Sukses

Lifestyle

True Story! Awalnya Musuhan, Tapi Ujungnya Berdampingan di Pelaminan

Fimela.com, Jakarta Benci dan cinta tak pernah memiliki batasan yang jelas dan tegas. Batasannya selalu tipis, selalu bias. Makanya, orang bilang jangan terlalu benci atau terlalu cinta terhadap sesuatu, termasuk pada teman, pasangan, atau musuh sekalipun.

Terlalu cinta bisa membuatmu mudah sekali menemukan alasan untuk benci, dan terlalu benci juga membuat perasaan lebih mudah berubah jadi cinta. Baiknya, jaga semua tetap seimbang. Sadari kemungkinan untuk 'berpindah' posisi dari cinta ke benci atau sebaliknya, selalu ada.

Hal ini juga berlaku pada hubungan dengan lawan jenis. Terlalu cinta pada seseorang akan membutakanmu. Terlalu benci pada seseorang akan menjebakmu dalam perasaan cinta yang tak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Mungkin kamu pernah mendengar kisah nyata tentang ini. Atau pernah merasakannya sendiri?

Di Facebook beberapa waktu yang lalu, seorang cewek bernama Luvi Yulia Putri membagikan kisahnya mengenai batas benci dan cinta yang ia lewati. Ceritanya ia menikah dengan seorang cowok yang dulu dibenci setengah mati.

Cerita ini pun viral. Mungkin, banyak yang merasa terwakilkan dengan kisah Luvi. Pernah benci setengah mati, eh tahu-tahu jadi cinta. Atau sebaliknya. dari cinta setangah mati jadi benci?

Luvi Yulia Putri dan Kekasihnya juga LDR

"Kami adalah mantan LDR yang cukuk lama (bagiku), berkenalan pada masa lau, dan jatuh cinta di Facebook ini," kata Luvi memulai ceritanya. "Dulu kami musuk, walau lebih tepatnya saya yang memusuhinya," katanya lagi.

Meski telah kenal sejak masa sekolah, keduanya tak pernah memulai pertemanan melainkan hanya saling memandang. Baru di Juli 2016 mereka mulai berkomitmen. Sayang, hubungan itu harus di antara jarak yang membentang. Untungnya, kisah mereka menuju awal baru yang lebih indah.

LDR Berakhir Indah Bagi Luvi dan Pasangan yang Dulu Adalah Orang yang Dibencinya

"Aku tau bagaimana rasa LDR itu, ketika kangen ketika marah ketika capek hanya bisa di tulis lewat pesan atau berbicara di telfon, tapi asal kalian tau, rasa dari pertemuan LDR yg cukup lama begitu indah, begitu membuat jantung senam poco2," kata Luvi.

Bayang-bayang kegagalan hampir selalu mengikuti para pasangan LDR. Peran jarak dalam memisahkan tak main-main, ia memang bisa memperkuat cinta yang ada, tapi juga bisa menghancurkannya dalam sekejap mata. Tak heran, kalau keberhasilan Luvi dan pacarnya menjalani LDR sampai keduanya berdampingan sebagai suami istri di pelaminan ini membuatnya bangga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading