Sukses

Lifestyle

Merasa Dikhianati si Fake Friend? Ini 4 Langkah untuk Atasi Kecewa

Fimela.com, Jakarta Kecewanya dikhianati pacar mungkin tak seberapa jika dibanding kecewa karena dikhianati oleh seorang teman yang kamu percaya. Kepada pacar, somehow, pasti ada prasangka buruk mengenai pengkhianatan tersebut. Tapi seorang teman seringkali memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding pacar itu sendiri.

Katanya teman takkan pernah pergi, bahkan ketika pacar-pacarmu silih berganti. Teman adalah seseorang yang akan tinggal ketika semua orang pergi.

Katanya teman akan selalu ada saat suka maupun duka, tapi nyatanya, teman pun terkadang menciptakan luka. Bahkan mereka, yang katanya teman itu, mampu menciptakan luka lebih dalam dibanding kekasih.

Mungkin karena kepercayaan yang besar, mungkin juga karena kita terlalu yakin mereka takkan melakukannya, makanya kecewa yang kita rasa bisa berkali-kali lipat begitu tahu seorang teman ternyata bersikap palsu dan berkhianat di belakang kita.

Well, kondisi demikian memang buruk. Tapi kamu tak perlu berlarut dalam kesedihan untuk seorang teman yang palsu. Segera pulih dari kecewamu dengan cara ini!

Berdamai dengan kenyataan

Apa gunanya 'berontak' dalam keadaan seperti ini? Kemarahanmu takkan memutarbalikkan keadaan pun membuat waktu berjalan mundur. Pengkhianatan yang terlanjur terjadi akan tetap ada di tempatnya, di tangan seorang teman yang kamu percaya; yang menusukmu dari belakang. Jadi, berdamailah. Bukan untuk dia tapi untuk ketenangan hatimu. Memang sudah begini keadaannya, mau bagaimana lagi?

Pertimbangkan apakah kamu ingin mengonfrontasi dia atau tidak?

Ketika mendapati pengkhianatan seorang teman, ada yang memilih langsung mengonfrontasinya dan ada pula yang memilih langsung mundur--diam, menghilang begitu saja saking bencinya. Pilihan ini memang tergantung pada karakter dan pertimbangan masing-masing juga.

Makanya tinggal kamu pikir-pikir saja, usahakan dengan hati yang tenang. Kamu ingin membahas persoalan yang mengganggumu itu langsung ke depan dia atau kamu ingin langsung menghapusnya dari hidupmu saja.

Maafkan, tapi pertemanan kalian mungkin tak perlu dilanjutkan

Apapun yang kamu pilih, mau bicarakan soal ini ke dia atau pendam sendiri saja dan menjauh perlahan, kamu tetap harus belajar memaafkan. Memaafkan itu perlu, agar kamu bisa menjalani hidupmu damai. Bagaimana caramu memaafkannya, ya itu terserah kamu.

Lebih berhati-hati memberi predikat teman pada seseorang

Dari kasus ini seharusnya kamu belajar untuk lebih berhati-hati memberi predikat teman ke seseorang. Tidak semua orang bisa menjaga kepercayaan yang kamu beri. Tidak semua teman juga bisa memperlakukanmu dengan baik sebaik kamu memperlakukan mereka.

Bukan berarti kamu harus skeptis pada semua teman. Adanya kejadian ini adalah tanda kamu sedang mendewasa. Di mana jumlah teman akan semakin sedikit karena terkena 'seleksi alam', tapi teman yang tinggal adalah yang terbaik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading