Sukses

Lifestyle

Untuk Teroris Bom Surabaya: Evan dan Nathan Tidak Tahu Apa-apa, Mereka Hanya Ingin Beribadah Minggu

Fimela.com, Jakarta Vinsensius Evan (11 tahun) dan Nathanael (8 tahun), menyebut nama dua bocah itu kini rasanya sangat berat, dada seperti langsung sesak. Ya, Evan dan Nathan, dua bocah malang tersebut jadi korban bom Surabaya. Tak perlu mengenal Evan dan Nathan, semua orang pasti sependapat kalau mereka berdua adalah anak yang baik.

Mereka berdua anak yang baik karena disaat anak-anak yang lain mungkin tengah asyik menonton acara favoritnya di TV, Nathan dan Evan sudah berdandan rapi untuk pergi beribadah Minggu bersama orangtuanya di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel, Surabaya Minggu (13/5/2018).

Namun Minggu ini menjadi sekolah Minggu yang sangat menyedihkan, menyeramkan, atau entah kata apa yang tepat untuk menggambarkannya. Tiga ledakan terjadi di gereja berbeda di Surabaya. Ledakan tersebut terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel pukul 07.30 WIB, di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35, dan Gereja Pentakosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.

Ya, gereja yang menjadi tempat Evan dan Nathan beribadah Minggu di bom, Evan dan Nathan ada di sana saat itu. Evan tewas saat dibawa ke rumah sakit. Masyarakat dunia maya langsung berduka dan mengisi timelinenya dengan doa dan harapan untuk Evan dan Nathan. Saat Evan sudah duduk tenang dipangkuan Tuhan, keluarga dan juga masyarakat dunia maya berharap Nathan bisa selamat.

“Nathan kuat, Nathan kuat, Nathan hebat,” kicau netizen yang berharap bahwa bocah delapan tahun tersebut bisa selamat. Tapi, akibat bom tersebut, sama seperti sang kakak, Nathan juga mengalami luka yang cukup serius. Dan Tuhan pasti lebih tahu yang terbaik untuk Nathan, kini Nathan tak lagi kesakitan.

“Belum tiga jam kematian Evan yang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Gereja STMB, akhirnya Nathan nyusul kakaknya, Evan pergi selama-lamanya ke Rumah Bapak. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya buat orangtua korban,” tulis akun Twitter @BirgaldoS. Kabar kematian Nathan pun tersebar di dunia maya. Netizen turut berduka dan mengutuk aksi teror bom di Surabaya yang menyebabkan banyak korban jiwa. Dilansir dari Liputan6.com, Senin (14/5/2018), ada 13 korban bom gereja Surabaya yang meninggal, sementara 41 korban lainnya mengalami luka-luka.

Masyarakat Dunia Maya Mengutuk Aksi Teror Bom Surabaya

Kematian Evan, Nathan serta korban bom Surabaya lainnya membuat masyarakat dunia maya geram. Sebuah postingan mengharukan dituliskan oleh Niluh Djelantik di Instagramnya.

 

“RIP Nathan.

Pukul 20.15 Nathan meninggal dunia akibat terlalu banyak serpihan bom yang ada di dalam tubuhnya. Selamat jalan nak, malam ini kamu pergi tuk temani kakakmu di surga.

Maafkan kami yang tak bisa menjagamu hingga tumbuh dewasa.Maafkan kami nak.

Bunda tak lagi bisa berkata-kata.

Untuk para teroris: Kalian memang bangsa*. Yakinlah karma akan menemukan kalian satu persatu.”

 

Postingan Niluh Djelantik tersebut pun menarik ribuan masyarakat dunia maya, ratusan diantaranya berkomentar dan juga mengirimkan doa untuk Nathan dan Evan, anak-anak yang tak tahu apa-apa yang jadi korban bom Surabaya. Banyak netizen berharap tak ada lagi anak-anak yang jadi korban.

“Turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga tak ada lagi anak-anak lain yang terenggut nyawanya hanya demi segelintir pemahaman yang sesat. Ade ade tersayang. Tenanglah di sana. Kita semua berdoa untuk ade,” tulis akun Instagram @niasukma647.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading