Sukses

Lifestyle

6 kanker yang sering terjadi pada anak serta cara mendeteksinya

Fimela.com, Jakarta Kanker bukan hanya dapat terjadi pada orang dewasa. Melainkan kerap menimpa anak-anak. Kanker anak merupakan kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, bahkan anak yang masih dalam kandungan.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita kanker. Pada anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.

Dari sekian banyak jenis kanker, ada kanker yang kerap menyerang anak-anak. Konsultan onkologi dari rumah sakit kanker Dharmais, Jakarta, dr. Mururul Aisyi, Sp A(K), mengatakanterdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak.

“Umumnya ada dua jenis kanker yang bisa terjadi pada anak yaitu kanker cair seperti leukemia dan kanker padat seperti kanker mata atau kanker tulang,” ujar dr. Mururul, saat di temui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (16/10).

Cara mendeteksi dini kanker padat

1. Retinoblastoma

Kanker ini ialah tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun. Gejala yang ditimbulkan berupa manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.

"Retinablastoma atau kanker mata biasa terjadi pada balita (di bawah usia 5 tahun), 1,2 dan 3 tahun. Gejalanya itu mata kucing. Kalau segera dirujuk angka kesembuhannya bisa 90 persen," paparnya dalam media briefing "Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak".

2. Osteosarkoma atau kanker tulang

Kanker yang menyerang tulang. Kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas; pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang; patah tulang setelah aktivitas rutin; gerakan tulang terbatas; nyeri menetap di punggung; demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.

"Ada benjolan pada tungkai dan lengan. Dialami biasanya oleh anak laki-laki yang posturnya tinggi dan berusia 10-15 tahun (secara statistik). Dalam tiga bulan kanker bisa menyebar ke paru," tambahnya.

3. Limfoma Maligna

Kanker ini adalah keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Gejala yang harus diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri; sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, napsu makan berkurang, penurunan berat badan.

“limfoma umumnya dialami anak usia di atas 5 tahun dengan gejala utama benjolan di satu sisi leher yang diameternya lebih dari 2 cm dan tidak menimbulkan nyeri,” ucapnya.

4. Karsinoma Nasofaring

Tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang perlu diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh di telinga.

5. Neuroblastoma

Tumor ini merupakan embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Gejala yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol; nyeri tulang; perut terasa penuh dan diare; kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher; nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus. Di sisi lain, ada juga nefroblastoma atau kanker ginjal yang umum menyerang anak usia balita. Gejala yang khas kondisi ini adalah ada benjolan di perut.

“Saat ini penyebab kanker pada anak kebanyakan tidak diketahui, sehingga yang bisa kita lakukan adalah mengenali gejala dan tandanya. Agar pengobatan tidak terlambat dilakukan,” tutupnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading