Sukses

Lifestyle

Berusia 22 Tahun, Shamma Al Mazrui Jadi Menteri Termuda di Dunia

Fimela.com, Jakarta Apa yang kamu lakukan ketika usiamu sudah 22 tahun? Pernah kepikiran jadi menteri di usia segitu nggak? Sebelum berbicara soal menteri berusia 22 tahun, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan Syed Saddiq, pria tampan berusia 25 tahun yang mencatatkan dirinya sebagai menteri termuda dalam sejarah Malaysia.

Pada 2 Juli 2018 lalu, Syed Saddiq Syed Abdul dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga ke-18. Dia menjadi salah satu dari 13 menteri jajaran kabinet Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Syed Saddiq pun menanggapi perbincangan soal usia mudanya yang menjadi sorotan, tidak hanya masyarakat Malaysia, tetapi juga masyarakat dunia.

“Pemerintahan ini meyakini bahwa kaum muda seharusnya menjadi salah satu pihak yang menentukan arah dan masa depan mereka sendiri,” ujar Syed Saddiq seperti dikutip dari media Malaysia, Malay Mail, Rabu (1/8/2018). Menurut Syed, pemerintahan saat ini akan sangat memperhatikan suara-suara kaum muda.

Nah, kalau Syed Saddiq jadi Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia saat usianya masih 25 tahun, maka Shamma Al Mazrui jadi menteri di Uni Emirat Arab saat usianya masih 22 tahun. jadi, pada tahun 2016 lalu, Shamma diangkat menjadi Menteri Urusan Pemuda oleh Perdana Menteri Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Belum lama ini, Shamma Al Mazrui yang kelahiran Abu Dhabi tahun 1994 tersebut dinobatkan oleh Guinness of World Records 2018 sebagai menteri termuda di dunia. Shamma sendiri merupakan lulusan jurusan Ekonomi setara S1 di Universitas New York Abu Dhabi. Lalu pada 2015, ia menyelesaikan S2 jurusan Kebijakan Publik di Universitas Oxford, Inggris.

Ingin Melayani Negara dan Bangsa

Kepada CNN Shamma Al Mazrui sempat mengatakan bahwa dirinya memang ingin terus melayani negara dan bangsanya. Ia ingin semua masyarakat, khususnya pemerintahan tahu bahwa kehadiran anak mudah memang sangat penting.

“Mari kita duduk, berdiskusi dan menyelesaikan semua tantangan yang ada. Manfaatkan potensi kaum muda, mereka bisa ada di semua sektor, baik sektor publik atau pun sektor swasta,” ujar Shamma.

Dapat Banyak Penghargaan

Sudah sejak lama Shamma tertarik dengan dunia politik. Sebelum akhirnya menjadi menteri, Shamma terlebih dahulu aktif sebagai pengamat politik global, pengamat politik kedutaan besar, dan juga memiliki peranan di kantor Perdana Menteri dalam lembaga penelitian pengembangan pemuda.

Sederet penghargaan pun telah Shamma dapatkan, ia pernah mendapatkan penghargaan Distinction Award Mansour bin Zaid Al Nahyan. Lalu ia juga berhasil mendapatkan penghargaan Coutss Future Leader Award pada tahun 2015. Dan oleh saluran berita CNBC namanya tercatat sebagai satu dari tujuh perempuan muda yang dapat mengubah dunia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading