Sukses

Lifestyle

Proses Perkenalan di Awal Hubungan, Paling Dihindari Perempuan?

Next

Flirting, dihindari karena...

Beberapa teman mengaku kalau sekarang bukan zamannya lagi goda-menggoda. Seorang berbagi pengalaman bahwa kandasnya hubungan yang sudah lama terjalin dengan pasangan ikut menentukan bagaimana sulitnya kembali membuka diri. “Pada dasarnya, aku malas kalau harus mengulang dari nol dekat dengan orang baru setelah berpisah dari orang yang sudah mengerti aku luar-dalam. Kalau disuruh ke tahap itu lagi, pasti kaku, deh,” jelasnya.

Teman yang lain mengaku kalau mencuri perhatian laki-laki adalah hal paling melelahkan, “Menaklukkan mereka itu sesuatu yang menantang. Kalau dulu semangat sih, beda dengan sekarang karena cukup melelahkan. Laki-laki rumit, susah menarik perhatiannya dengan tanda-tanda tersirat. Ya, nggak? Mendingan mikir pekerjaan, lebih jelas arahnya.”

Saat saya menanyakan ke salah satu teman editor FIMELA.com, ia pun mengaku sebisa mungkin menghindari kata flirting. Katanya jujur, “Aku tipe yang susah dekat dengan orang baru, dan itu juga mempengaruhi kehidupan cintaku. Bukan masanya lagi untuk flirting, jadi aku lebih nyaman dekat atau menjalin hubungan dengan teman sendiri, yang jelas sudah tahu kepribadian masing-masing. Masalahnya, pandanganku tentang flirting sendiri negatif.”

Apa kamu juga berpikir flirting berarti negatif? Flirting tak melulu berwujud kata-kata atau sikap genit menggoda. Flirting bisa dilakukan dengan banyak cara positif yang tetap melindungi harga diri perempuan, misalnya dengan bahasa tubuh. Penggunaan bahasa tubuh untuk menarik perhatian lawan jenis bisa lebih jelas mengungkapkan isi hati.

Dalam buku Decoding Love, misalnya, Andres Trees menuliskan teknik paling efektif untuk menarik perhatian laki-laki itu sederhana, cukup dengan tersenyum tulus. Sekadar senyum sapaan tak akan membuat perempuan dipandang negatif, kan? Poin pentingnya, jika ingin mendapatkan sesuatu yang berharga, kita harus berusaha. Paling tidak, dengan menunjukkan antusiasme, ketertarikan, tapi tetap dengan cara elegan dan santai agar jauh dari kesan agresif. Memangnya boleh perempuan maju lebih dulu? “Saat ini basi perempuan menahan diri melakukan pendekatan atau mengambil inisiatif. Perempuan bisa menunjukkan ketertarikannya dengan memberi sinyal yang tersembunyi namun kuat,” ungkap psikolog UI Roslina Verauli dalam sebuah acara.

Next

Gaet pasangan + relasi lewat flirting...

Nah, trik agar perasaan lebih kepada seseorang tak terlihat mencolok adalah dengan memperlakukan semua orang dengan cara yang sama. Kalau tak ingin kentara fokus flirting ke laki-laki idaman di depan mata, anggaplah kita sedang menjalin persahabatan dengan siapa pun, memperhatikan dan menghargai kehadiran orang lain, kemudian perlahan beralih lagi kepadanya, berikan satu senyum, dan tatap penuh perhatian saat dirinya berbicara. 

Berlama-lama berbincang dengan bahasan flirting juga membuat saya menemukan pelajaran baru yang layak dibagikan, dan mesti kita ingat. Boleh saja merasa malas menjalani momen-momen bertemu orang baru, tebar pesona, memberi harapan lebih, memulai perkenalan lebih dekat, tapi kita pun mesti realistis. “Semalas apa pun, flirting dengan orang baru menjadi penting ketika teman di sekitar kita nggak memenuhi kualifikasi pasangan ideal menurut standar kita. Aku pun malas, tapi kalau nggak melewati masa itu kapan akan dapat pasangan yang tepat?” kata teman saya di lain waktu.

Perasaan tertarik dan jatuh cinta memang tak pernah memiliki batasan, so berapa pun umurmu, jenis kelaminmu, pekerjaan, atau status, tetap berhak mencintai dan dicintai. Tak perlu takut merasa terlalu tua, ataupun malas mengulangi masa pendekatan. Seperti di atas, anggap saja kita wajib memperlakukan orang lain sebaik mungkin, untuk menjaring relasi sebanyaknya. Tak ada salahnya bersikap ramah kepada tiap orang. Kalau si dia yang diincar tak nyangkut di hati, mungkin saja nanti bisa menjadi sahabat atau bahkan rekan bisnis yang menguntungkan. Kalau sudah begitu, dengan tujuan flirting atau tidak, keramahan akan membuat siapa pun tertarik menatap dan ingin berkenalan lebih dekat dengan kita, si ramah yang menyenangkan!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading