahun membangun rumah tangga, tetaplah dua pribadi yang membutuhkan ruang privasi untuk bisa menguasai dirinya sendiri sepenuhnya. Bisa dimaklumi di satu sisi, tapi di sisi lain, kalau ketidakjujuran merambah ke ranah lain, dari sepele bisa jadi sebuah kebiasaan yang makin menjadi dan mengusik keharmonisan rumah tangga. Be aware, Fimelova. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading