Sukses

Lifestyle

Batik Kawung, Motif Batik Bermakna Kesucian dan Panjang Umur

Jakarta Batik. Seolah tidak habisnya untuk membahas kain tradisional yang menjadi salah satu warisan budaya Indonesia ini. Batik bukanlah sekadar kain bermotif yang biasa dipakai untuk menghadiri acara formal atau menjadi busana wajib di hari Jumat. Lebih dari itu, batik mempunyai nyawa dan mengandung makna filosofis di dalamnya.

Dari sekian banyak motif batik yang ada, kali ini kami akan menggali lebih jauh tentang batik kawung setelah batik parang yang kami bahas sebelumnya. Mungkin, motif batik kawung ini bisa kamu temui pada koleksi pakaian batikmu, Sahabat Fimela. Tidak ada salahnya jika kamu mengetahui seluk-beluk motif batik yang masuk dalam kategori batik tertua di Indonesia ini.

Pada motif batik kawung, polanya berbentuk irisan buah kawung atau kolang-kaling. Buah yang didapat dari pohon aren ini bermakna bahwa dalam masyarakat Jawa sebaiknya kebaikan hati tidak perlu diketahui orang lain. Selain itu, bunga teratai juga menjadi intrepretasi lain dalam menggambarkan motif batik ini. Empat lembar kelopak bunga teratai ini mengisyaratkan kesucian dan umur yang panjang.

 

Batik Kawung dan Pemakaiannya

Awalnya, motif batik yang sudah dikenal sejak abad 13 ini diciptakan oleh Sultan Mataram dan hanya dipakai pada lingkungan kerajaan oleh para pejabat. Dengan memakai batik ini, diharapkan pejabat kerajaan dapat menjadi pemimpin yang dapat menjaga keseimbangan antara hawa nafsu dan hati nuraninya. 

Namun, setelah kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yakni Surakarta dan Yogyakarta, batik kawung jadi dipakai oleh dua golongan yang berbeda. Di Surakarta, batik kawung hanya boleh dipakai oleh punakawan dan abdi dalem jajar priyantaka. Sementara di Yogyakarta, sentana dalem adalah golongan yang wajib memakai motif batik ini. 

Batik kawung sendiri dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan besar-kecilnya motif. Jenis motif batik kawung tersebut antara lain kawung picis, kawung bribil, dan kawung sen. Diambil dari nama uang pecahan 10 sen, kawung picis memiliki pola bulatan kecil. Sedangkan kawung bribil mempunyai pola bulatan yang lebih besar seperti uang pecahan 25 sen. Kawung sen mengambil uang pecahan 1 sen dengan motif bulat dan lonjong yang lebih besar dari motif bribil.

Bisa dilihat bahwa batik kawung terdiri dari simbol-simbol tertentu sehingga motif ini tidak hanya dikenakan oleh para abdi dalem keraton, tapi juga memiliki aspek spiritual. Dengan mengetahui makna yang terkandung pada motif batik tersebut, diharapkan kita bisa lebih menghargai batik dan bangga dengan segala kerajinan yang terbuat dari batik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading